20 tahun yang lalu
"Hebat, makanannya sudah habis?" Tanya Clarisa pada dua anak kembar dihadapannya, bersamaan dengan itu Clarin hanya terdiam
Para orang tua yang menangkap diamnya Clarin pun, mengajak keluar ruangan.
Ada Suri disana, terdiam bingung memandang kedua anak kembar dihadapannya. Yang mana Dias dan Dallas masih misteri untuknya. Dengan ragu dia mendekati salah satu ranjang dan dua pasang mata itu megikuti pergerakannya, "Dallas"
Anak lelaki di ranjang kiri, tempat Suri menghentikan langkahnya pun menoleh, "Ya?"
Suri termenung, "Berarti yang disana Dias?"
Anak di ranjang sebelah kanan pun mengangguk, "Iya"
Suri segera tersenyum manis, "Aku kangen kaliaaan"
Ke dua anak lelaki itu hanya mengernyitkan dahi kebingungan, salah satunya memandang kembarannya meminta penjelasan.
"Kalian tidurnya lama banget, Jesara juga. Dia juga belum bangun sampe sekarang"
Lagi dan lagi, kedua anak lelaki itu hanya diam menanggapi omongan gadis kecil ini.
"Papa bilang aku gak boleh ke rumah sakit, padahal aku pengen banget jenguk kalian"
Dallas mengangguk pelan, "Terus sekarang boleh?"
"Iya. Kalian harus cepet keluar dari sini"
Dallas memandang bingung, "Sur, maaf ya"
"Heh?"
"Tapi seinget kita berdua, kita belum deket banget sama kamu"
Suri termenung, "Iya, tapi aku udah anggep kita deket banget" jawab gadis itu lirih
Pandangan gadis kecil di depannya ini cukup menganggu untuk Dallas,
Dias menangkap gerakan kaku saudaranya dan segera mengeluarkan suara, "Sur, bisa tolong keluar gak? Panggilin Mama Clarisa"
Gadis itu terhenyak tapi kemudian memalingkan kepalanya untuk memandang Dias, "Tante clarisa?"
Dias mengangguk dengan tenang
Dan benar saja, Suri dengan tenangnya keluar dari ruangan itu. Membuat Dallas bernafas lega untuk beberapa saat
"Aku bisa liat kamu gak seneng deket-deket sama dia"
"Iya" jawab Dallas santai
"You can count on me brother"
"Iya. Soalnya kamu janji ke Mama Drisella bakal jagain aku kan?"
Mereka saling memandang cukup lama, tapi akhirnya Dias termenung, "Bukan. Ini janji antara kita. Aku jaga kamu, kamu jaga aku. Kalo kata Papa, ini janji anak laki-laki"
"Setelah ini, kita gak boleh masuk rumah sakit lagi, iya kan?"
Dias mengangguk setuju, "Kita gak boleh sakit atau lemah lagi"
"Kamu janji mau lakuin apapun buat jagain aku kan?"
Dias mengangguk dengan pasti
Dallas tersenyum tenang, sepertinya Dias melupakan kejadian terjatuh dari rumah pohon itu. Membuat Dallas tersenyum semakin lega karenanya.
"Emangnya aku harus ngapain?"
Dallas berpikir sejenak, "Hm,,, kita udah janji saling jaga, hm, gimana kalo..." anak lelaki itu memandang kearah pintu ruang rawat mereka, menemukan bayangan gadis kecil, "Kamu jagain Suri, aku jagain Jesara"
Saudara kembarnya tampakkebingungan, "Hah?"
Dallas berpikir sejenak. "Nothing"
_____________________
#TeamDallas
#TeamDias
Jadi Suri naksir siapa sih?

KAMU SEDANG MEMBACA
FLURRY
Fiction générale5 deadly sins of relationship: Level 2 DOUBT Warning, mature content. 21+++ allowed. Cerita untuk 18+++ mengandung unsur dewasa dan bahasa tidak senonoh. please be patient for the update