"Yah, gue kesini karena si sinting itu malah nikahin Eva dan bikin perjanjian konyol sama Eva" ucap Dias sambil memandangi apartemen kembarannya yang masih saja penuh dengan cermin-cermin menghiasi setiap sudut ruangan
Suri mendesah lega, "Buruan cerai deh, biar gue bisa jadi nyonya hugo secepatnya"
Dias terkekeh pelan, "Itu mah urusan dia mah cerai kapan. Dia gak bikin gara-gara kan? Lo juga jangan gila minta ditidurin ama dia. Sarap emang lo"
"Itu salah satu bentuk usaha gue buat ngejadiin dia punya gue. Hargain dikit kek, mana gue tau kalo ternyata Dallas bikin perjanjian gitu buat cerai ama bininya"
"Makanya mikir noh sebelum bikin tambah ribet urusan orang. Itu tuh salah satu kebaikan Dallas. Dia tau mama bakal nyingkirin Eva kalo semua gak berjalan sesuai kemauan Mama. Makanya dia begitu. Sok-sok sebar fitnah kalo dia maho, terus bakalan pisah ama Eva" kemudian Dias mendengus setelahnya, "Eh elo malah dateng-dateng makin bikin ruwet semuanya. Ribet-ribet hidup gue"
Suri tersenyum kemudian, tidak menyadari ketika mereka berdua bicara dengan santai, Dallas sudah memasuki ruangan dan Dias menyadarinya
"Combro! Akhirnya kita ketemu disaat free time kayak gini" sapa Dias kemudian segera memeluk saudara kembarnya dengan hangat
"Hm... Lo tumben di rumah, kemane aje lu kambing?"
"Oh, gue kan jadi anak baik dulu. Lo gimana?" Ucap Dias kemudian memberikan senyum sekilas pada Suri
"Baek-baek aja. Istri lo kemana? Gue mau numpang makan..." sahut Dallas tanpa menyadari kecanggungan antara Suri didekatnya
Suri segera terbatuk menyadari pertanyaan Dallas, sepertinya lelaki itu terbangun menjadi Dias, dan hanya memandang khawatir pada Dias yang sudah memandangnya dengan tatapan mengancam
"Ah, iya, ya. Istri gue. Gue punya istri ya?" Ucap Dias yang semakin membuat Suri melongo. Mau tidak mau dia harus memainkan perannya juga
"Bego. Kasian amat istri lo. Mana dia?"
"Gak, tau. Lo tau gak?" Tanya Dias mencoba memancing ingatan Dallas mengenai jati dirinya
"Kenapa nanya gue? Gue aja nanya ke elo bego. Laper nih"
Dias hanya menganggukan kepalanya "Lo tanya Mama deh, kali aja itu anak ngacir ke rumah mertua"
"Kenapa gue coba?"
"Lo kalo mau makan, bareng kita aja. Tadi Suri bawa makanan gitu" ucap Dias mencoba mengalihkan pembicaraan
"Suri pulang aja deh, gue ada perlu ngobrol sama lo"
"Gak sopan lo! Gue udah bawain makanan padahal" omel Suri kemudian melempar satu sendok dengan ganas kearah Dallas
Dias hanya tertawa ketika melihat interaksi dua anak manusia di depannya, "Rasain lu, enak gak?"
"Lo pikir aja sendiri bangsat" gerutu Dallas setelah hampir berhasil menghindar
"Ya, udah. Sur, lo balik dulu. Gue mau temu kangen sama saudara kembar gue yang autis ini" ucap Dias akhirnya, mengakhiri pertengkaran kecilnya bersama Dallas yang sedang mengira kalau dirinya adalah Dias
"Ck, Kembar darimana lo berdua? Dias tuh jelek banget kayak babon!" dan Suri segera melangkahkan kakinya keluar menghindari Dallas yang sudah akan memukulnya pelan

KAMU SEDANG MEMBACA
FLURRY
Fiksi Umum5 deadly sins of relationship: Level 2 DOUBT Warning, mature content. 21+++ allowed. Cerita untuk 18+++ mengandung unsur dewasa dan bahasa tidak senonoh. please be patient for the update