Part 11

2.6K 258 21
                                    

Bulan purnama memancarkan cahaya terang nan lembut ke seantero langit kerajaan. Angin malam bertiup dan membuat tumbuhan bagaikan menari mengikuti arah angin berhembus. Suasana malam di hutan begitu tenang, tanpa sedikitpun suara yang terdengar selain suara jangkrik yang sesekali berbunyi dan suara hembusan angin malam.

Sasuke bersembunyi di semak-semak dan mengaktifkan sharingan nya, berusaha mengawasi Naruto yang berada di kejauhan untuk menjalani pekerjaan pertama nya, misi paling mudah menurut Sasuke, namun tidak bagi Naruto.

Jantung Sasuke berdebar lebih keras dari biasanya saat ia menyadari Naruto yang terlihat gugup di kejauhan. Ia tidak peduli jika Naruto gagal menjalankan misi, ia hanya perlu datang dan 'membereskan' kekacauan yang dibuat Naruto. Ia hanya khawatir jika terjadi sesuatu yang membahayakan keselamatan Naruto.

Jika saja Sasuke mampu berdoa saat ini, maka ia akan mendoakan keselamatan Naruto, jika perlu membelikan jimat keberuntungan sekalian. Namun ia merasa tak layak untuk berdoa. Ia terlalu hina dan najis untuk berkomunikasi dengan kami-sama.

Sasuke terfokus untuk memperhatikan Naruto hingga ia menurunkan kewaspadaan nya. Ia bahkan tak menyadari jika seorang lelaki berusaha menghampirinya dari kejauhan dengan chakra yang sangat dikenal Sasuke, chakra lelaki terkutuk yang telah membuat Sasuke kehilangan segalanya hanya dalam satu malam.

Sudah terlambat bagi Sasuke ketika ia menyadari keberadaan chakra kuat yang menuju kearahnya. Ia tak akan sempat bersembunyi dan ia menyesal telah lupa menyembunyikan chakra nya agar tak terdeteksi. Kini, ia tak bisa menghindari lelaki brengsek yang telah mengetahui lokasi keberadaan nya sekalipun ia menyembunyikan chakra sekalipun. Lokasi bajingan itu kurang dari lima kilometer dan konsentrasi Sasuke terdistorsi akibat kekhawatiran nya pada Naruto.

Sasuke memutar kepala dan menyadari jika sosok lelaki jahanam itu semakin mendekat. Ia segera melemparkan beberapa shuriken sebagai peringatan jika ia telah mengetahui keberadaan lelaki jahanam yang kini semakin mendekat.

Dari kejauhan, ia menatap shuriken-shuriken nya yang ditangkis dengan mudah menggunakan pedang oleh Itachi. Lelaki itu menyeringai, merasa senang karena telah menemukan keberadaan Sasuke.

Sasuke berharap agar Naruto tak segera kembali dalam waktu dekat, setidaknya hingga Itachi meninggalkan Sasuke.

"Amaterasu," gumam Sasuke dengan suara sangat pelan dan seketika api hitam muncul serta menuju kearah Itachi yang mendekat pada Sasuke hingga jarak mereka hanya tersisa beberapa puluh meter. Api itu mati dengan sendirinya ketika mendekati Itachi yang telah mengaktifkan dojutsu dan membuat Sasuke panik dan tak bisa berkonsentrasi.

"Hisashiburi, otouto," ucap Itachi dengan suara yang terdengar menjijikan bagi Sasuke meski diucapkan dengan nada datar.

"Diamlah! Aku tidak sudi menjadi otouto mu!" bentak Sasuke sambil berlari dan mencoba menerjang Itachi dengan bola petir besar. Namun ketika Sasuke mencoba mengenai Itachi, lelaki dihadapan nya mengelak dengan begitu cepat dan serangan Sasuke mengenai tanah hingga terdapat lubang besar.

Sasuke tak peduli. Ia sama sekali tak menyerah. Kini ia bahkan menggunakan dojutsu dan ninjutsu sekaligus untuk menyerang Itachi. Ia menggunakan amaterasu dan chidori sekaligus meskipun menguras chakra nya dan membuat konsentrasi nya semakin kacau.

Itachi kembali menghindar dan kini telah berada di belakang tubuh Sasuke serta mengikat tubuh Sasuke menggunakan tali yang menyerap chakra dengan sangat cepat sambil menghindari serangan Sasuke.

"Aku hanya ingin bicara denganmu, otouto."

Sasuke mengatupkan mulut nya erat-erat dan ia menggeliat. Setahunya, Itachi tak memiliki kemampuan menghindar secepat itu dan ia tak seharusnya bisa dikalahkan semudah ini. Ia benar-benar merasa marah, namun tubuh nya terasa lemas, seolah chakra nya tersedot.

Kill The AssassinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang