Thirty Four

46.5K 2.8K 43
                                    

"Lubang itu terlalu dalam. Aku sulit keluar. Beri aku ruang. Beri aku udara. Udara bersih yang tidak beraroma namamu.

~Burung Senja~

•••••

Raisa berjalan. Matanya berusaha mencari sesuatu yang dia cari. Raisa terbingung. Dimana dia?

Suasana ini sangat asing untuk Raisa. Ini bukan pack di mana tempat dia tinggal. Bahkan berbeda kota sepertinya.

Tapi dimana Raisa sebenarnya? Banyak rakyat yang berintetaksi satu sama lain. Pack ini bagaikan negara, tapi berbeda karena mereka selalu mengeram.

Matahari menyengat kota ini. Tapi tidak terlalu panas, dan udara cukup dingin. Angin menerpa rambut Raisa.

"Hei!" panggil Raisa kepada seseorang yang sedang berinteraksi. Sepasang suami istri yang sedang berjalan di ramainya pack ini. Raisa memperkirakan jika orang di sini tidak sampai seribu orang.

Sepasang suami istri itu tidak menjawab panggilan Raisa. Mereka masih fokus dengan pembicaraannya.

Raisa berusaha menggapai pria berkulit gelap itu. Tapi nihil, dia tidak bisa di sentuh oleh Raisa sama sekali.

"Hey, aku dimana? Lalu kenapa aku tidak bisa menyentuh kalian? Hey jawab aku!"

Raisa menghela napas saja. Percuma dia memanggil, tapi mereka tidak mendengar. Hanya membuang waktunya saja.

Yany harus di pikirkan adalah dimana dia? Lalu apa maksud ini semua?

Raisa melihat dua prajurit berbaju silver itu berjalan cepat. Seperti ada berita yang harus dia sampaikan.

Raisa harus mengikutinya. Tapi prajurit itu berlari sangat cepat. Mana mungkin Raisa mampu menyusulnya?

"Berlarilah! Kau bisa." Raisa mendengar suara yang berasal dari langit yang indah.

"Siapa kamu?" tanya Raisa kepada suara yang sangat khas. Suara wanita yang sangat lembut dan indah.

Tidak ada jawaban. Apa mungkin Raisa salah dengar? Yah, mungkin saja. Terlebih lagi dia sedang bingung.

Raisa berusaha mengejar pria itu. Pria yang terburu-buru itu dengan larinya. Ada satu hal yang membuat Raisa terbingung lagi.

Kenapa dia bisa berlari sangat cepat? Oh Tuhan, ini sangat aneh untuk Raisa.

Raisa terus mengikuti pria itu sampai di sebuah istana yang sangat indah. Di dominasi berwarna silver yang sangat indah. Terdapat corak dan goresan di setiap temboknya.

Dimana dia?

Raisa langsung masuk kedalam istana. Dia masih mengikuti pria itu di samping. Persis di sampingnya.

Pria itu memasuki ruangan yang sangat tertutup. Di dalam ruangan itu ada beberapa orang yang sedang duduk. Sepertinya mereka sedang rapat.

Semua tampak tegang. Seakan nyawa mereka sudah di ujung tanduk. Terlebih lagi ada sepasang suami istri yang begitu panik. Istri itu seperti sedang mengandung.

Karena sedari tadi dia mengelus perutnya yang sudah terlihat gemuk. Sepertinya dia akan melahirkan seorang anak.

Mereka berdua sangat serasi. Dengan pria itu yang mempunyai wajah sangat tampan, dan wanita itu yang sangat cantik dan elegant. Mereka bisa di katakan pasangan yang sangat sempurna.

Pria yang di ikutinya itu menunduk. Dia patuh kepada semua orang yang ada di ruang rapat, terutama sepasang suami istri yang terlihat seperti raja dan ratu di tempat ini.

[5] I'm Alpha's Mate! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang