Forty Three

50K 2.9K 98
                                    

Kekasih, yang tak bisa kita mengerti dari cinta; biarlah menjadi rahasia airmata

~Bemz_Q~

•••••

Plakkk...

Satu tamparan mengenai wajah indah Devira. Devira terkejut melihat seseorang yang menamparnya.

"Kau!" geram Devira saat mengetahui seseorang yang menamparnya.

"Sialan kau iblis! Apa yang kau lakukan kepada anakku?!"

Devira tersenyum saat melihat Hermione dan Peery di depan dia dan Peter. Tatapan mereka tajam, terlebih lagi Hermione yang sedih sekaligus kesal melihat anaknya tak berdaya di hadapan wanita ular di depannya.

"Wah, sayang sekali. Baru saja aku membuat Peter seutuhnya milikku," ucap Devira dengan sinis. "Ehmm, kalian sebagai Luna dan istri Beta apa tidak mempunyai tata krama, karena telah mengangguku dan calon suamiku?"

Emosi Peery sudah memuncak. Benar apa yang dikatakan oleh Syifa mengenai Devira, dia sangat licik. Dia harus mengakhiri semuanya. Lalu mencari Raisa dan selesailah masalah mereka.

"Jangan sekali-sekali kau sentuh anakku, Iblis!!!" Devira tertawa mendengar ucapan Hermione.

Mereka ingin melawan Devira? Oh bahkan kekuatan mereka sebagai wolf tidak akan mampu melawan Devira. "Memang benar Mrs. Brayden. Peter ini adalah kekasihku sekaligus calon suamiku dan otomatis aku adalah calon Luna pack ini, apa kau tidak tau itu?"

"Kau tidak akan menjadi Luna, Devira. Calon Luna White Moon Pack adalah Raisa seorang, dan kau hanyalah utusan kaummu yang tidak akan pernah bisa menghancurkan kami!" ucap Peery.

"Oh ya?" Devira menaikan alisnya sebelah. "Bagaimana jika Alpha kalian ini yang akan mewujudkan impianku? Bagaimana Peter, apa kau bersedia membantu kekasihmu ini?" Peter hanya mengangguk. Tatapannya masih kosong, wajahnya pucat.

Devira membelai dada Peter. "Sudah lihat sendiri bukan? Lebih baik kalian jangan mengangguku dengan kekasihku ini," lanjut Devira.

"Sialan kau!" Satu tangan melayang kearah wajah Devira, tapi sebelum mengenai wajah Devira, tangan Hermione di cengkram oleh Peter.

Peter menatap Hermione dengan tajam. Lalu tanpa lama, Peter mendorong Hermione sehingga Hermione jatuh. Devira hanya tersenyum licik. Rencananya berjalan dengan lancar.

"Ibu!!!" Peery menghampiri Hermione yang sudah tersungkur di tempat tak jauh mereka berpijak. "Kau tidak apa-apa?" tanya Peery dengan khawatir.

"Aku tidak apa-apa Peery." Peery membantu Hermione berdiri.

"Hahaha, sayang aku bangga sekali denganmu. Lebih baik kau perintahkan Wariormu untuk mengusir mereka. Aku sudah sangat kesal terhadap mereka."

Sebelum Peter berucap, seekor serigala besar menyerang Peter sehingga Peter terhuyung kebelakang karena berusaha menghindari serigala itu.

Devira terkejut karena melihat banyak sekali warior yang mengepung dirinya dan Peter. Sedangkan serigala besar itu yang menyerang Peter hanya mengaum mengisyaratkan untuk tidak membuat Devira melarikan diri.

"Sekarang siapa yang harus pergi Devira?" Hermione tersenyum kemenangan.

Tapi Devira masih saja tertawa. Berusaha menutupi kekhawatirannya atas rencananya yang di luar dugaan. Dia mengira jika semua warior akan tunduk pada perintah Peter, tapi nyatanya tidak.

"Cihh, beraninya main keroyokan. Tidak menyangka jika seorang mantan Alpha dan Luna seperti ini," ucap Devira dengan nada meremehkan.

"Memangnya kami tidak tau apa rencana busukmu itu? Kau ingin kekuasaan untuk menguasai pack ini bukan? Sayang sekali, Peter belum 24 jam menjadi Alpha, dan aku Luna Hermione dan Alpha Ronald masih memimpin pack ini. Kau kira kami sebodoh itu."

[5] I'm Alpha's Mate! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang