Two

130K 9.3K 400
                                    

Peter's Pov

Tok tok tok

Aku langsung membuka pintu kamarku. Aku pun mendapati ibu dan ayah yang sedang berdiri didepan pintu kamarku.

Mereka tersenyum kepadaku. Maksudku mereka tersenyum bahagia. Entah apa yang membuat mereka bahagia.

Aku hanya memandang mereka malas. Pasti mereka ada sesuatu jika tersenyum seperti ini. Aku tau itu. Karena aku ini anaknya.

"Apa?" Aku memutar bola mataku. Okeh ini memang terlihat tidak sopan. Tapi inilah aku dan keluargaku. Apa adanya.

Walau aku ini adalah anak seorang Alpha dan Luna dari Pack White Moon, tapi jika aku hanya didekat orang tuaku aku selalu apa adanya.

"Jadi apa keputusan kamu?" Tanya ayah yang masih tersenyum.

"Keputusan apa?"

"Keputusan untuk memimpin disalah satu Senior High School yang ayah miliki."

"Oh god, kenapa sih ayah memaksa aku untuk memimpin sekolah itu. Aku ini sudah mempunyai perusahaan sendiri. Lagipun aku juga harus mengurusi perusahaan ayah." Aku langsung masuk kamar dan duduk dikasur.

Kenapa harus sekolah? Apa alasan mereka menyuruhku memimpin sekolah. Padahal aku sudah memimpin perusahaan tambang yang jauh menguntungkan dari pada sebuah sekolah yang kecil itu.

Ayah dan ibu masuk. Mereka duduk disampingku dan ibu langsung memegang pundakku.

"Ini demi kebaikan kamu Nak!"

"Apa maksud ibu ini demi kebaikanku?" Aku menatap ibu bingung.

Kebaikan? Astaga bahkan aku baik-baik saja. Tidak ada yang bisa melawanku. Terlebih lagi sebulan lagi aku akan diangkat menjadi seorang Alpha.

Lalu untuk apa aku harus memimpin? Sedangkan seharusnya aku harus menyiapkan diri untuk pelantikan itu.

"Kamu akan ngerti nak jika kau sudah menemukannya. Lagi pun kamu hanya dua minggu disana. Masih banyak waktu untuk kamu menyiapkan pelantikanmu sebagai alpha Nak. Percaya sama ibu dan ayah!"

Aku hanya bisa pasrah. Mau bagaimana lagi? Melawan? Tidak mungkin. Menolak? Mereka sangat keras kepala.

Yah, kami keluarga yang sangat keras kepala dan apa yang kami inginkan harus terlaksana. Sifat ini sudah turun-menurun dari kakekku.

Aku mengangguk pasrah. Mereka pun tersenyum dan langsung memelukku, "Kami yakin kamu tidak akan menyesal menerima keputusan ini." Aku hanya tersenyum.

"Siapkan dirimu Nak! Besok kamu akan mulai mengajar dan akan mulai..." Lanjutnya.

"Mulai apa?" tanyaku.

"Pokoknya kamu tidak akan menyesal dengan keputusan kami." Aku hanya mengerutkan alis mendengar ucapan mereka.

Apa maksud tidak menyesal?

Mereka pun tersenyum dan langsung keluar kamar.

Oh ya, entah kenapa akhir-akhir ini aku merasa gelisah. Tubuhku terkadang sakit, entah karena apa.

Apa mateku sudah dekat. Maksudku lunaku nanti sudah ada di sekitarku dan dia sedang tersiksa. Hmmm, bisa jadi. Tapi bagaimana aku menolongnya. Aku saja tidak tau dimana mateku.

Rupanya? Fisiknya? Umurnya?

Tapi aku akan berusaha mencarinya terus. Karena memang sudah 10 tahun aku mulai mencari tapi tidak aku temukan.

Semoga kau baik-baik saja. Aku akan menemukanmu dan membawamu ke rumah kita. Istana kita.

Aku tersenyum.

[5] I'm Alpha's Mate! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang