"DALLASSSSS" Panggil Suri kecil pada seorang anak lelaki yang sedang memasang puzzlenya. Sementara anak yang dipanggil hanya melirik sekilas lalu sibuk dengan puzzlenya kembali.
Mereka masih 8 tahun dan mereka sedang berada di rumah Laura untuk acara arisan rutin di Bali. Kebetulan sedang libur sekolah akhirnya mereka membawa serta anak-anak mereka untuk berlibur ke Bali.Suri yang memakai celana jeans dan kaos kebesaran membuatnya tampak kecil sekali, dan terlihat tomboy. Sementara anak lelaki di depannya, hanya memakai kaos dan celana gantung dan memakai kacamata.
Suri duduk disebelahnya sambil membawa marshmallow dalam mangkuk dengan jumlah yang cukup banyak.Menatap anak lelaki itu dengan senang, senang karena anak itu memakai kacamata. Suri.
"Gue bukan Dallas" kata anak itu dingin
"Heeeehhhhhh????? Kamu Dallas, iya kan? Jangan becanda deh"
Dias mendecak sebal, ini sudah ke tujuh kalinya orang salah sangka dia Dallas. " IYA GUE DALLAS! GANGGU BANGET SIH LO!"
"Ya , ampun. Dallas sekalinya ngomong jutek gitu ya?" Kata Suri sebal kemudian mengacak-ngacak puzzle milik Dias.
NYEBELIN! Batin Dias. Gue udah susun capek-capek! LAGIAN GUE BUKAN DALLAS!
"Ya udah, ya udah. Nih aku bawain makanan biar gak bosen" Kata Suri riang, dia tersenyum sambil menyodorkan mangkuk itu pada Dias.
Dias hanya memakannya dengan tenang dan sesekali melirik gadis disebelahnya. Untuk kesan-kesannya pada gadis ini, dia hanya memilih satu kalimat, Gak bosen ngirain gue Dallas?
Suri mengambil marshmallow seolah-olah ini adalah gilirannya mengambil benda kenyal dan manis itu. Dia tahu 'Dallas' memandanginya. Dia hanya tersenyum karena berhasil menarik perhatian anak ini. Lucu karena dia juga senang mengusili anak ini. Mereka belum terlalu akrab karena anak-anak lelaki jarang berbaur, membentuk kelompok sendiri.
Gantian Dias yng mengambil marshmallow dan bermain dengan puzzlenya kembali. Dia suka bermain yang berbau otak atau kecerdasan. Dia tidak begitu suka main perang-perangan kecuali perang yang menggunakan taktik, hanya itu permainan yang mirip dengan Dallas, sisanya berbanding jauh.
Suri mengambil lagi, dan kali ini ekor matanya menangkap seseorang dikejauhan. Dia memandangnya sambil tersenyum. Bukan senyuman manis tapi senyuman ragu. Suri melihat senyuman itu dan membalasnya ragu. Sementara tangannya meraih mangkuk lagi dan kali ini dia menoleh menatap mangkuk itu. Dia menarik lagi tangannya Karena ternyata marshmallow itu adalah marshmallow terakhir yang tersisa.
Dias tidak kaget tapi hanya memandang sinis, "Ambil aja kalo mau"
Suri menggeleng, "Nanti aku ambil lagi aja"
Dias menyuapkan marshmallow itu kemulutnya, belum sepenuhnya marshmallow itu masuk ke mulutnya dan masih menyisakan setengah dibibirnya, Suri menyentuh pundaknya, Dias menoleh.
"Eh, Aku mau deh!" Katanya
Dias mendelik sebal, lalu mencondongkan wajahnya ke wajahSuri kemudian mengarahkan kedua bola matanya ke Marshmallow di bibirnya seolah mengatakan Ambil-kalo-berani.
Suri menelan ludah dan tanpa babibu langsung memajukan wajahnya kemudian menggigit ujung marshmallow pelan membuat Dias terkejut dan bibir mereka bertemu. Dias masih membeku karena kaget gadis didepannya ini cukup berani mengambil marshmallownya dengan BIBIR?!
"MAMA!!!!! DALLAS CIUMAN SAMA SURI!"
Suara anak perempuan itu berhasil membuat para orang tua berbondong-bondong menghampiri mereka yang sudah menjauhkan wajah masing-masing dan menunduk.
Jesara Salvia, pemilikteriakan itu, tersenyum melihat muka masam sepupunya dan wajah malu Surisahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLURRY
General Fiction5 deadly sins of relationship: Level 2 DOUBT Warning, mature content. 21+++ allowed. Cerita untuk 18+++ mengandung unsur dewasa dan bahasa tidak senonoh. please be patient for the update