Eight

108K 7.2K 214
                                    

Dihatiku, tumbuh bunga lonceng yang tak henti berbunyi nyaring. Tolong buka pintu hatimu.

~Pena Awan~

••••

Peter's Pov

Hahaha...
Apa aku boleh ketawa sekarang?
Hahaha....
Jujur aku suka sekali melihat ekspresinya. Sangat lucu. Terlebih lagi saat aku membahas kiss mark yang ada dilehernya.

Ekspresi dia seakan curiga kalau aku yang melakukannya. Yah memang benar itu aku yang melakukannya. Hasratku memang tadi malam tidak bisa terkontrol lagi. Bukan, bukan hasratku tapi hasrat John. Untung saja aku bisa mengendalikan John sebelum menandainya.

Alasanku ada dikamarnya adalah aku hanya ingin memastikan dia sampai rumah dengan selamat. Karena aku tau Rogue ingin sekali memburu mateku.

Mereka ingin memburu mateku, karena mateku mempunyai wangi yang sangat unik. Dia mempunyai wangi vanilla, tetapi sedikit ada wangi kayu manis dan bunga lavender.

Sangat unik dan menarik.

Oleh karena itu aku memberi pelajaran kepada mereka karena ingin memburu mateku.

Jika kalian berpikir serigala besar yang menolong mateku itu aku, kalian benar. Aku lah yang menolongnya, karena saat aku ingin berburu aku mencium aroma mateku dihutan.

Awalnya Raisa takut melihat aku. Mungkin dia berpikir bahwa aku akan menyakitinya, tapi mata John mengisyaratkan bahwa John ingin menolong Raisa.

John dan aku sudah bersepakat untuk menyembunyikan identitas kami didepan Raisa. Aku dan John tidak ingin Raisa tau kalau kami ini werewolf. Aku takut dia akan menjauhiku.

Awalnya aku mengira hari ini Raisa tidak bersekolah, karena aku tau masalah yang dia derita. Ibunya mengambil uang sekolah dia.

Kasian sekolah mateku. Aku memang harus cepat membawanya ke istanaku. Yah, harus secepatnya.

Tapi saat aku berangkat, aku melihat Raisa sedang berjalan dengan kaki yang sedikit picang. Aku pun langsung memaksanya masuk.

Astaga wajahnya sangat imut jika dia lagi kesal. Bahkan jika aku tidak kuat, aku mungkin sudah mencubit pipinya. Atau bahkan mungkin mencium bibir mungilnya.

Ah ditambah lagi dengan wajah bingung saat menatapku tadi. Bingung karena aku tau kalau kaki dia terluka. Ingin rasanya aku membawa dia kedalam pelukanku.

Astaga bisa gila aku memikirkannya terus menerus.

Oh ya saat ini aku sedang berada di ruanganku. Aku baru saja menyelesaikan administrasi sekolah Raisa. Aku suka semangat Raisa dalam sekolah. Inilah Luna masa depan. Sekolah aja Raisa semangat apalagi menjadi Luna pack white moon. Aku yakin pack ku akan maju, jika aku selalu didampinginya.

Oh ya mengenai diparkiran, kalian tau kalau satu sekolah pada terkejut saat mengetahui aku datang bersama Raisa.

Raisa hanya menunduk malu, sedangkan aku tanpa malunya mengandeng tangan Raisa. Seakan dia milikku. Hey bukannya dia memang milikku?

Dia bahkan sempat menegur karena ulahku. Sedangkan John hanya tertawa melihat aku dimarahi Raisa. Tapi biarlah, yang terpenting aku sudah menunjukan kepada satu sekolah bahwa Raisa milikku. Aku tidak mau terus menerus Raisa di bully.

•••••

Raisa's Pov

Aku sedang berada dikelas. Semenjak kejadian tadi, semua siswa menatapku aneh. Bukan, bukan hina tapi seperti takut atau kagum. Walaupun masih ada beberapa siswi yang menatap hina.

[5] I'm Alpha's Mate! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang