Flashback 2

2.5K 174 7
                                    

Suri ingat bagaimana dia menyadari kesalahannya memanggil Dallas dengan sebutan Dias. Anak kecil kan rentan dengan kesalahan. Apalagi kembar itu sangat sulit dibedakan. Entah kenapa Suri hanya ingin memanggil Dias. Mungkin karena Jesara menyuruhnya waktu itu.

Gadis itu bahkan mengatakan kalau Dallas itu adalah Dias dan begitu juga sebaliknya. Bisa-bisanya Suri yang polos itu percaya begitu saja pada salah satu sahabatnya yang paling licik diantara mereka.

...

12 tahun yang lalu

Suri mendengar Dallas akan pulang untuk berlibur. Seperti biasa, anak itu sedang dalam misi membuat image Dallas menjadi anak baik dan kemudian kalau semua sudah baik-baik saja, mereka akan bertukar tempat.

Baru saja dia akan mengetuk pintu kamar Dias palsu, Suri agak terkejut sesaat. Merapatkan kupingnya ke arah pintu sambil mengintip dengan hati-hati

"Muka lo kenapa, Las?

Suri memundurkan wajahnya sesaat, "hah? Dallas?" Gumamnya dan kembali mengintip di balik pintu

"Gak apa-apa"

"Serius lo kenapa? Gue juga sakit kalo lo sakit begini Las"

Suri membekap mulutnya dengan terkejut. Suara yang sama, dan dengan wajah yang sama. Itu adalah satu orang yang selama ini ada di dekatnya dan menjadi sahabatnya dengan baik selama ini.

"Gue habis berantem, puas lo?"

Suri melihat dengan seksama, Dias sedang berbicara dengan bayangannya sendiri di depan cermin.

"Siapa yang ngehajar lo? Biar gue yang hajar. Enak banget bikin muka kembaran gue jadi begini"

Suri menggeleng dengan pelan, "What?!" Gumamnya kecil dan kembali menatap tajam pada pemilik kamar yang sedang menyentuh wajahnya yang terluka

"Udah, lo balik gih buat liburan. Sana lo!"

"Siapa, Las?!"

Hampir saja Suri memekik ketika Dias menghajar tembok disamping kaca besar itu. Karena terlalu terkekut, gadis itu akhirnya memilih meninggalkan kamar itu dan pergi.

Terlalu banyak pertanyaan di kepalanya, apa yang terjadi pada Dias? Kenapa Dias menjadi seperti itu? Bukankah Dias itu sahabatnya yang paling tidak punya rahasia?

"Dallas?" Gumamnya ketika teringat sesuatu

...

"Yas!"

Dias mendekat dengan membawa bat di tangan kirinya. Seperti biasa, Dias ada janji temu dengan Suri, sudah merupakan ritualnya untuk bertemu gadis itu sebelum dia menghajar seseorang. Dan gadis itu terlihat cukup cemas menatapnya.

"Lo beneran mau balapan? Bawa beginian?" Hardik gadis yang berseragam putih abu itu pada Dias sambil tentu saja, menunjuk dengan gusar pada bat ditangan anak lelaki itu. "Lo mau mukulin anak orang?"

"Tenang aja deh"

"Gue tau! Gue tau lo pasti bisa ngalahin dia, tapi gue tau resiko lo lebih besar" bahkan Suri sudah sangat ketakukan karena kondisi anak lelaki di hadapannya itu

Kali ini, Dias melihat gadis itu menutup wajahnya dan menangis, ah, selalu begini, "Lebay banget sih, lo"

"Yas, please" Suri berusaha menghentikan tangisnya, Suri benar-benar tidak ingin melihat Dias, atau lebih tepatnya Dallasnya menjadi lebih babak belur daripada ini

FLURRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang