Season 2 : Part 20

1.5K 120 45
                                    


Sasuke terkejut dan terbangun seketika saat terdengar suara genderang yang ditabuhkan pada tengah malam. Ia tak memiliki pilihan selain bergegas untuk menunggangi kudanya, begitupun dengan anggota pasukan lain yang sudah bersiap terlebih dahulu.

Sasuke tak mengerti mengapa mendadak terdapat instruksi untuk menyerang di tengah malam ketika Yashamaru tak mengatakan apapun padanya semalam. Dan ia bahkan langsung beristirahat setelah selesai berbincang dengan Itachi.

Yashamaru menghampiri Sasuke dengan kudanya setelah memberikan komado pada prajuritnya untuk menyerang. Dan Sasuke yang sebetulnya masih mengantuk segera bertanya, "Apa yang terjadi? Musuh melakukan serangan dadakan?"

"Tidak. Kita melakukan penyerangan mendadak. Aku mendapatkan informasi dari Itachi dan kami berdiskusi panjang. Aku memutuskan untuk mengubah strategi."

Sebetulnya Sasuke bisa saja melihat di kejauhan menggunakan sharingan, namun ia mengurungkan niatnya karena harus menyimpan chakranya.

Sasuke mengernyitkan dahi melihat para pasukan disekitarnya yang bergerak lebih cepat dibandingkan biasanya. Ia merasa heran, apakah mereka tidak berniat menyimpan tenaga agar tidak kelelahan di pertarungan?

Menyadari keterkejutan Sasuke, Yashamaru segera berkata, "Itachi melakukan infiltrasi dan mengetahui jika pasukan musuh tersisa kurang dari setengah. Raja maupun saudaranya berniat menunggu matahari terbit untuk mulai menyerang, maka sebelum musuh mulai menyerang, aku akan menyerang lebih dulu dengan serangan cepat dan mendadak. Posisi pasukanku juga menguntungkan, dan ini strategi yang sempurna untuk menang."

Yashamaru mengakhiri kalimatnya dengan seringaian yang terkesan angkuh. Ia begitu yakin jika kejatuhan kerajaan Suna sudah berada di depan mata.

Sasuke merasa benar-benar khawatir. Ia bahkan tak sempat bertemu dengan Naruto dan hanya fokus dengan perang selama beberapa hari terakhir. Ia tak tahu bagaimana keadaan di garis depan, namun ia berharap agar kekasihnya baik-baik saja.

.

.

Naruto menatap para pasukan di sekelilingnya yang sebetulnya tampak kebingungan. Mereka semua dibangunkan di tengah malam dan diminta untuk melakukan penyerangan dengan cepat ke ibu kota hanya dengan pengarahan singkat selama dua puluh menit.

Setidaknya mereka cukup beruntung karena beristirahat lebih cepat dibanding hari sebelumnya sehingga saat ini mereka sudah cukup beristirahat. Namun Naruto merasa tidak enak dengan para bawahannya karena ia sendiri tak memberitahu mereka mengenai rencana penyerangan meski ia sudah mendengar dari Yashamaru sendiri ketika lelaki itu memanggil para pemimpin pasukan untuk pertemuan mendadak beberapa jam sebelumnya.

Saat itu Naruto hanya bertemu dengan Itachi dan ia sama sekali tidak melihat Sasuke. Dalam hati ia bertanya-tanya mengenai keberadaan lelaki itu, dan ia berharap lelaki itu baik-baik saja.

"Semangat! Setelah penyerangan selesai, kalian bisa istirahat sepuasnya!" seru Naruto tiba-tiba kepada para bawahan disekelilingnya.

Para bawahan itu terkejut, namun raut wajah mereka terlihat bersemangat. Salah seorang dari mereka ingin menyerukan 'Hidup, Yashamaru-sama', namun rekan-rekan disekeliling orang itu segera menatapnya dan ia seketika terdiam.

Strategi yang diterapkan Yashamaru kali ini adalah penyerangan mendadak yang dilakukan secara cepat dan sunyi. Mereka diharuskan mengeluarkan suara seminimal mungkin, atau kalau perlu tanpa bersuara.

Dan sebetulnya Naruto telah membuat sebuah kesalahan kecil dengan meneriakkan kalimat penyemangat pada para bawahannya yang tampak kebingungan. Kini ia merasa tidak enak karena ia bisa merasakan tatapan menusuk dari orang-orang disekitarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kill The AssassinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang