Flashback 1

3.1K 180 11
                                    

4 months before

"Skizoafektif. Dallas Hugo menderita skizoafektif. Dia adalah pasien yang Dokter Jo sampaikan ke kamu asyfa..."

Gadis itu mengerjapkan matanya seolah tidak mempercayai apa yang Christian katakan padanya,

"Kamu hanya harus menikah dengan Dallas Hugo. Dia... Selama ini yang kamu lihat sebagai Dias, adalah Dallas"

Eva mengerjapkan matanya beberapa kali kemudian memandang bingung pada Christian, "Maksud anda?"

Crhistian memijit keningnya dan melirik Eva, "Jadi, sewaktu mereka, kalau tidak salah 6 atau 7 tahun. Mereka mengalami kecelakaan karena sesuatu"

Eva memandang Christian dengan datar seolah benar-benar menampakan kebingungannya. "Lalu?"

Pria itu menghela nafas kemudian kembali menatap sekelilingnya. Restaurant ini lumayan sepi dan membuat kubikel mereka cukup aman untuk membicarakan masalah kejiwaan Dallas.

Gadis di depannya masih menunggu dengan sabar penjelasan yang akan disampaikan Christian

"Saya, membawa Dias yang asli untuk ditukar sebagai Dallas"

...

21 years ago

Dias membuka matanya sesaat kemudian merintih kesakitan karena hujaman berat di kepalanya. Anak lelaki itu lantas melirik ke sebelah kiri dan kanannya. Menemukan Christian dan Stefan sedang menatapnya takjub

"Kamu siapa?"

Stefan segera menahan lengan Christian dan menggelengkan kepalanya pelan, "Apa yang kamu rasakan?" Tanyanya kemudian pada Dias

Bocah lelaki yang masih kebingungan itu segera mengerjapkan matanya beberapa kali. Beberapa anggota tubuhnya seperti mati rasa dan enggan untuk digerakkan, ketika mulutnya terbuka tidak ada suara yang keluar

Stefan dengan sigap memberikan segelas air dan membantu Dias untuk meneguk sedikit demi sedikit airnya. Kemudian setelah itu memeriksa anak lelaki itu dan menghela nafas setelahnya

Christian menatap sahabatnya, "Pastiin ini siapa, aku hanya mau tahu bagaimana cara membedakan mereka. Karena kalau hanya ini yang sadar, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan"

Dokter itu mengangguk kemudian menghela nafas pelan, "Kondisinya bagus, beberapa hari memang akan sulit menggerakkan anggota tubuh dan harus ikut terapi. Kalau mereka memang benar kembar, sebentar lagi harusnya yang satu akan menyusul untuk buka mata"

Dias yang mendengar sayup-sayup mulai menatap Christian penuh tanya. Tidak mendapatkan kedua orang tuanya membuatnya menjadi bingung.

"Kamu lihat Papa" ucap Christian pelan, "Kalau kamu Dias, kedipkan mata. Kalau bukan, tatap Om Stefan"

Setelah beberapa detik, anak lelaki itu mengerjapkan matanya sekali. Membuat Stefan dan Christian menghela nafas lebih berat dari biasanya.

"Dias, untuk sementara kalau ada yang bertanya kamu siapa. Jawab saja, kamu Dallas. Mengerti?"

Dias menatap dengan bingung

"Jangan dipikirkan, akan Papa jelaskan nanti. Kalau kamu mau kembaran kamu menemani kamu, cukup bilang ke orang-orang kamu itu Dallas"

Stefan melirik tajam pada sahabatnya kemudian menekan tombol di atas ranjang Dias. "Kita bicara di luar, kamu istirahat dulu" katanya pelan, "Kamu, Dallas"

Beberapa suster dan dokter jaga datang kemudian. Stefan menggeret paksa lengan sahabatnya dan menatap tajam pada Christian yang juga memberikan tatapan sama padanya, "Dia masih kecil. Maksudmu apa?"

FLURRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang