Aku tak terlalu pemberani, Putri. Tapi saat tatap matamu bagai busur panah, teruntukmu aku siap berdarah-darah.
~SeedoeIM~
•••••
"Alpha!!! Luna!!!" seorang Warrior berlari menuju ruang utama yang tempati oleh Hermione dan Ronald. Warrior itu tampak panik dan ingin menyampaikan sesuatu yang sangat darurat.
Hermione dan Ronald pun bangkit dari sofa panjang yang mereka duduki. Dengan berusaha menahan kepanikannya, Warrior itu memberi hormat kepada Ronald dan Hermione.
"Ada apa kau berteriak Rian?" tanya Ronald dengan tenang.
"Mohon maaf Alpha. Wilayah bagian utara White Moon Pack di serang oleh puluhan makhluk yang sangat aneh."
"Makhluk yang sangat aneh? Apa maksudmu?"
"Maksud saya, makhluk itu makhluk yang tidak biasa. Bukan Rogue yang menyerang kita, melainkan makhluk bersayap. Menurut kami adalah makhluk dari neraka. Puluhan makhluk itu sudah membunuh hampir 20 Warrior kita, Alpha."
"Huffttt, apa makhluk itu sangat kuat sehingga bisa membunuh pasukan kita, Rian?"
"Saya kurang tau, Alpha. Tetapi makhluk itu sangat banyak. Kita harus bertindak cepat Alpha."
Ronald menghela napasnya. "Baiklah. Aku akan turun tangan untuk mengatasi masalah ini. Kau lebih baik menyiapkan pasukan lebih untuk ikut bersama kita," ucap Ronald dengan bijak.
"Baik Alpha. Saya mohon undur diri." Rian meninggalkan Hermione dan Ronald.
Ronald menatap Sang Istri dengan tatapan lembut. Dia berusaha menyakinkan Hermione dengan tatapannya. Seolah tatapannya berkata, "semua aka baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir."
Hermione memeluk Ronald dengan erat. "Kenapa kita harus menghadapi masalah seperti ini Ron? Apa Dewi Bulan marah kepada kita?"
"Ssstt, Dewi Bulan tidak marah kepada kita. Ini hanya sebuah ujian yang harus kita jalani. Lagi pun, aku bahagia menjalani ujian ini bersamamu. Percaya padaku kita bisa melewatinya," ucap Ronald dengan keyakinannya.
"Tapi aku takut Ron."
"Heyy, apa yang kau takutkan? Musuh yang menyerang perbatasan itu mudah aku kalahkan. Kau tau aku kan?"
Hermione menggeleng. "Bukan itu Ron. Aku takut jika Peter dan Raisa tidak bisa bersatu lagi. Aahhh, aku tidak bisa membayangkan hidup Peter tanpa gadis manis itu. Dan Peter adalah satu-satunya anak kita yang masih hidup setelah..." Hermione menggantungkan ucapannya.
"Sudah kukatakan, jangan membahasnya lagi. Kita tidak ingin 'kan, jika Taylor tidak tenang disana. Lagi pun, Peter hanya terpuruk karena Raisa. Itu sudah hal yang biasa untuk kita. Tak akan lama lagi Peter akan bangkit."
Dari arah belakang mereka, ada seseorang yang berdiri memperhatikan sepasang suami istri tersebut. Pria itu tampak dengan wajah bersalah. Dia merasa jika dirinya terlalu lemah. Seharusnya dia bisa lebih pandai menghadapi masalah. Bukan seperti anak kecil yang merengek saat kehilangan mainannya.
Sial, itu bukan dirinya.
Peter berusaha menyegarkan tubuhnya. Dia harus menjadi Peter yang dulu. Dia harus menemukan kekasihnya. Oh, mate-nya, pasangannya hidupnya dan hidupnya. Dengan menjadi dirinya yang seperti dulu. Yang cerdas, bijaksana dan menyebalkan dia mampu mengatasinya masalahnya.
Menyebalkan? Ahhh, kata-kata indah yang sering di ucapkan oleh mate-nya.
'Sudah Peter, kita lebih baik mengatasi masalah yang di tanggung pack ini. Kau lupa kalau kita ini Alpha? Kau terlalu banyak bersedih dan menangis, bodoh,' ucap John dengan tiba-tiba setelah sekian lama tak muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] I'm Alpha's Mate! ✔
WerewolfR : 16+ Maaf ceritanya masih belum direvisi. •••• Aku adalah Raisa Swan. Gadis berumur 16 tahun. Aku kelas 2 Senior High School. Aku nerd dan aku adalah bahan bully-an semua temanku. Tunggu apa aku bisa sebut mereka semua temanku? Entahlah. Aku sen...