Bagian paling sakit dari sendirian adalah kesepian. Mungkin kamu bekas ketika sendirian, tapi kamu pasti kesepian. Mungkin bisa ngaku happy karna banyak teman, tapi ketika pulang dan sendirian. Kamu tetap sendirian.
~Someone~
•••••
Raisa merasa dirinya menabrak seseorang pun langsung menatap pria yang tinggi hampir sama dengan Peter.
Pria yang berjas itu mempunyai alis yang tebal dan berwajah sangat tampan. Jika dibanding oleh Peter, pria di depan Raisa sedikit di atas Peter.
Pria itu terkejut saat melihat gelas yang di pegangnya jatuh karena Raisa.Raisa yang tadinya menangis, sekarang menjadi panik. Terlebih banyak pasang mata yang melihatnya dengan tatapan bingung.
"Maaf, Sir! Maaf sekali lagi. Saya tidak melihat anda," ucap Raisa dengan panik.
Sontak Raisa menunduk dan ingin membereskan gelas yang pecah dan membasahi sepatu pria yang ada didepannya.
Pria itu melihat Raisa sangat kacau. Dengan mata yang sembab, membuat Raisa terlihat habis menangis.
Pria itu langsung memegang pundak Raisa, dan meminta Raisa bangun. Matanya mengisyaratkan untuk di biarkan.
"Kau tidak perlu meminta maaf!" ucap pria itu dengan suara baritonnya. Suara itu sangatlah enak untuk didengar.
Raisa tidak bisa membayangkan jika pria didepannya menyanyikan sebuah lagu untuk Raisa.
Bodoh, kenapa Raisa harus memikirkan pria didepannya.
"Maaf Sir, saya harus pergi dulu." Raisa berusaha pergi, tapi tangannya di tahan oleh pria yang ditabraknya tadi.
Raisa menatap pria itu dengan tatapan bertanya. "Kenapa kau terburu sekali?"
Raisa tidak menjawab. Tangan pria itu masih memegang tangan Raisa dengan erat. Raisa menatap mata pria itu.
Sangat nyaman. Pria itu, membuatnya nyaman untuk saat ini.
Siapa pria ini?
Pria itu merasakan jika Raisa terbingung, hanya tersenyum. "Namaku Thomas Joseph Colin. Kau boleh panggil aku Thomas."
Raisa tersenyum kikuk dan menatap tangannya. Pria yang mengaku bernama Thomas itu pun menyadari bahwa dia memegang tangan Raisa dengan kencang.
"Maaf, aku tidak sengaja," ucap pria itu sambil menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.
"Tidak apa-apa. Namaku adalah—"
Belum Raisa memperkenalkan namanya, tiba-tiba Thomas berucap, "Raisa. Nama kau Raisa bukan?" Raisa menaikan alisnya sebelah.
Dari mana dia tau? Apa dia cenayang, karena bisa tau apa yang ingin Raisa katakan? Oh atau mungkin penyihir.
Oh betapa anehnya dunia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] I'm Alpha's Mate! ✔
WerewolfR : 16+ Maaf ceritanya masih belum direvisi. •••• Aku adalah Raisa Swan. Gadis berumur 16 tahun. Aku kelas 2 Senior High School. Aku nerd dan aku adalah bahan bully-an semua temanku. Tunggu apa aku bisa sebut mereka semua temanku? Entahlah. Aku sen...