Bahwa sebuah kadang tak akan pernah cukup bagi seorang perempuan.
~Bernand Batubara~
•••••
Hari ini adalah hari dimana pengangkatan Peter sebagai Alpha dan hari dimana Raisa berulang tahun.
Acara sangat meriah dan di dominasikan oleh rakyat. Karena ini adalah hari penting untuk kedua calon Alpha dan Luna mereka.
Hari semakin malam. Semua tamu sudah berkumpul di ruang tengah. Semua berbaur satu sama lain. Di tambah banyak Luna yang menunjukan kecantikan mereka dengan pakaian yang mereka pakai.
Seakan mereka adalah ratu malam ini.
"Apa kau sudah siap?" tanya Hermione yang sudah berada di belakang Raisa.
Raisa menghela napasnya sambil menatap Hermione dari cermin. Gaun yang kemarin dia pakai dan sedikit polesan make up yang natural.
"Aku sudah siap Ibu. Lebih baik kita turun sekarang." Raisa berdiri.
Senyumnya berusaha terukir untuk kali ini. Dia tidak ingin mengecewakan Hermione dan Ronald. Walau entah apa yang terjadi. Firasatnya sangat tidak enak.
"Baiklah kalau seperti itu. Lagi pun Peery dan Ronald sudah menunggu kita." Hermione tersenyum. "Oh ayuklah kau jangan gugup seperti itu!"
Raisa membuang pandangannya. Dia melihat kearah jendela kaca. Ada bayangan hitam yang sedang mengintainya. Entah itu firasat atau hanya perasaannya saja. Tapi sekilas dia melihat ada seseorang yang memperhatikannya.
Dia tersenyum. "Raisa!" Raisa menengok kearah Hermione. "Apa yang kau lihat?" Hermione langsung melihat ke arah jendela tapi tidak melihat apapun.
Raisa pun melihat kearah jendela itu lagi. Tapi sudah kosong. Hanya ada hembusan angin yang menerpa gorden putih yang terbuka.
Raisa menghela napasnya. Mungkin itu hanya halusinasinya saja. Walau akhir-akhir ini dia merasakan jika dirinya di awasi seseorang. "Aku tidak apa Bu." Raisa tersenyum dan membuat Hermione mengalihkan perhatian. "Aku hanya sedikit malu nanti. Lihatlah, bahkan aku jauh lebih cantik di banding kau, Ibu," ucap Raisa sedikit garauan.
Raisa melihat Hermione menggunakan gaun hitam yang menampilkan tubuh indah Hermione. Walau sudah menginjak 49 tahun, tapi belum ada garis wajah. Bahkan terlihat sangat muda seperti masih berumur 30 tahun.
Hermione mengelus rambut Raisa. "Oh Sayang, jangan seperti itu. Aku yakin semua akan terkejut dengan penampilanmu seperti ini. Aku sangat yakin akan hal itu, Raisa," ucap Hermione. "Lalu kapan kita akan turun?"
Raisa terkekeh. "Oke kita harus turun. Kurasa membuat menunggu seseorang itu perbuatan yang tidak baik."
Sekali lagi Hermione tertawa dan mengandeng Raisa keluar kamar. Ada beberapa Warior dan Maid yang berdiri dan hormat saat mereka lewat.
"Alpha Ronald sudah menunggu Luna," ucap salah satu Maid lekaki yang berdiri di atas tangga.
Raisa menghela napasnya. Dia melihat banyak sekali wanita yang berpenampilan sangat anggun dan cantik. Aura mereka sebagai Luna pun terlihat sangat jelas.
Ini yang membuat Raisa gugup saat melihat mereka. Terlebih tubuh mereka jelas terbentuk karena pakaian yang mereka pakai.
Apa semua Luna akan seperti ini? Sama seperti Ibu Miliader yang ada di kota. Menunjukan kekuasaan mereka di depan orang lain.
Hermione mengenggam tangan Raisa. Dia menatap Raisa dengan penuh keyakinan berharap Raisa tidak gugup. "Aku kita turun!" ucap Hermione.
Sekali lagi Raisa membuang napasnya. Lalu dia tersenyum saja menandakan dia siap. Hermione langsung berjalan dengan mengandeng tangan Raisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] I'm Alpha's Mate! ✔
WerewolfR : 16+ Maaf ceritanya masih belum direvisi. •••• Aku adalah Raisa Swan. Gadis berumur 16 tahun. Aku kelas 2 Senior High School. Aku nerd dan aku adalah bahan bully-an semua temanku. Tunggu apa aku bisa sebut mereka semua temanku? Entahlah. Aku sen...