Fuzzy

5.4K 241 11
                                    


12 tahun yang lalu

"Mending lo pulang aja, Dallas belum ada niatan bangun kayaknya"

Suri menghela nafas, 18 jam sudah dia berada di sini. Menunggu Dallas terbangun dari komanya. Bukannya pulang menuruti keinginan orang tuanya, tetapi benar-benar terduduk disini. Baginya, bisa saja detik-detik berikutnya Dallas akan bangun dan Suri akan kehilangan momen sebagai orang pertama yang dilihat anak lelaki itu ketika dia bangun

18 jam yang lalu peristiwa pemukulan itu terjadi terhadap Dallas melawan 8 orang lainnya. Mereka kalah dalam sebuah taruhan dan sebagai gantinya mengeroyok Dallas hingga meninggalkan anak lelaki itu di salah satu gudang tak terpakai. Masalah sepele. Benar-benar sepele menurut Suri. Dan sekarang gadis itu menahan tangisnya karena dokter mengatakan keselamatan Dallas benar-benar tipis.

"Tadi, Papa udah coba yang terbaik"

Hening, Suri masih saja melipat tangannya dengan tegang. Berharap jika Dallas benar-benar bisa bangun dan menatapnya

"Papa mantan dokter, jadi dia bisa mastiin ini. Katanya Dallas, bisa selamat. Tapi kecil kemungkinannya. Ada banyak luka tusukannya, dan pukulannya... Terus..."

"Gimana bisa lo setenang ini disaat saudara kembar lo meregang nyawa disana?"

Dias menghela nafas, "Gue udah masukin mereka ke penjara"

"Lo gak berantem sama mereka kan?"

Dias menggeleng, meskipun dia tahu Suri tak melihatnya, "Ini yang kedua kali, Dallas begini"

"Gue tau"

"Lo bakalan selalu suka sama Dallas ya, Sur?"

Suri tidak menjawab, hanya tetap mengatur nafasnya agar tidak menjerit mengatakan isi hatinya pada Dias

"Apa yang bakalan lo lakuin buat dapetin Dallas?"

"Apapun"

"Apapun? Walaupun lo tau kelakuannya brengsek?"

"Boys will be boys, dan cewek bakalan selalu jadi cewek kan?"

"Iya, emang selalu begitu. Bedanya, ini Dallas yang lo incer. Lo harusnya paham resiko, sih"

Suri menghela nafas sesaat kemudian memandang Dias akhirnya, "Lo mau kan bantuin gue?"

Dias hanya terkekeh sesaat, "Here, the things you should know, girl. Kalau Dallas bangun, we don't know dia bangun sebagai siapa, kalo dia hilang ingatan gimana? He won't remember you or me either. Dan kalo Dallas mati di dalem sana, I'll die too. So, stop acting like he's part of your life, you couldn't breath without him, that you're just so into him. He won't remember it"

"Masalahnya, yang gue mau cuma dia"

Dias terkekeh kembali, "Dulu aja lo gak bisa bedain mana Dallas mana gue, and now you're telling me you want him"

Suri memandang tajam lelaki itu dan menegakkan kepalanya, "Dan lo harusnya terima kasih, karena sama gue, dia bisa beneran jadi dirinya sendiri"

Dias merapatkan jarak diantara mereka, mengetuk-ngetuk puncak kepala gadis itu dengan jarinya, "Jangan nyesel, sama pilihan lo"

"He'll wake up, won't he?" tanya Suri sambil menatap Dias dengan sendu

"He will" kata Dias ragu

Suri memandang dengan bingung

"Karena kalo gak, gue yang seret dia dari neraka balik ke dunia ini"

"Lo emang selalu bisa jadi saudara yang diandelin dan dibanggain"

Dias memandang sedih pada gadis itu, seolah menyampaikan perasaannya pada gadis itu, "Tapi sayangnya Dallas gak pernah tau gue saudaranya"

"Mungkin, dia sadar tapi dia diem aja.

"Mungkin" 

"Lo mau kan bantuin gue?"

 "As long as it's appropriate, so yeah"

"Just help me, bring him back to life"

Dias tertawa kecil kemudian menghela nafas, "Okay"

FLURRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang