Jangan dipaksa. Perasaan punya batasan sendiri. Jika mampu biarkan dia lari, mungkin sudah saatnya kamu menyerah dan pergi.
~Dioxjep~
•••••
Jlebbb...
Raisa membuka matanya. Dia melihat sekitar. Ada Peery yang sedang tertidur di samping. Raisa melihat sekeliling yang berwarna putih.
Ini rumah sakit. Dia melihat alat infus di tangannya dan perban melilit di tangannya yang terluka.
"Peery!" lirih Raisa kepada Peery yang tertidur di sampingnya. Dia tampak kelelahan.
Peery membuka matanya. Dia melihat sahabatnya sudah sadar. Mata Peery sangat berat, menuntun Peery harus menutup mata. Tapi dia bangkit dan menggenggam tangan Raisa.
"Kau sudah sadar?" tanya Peery dan hanya di jawab oleh Raisa dengan kedipan mata. "Astaga, aku bahagia sekali. Aku yakin semua akan bahagia," lanjutnya.
Peery langsung memencet tombol di samping Raisa. Tombol untuk memanggil dokter yang menangani Raisa.
"Aku kenapa, Peery?" tanya Raisa dengan suara yang hampir tidak terdengar.
Bahkan untuk bernapas pun Raisa membutuhkan tenaga. Tubuhnya sangat sakit. Dia merasa jika dia sangat lama tidur di tempat ini.
"Kau diserang Rogue, Raisa. Kau terkena racun. Tapi-" Peery memotong ucapannya.
Apa Raisa harus tau tentang keanehan Raisa? Itulah pertanyaan yang Peery terus katakan. Bahkan Kendall saja bingung dan berdiam diri.
Mereka tidak tau apa yang terjadi dengan Raisa sebenarnya.
"Tapi apa Peery?" tanya Raisa yang menyadari jika Peery menyembunyikan sesuatu dari Raisa.
Itu terlihat dari mata Peery.
Peery tidak berani untuk menjelaskannya. Biarkan Alpha Ronald dan Luna Hermione serta Dokter yang menjelaskan keadaan Raisa sebenarnya.
"Aku tidak tau harus menjelaskan dari mana. Biarkan dokter Febby, ibu dan ayah saja yang menjelaskan Raisa. Aku tidak terlalu tau apa yang terjadi denganku," ucap Peery disertai senyumnya.
Bukankah itu lebih baik? Dia kurang tau menau mengenai hal yang berhubungan dengan dunianya. Peery lebih mengetahui kehidupan manusia biasa.
Oh jangan salah, karena Peery dari lahir tinggal di dunia manusia. Saat masa shift saja dia baru masuk hutan.
"Hmmm, baiklah. Aku tidak akan memaksa." Raisa tersenyum.
Tapi pikiran Raisa entah kemana. Dia memikirkan kejadian kemarin yang hampir saja merenggut nyawanya. Kejadian dimana dia meihat betapa jahatnya Devira terhadapnya.
Sebenarnya apa yang terjadi pada dirinya? Semua terasa asing setelah Raisa masuk dalam dunia yang seharusnya sudah menjadi dogeng bagi umur lima sampai tujuh tahun.
Pikirannya menumpuk saat ini. Hey siapa yang tidak bingung jika menjadi Raisa? Raisa yakin semua akan seperti Raisa yang sulit berpikir karena teka-teki mengenai dirinya datang bertubi-tubi.
Oh bagaimana Raisa tau itu tentang dirinya? Entahlah Raisa hanya berfirasat saja. Dan mengenai mimpi itu, apa Raisa bukan anak ayah dan ibunya?
Oh tidak, itu hanya bunga mimpi saja. Mana mungkin dia anak dari seorang Alpha dan Luna. Jika pun seperti itu, pasti dia mempunyai wolf bukan? Dan pasti dia mempunyai kekuatan.
Tapi sekarang tidak. Semua terasa biasa layaknya manusia. Tidak ada hal unik yang ada di dirinya.
Hah, mungkin itu hanya mimpi saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/66741445-288-k150550.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] I'm Alpha's Mate! ✔
Manusia SerigalaR : 16+ Maaf ceritanya masih belum direvisi. •••• Aku adalah Raisa Swan. Gadis berumur 16 tahun. Aku kelas 2 Senior High School. Aku nerd dan aku adalah bahan bully-an semua temanku. Tunggu apa aku bisa sebut mereka semua temanku? Entahlah. Aku sen...