Sasuke membuka matanya dan mendapati dirinya berada di sebuah ruangan besar tanpa jendela berisi sekitar dua puluh wanita yang seluruhnya berwajah cantik. Tadi ia berpura-pura tidak sadarkan diri dan mendengarkan ucapan dua orang penjaga yang membopongnya.
"Hai," sapa seorang wanita berkimono merah yang menyapa Sasuke. "Kau juga mencari pekerjaan?"
Sasuke menatap wanita itu dan mengernyitkan dahi. Wanita itu tak tampak takut sama sekali meskipun ia akan dijual ke kerajaan lain. Apakah wanita itu sama sekali tidak merasa curiga?
"Bodoh," ucap wanita berkimono sederhana seraya menatap wanita yang berbincang dengan Sasuke dengan tatapan tajam. "Kita semua ditipu."
Sasuke memutuskan untuk berpura-pura tidak tahu apapun. Ia harus mendapatkan sebanyak mungkin informasi dari para wanita itu.
"Kau salah, Yuko," sahut wanita berkimono merah itu, "Kita semua akan dicarikan pekerjaan di kota lain. Iya, kan?"
"Kau terlalu naïf, Keiko," ujar wanita lainnya yang duduk disamping wanita berkimono merah itu, " Jika tidak ada sesuatu yang mencurigakan, mengapa kita semua dikumpulkan di ruangan tanpa jendela dengan penjagaan ketat di sekeliling ruangan? Bahkan ketika kita ingin pergi ke toilet, kita akan dikawal oleh dua orang dan hanya diperbolehkan pergi ke toilet satu persatu. Kau tidak merasa ada hal yang aneh?"
"Benar," sahut wanita lainnya. "Aku merasa pusing setelah meminum teh yang dihidangkan dan sudah berada di ruangan ini ketika aku bangun. Mengapa mereka harus membius kita?"
Keiko, si wanita berkimono merah, menggelengkan kepala, "Dibius? Aku hanya diminta untuk masuk ke ruangan ini dan menginap hingga hari keberangkatan tiba."
"Aku juga seperti Keiko," sahut seorang wanita lainnya.
Sasuke tak berkata apapun. Ia hanya mendengarkan ucapan wanita-wanita itu dan mengumpulkan informasi. Ia memperhatikan beberapa wanita yang mengaku jika ia dibius dan wanita lainnya yang mengaku tidak dibius.
Secara fisik, para wanita yang mengaku tidak dibius itu bertubuh kecil dan berwajah lugu. Usia mereka juga terlihat masih sangat muda, mungkin tak lebih dari lima belas tahun. Sementara para wanita yang dibius rata-rata bertubuh standar atau bahkan agak montok dan terlihat lumayan bertenaga untuk ukuran wanita. Sepertinya ini trik yang digunakan Kei agar para wanita itu tak merasa curiga.
"Bagaiaman denganmu? Apakah kau dibius seperti ucapan Yuko?" tanya Keiko pada Sasuke.
"Mungkin," sahut Sasuke dengan suara yang agak melengking meskipun sebetulnya terdengar agak berat untuk ukuran wanita. "Aku disajikan teh yang aroma nya sangat wangi. Lalu aku merasa sangat mengantuk dan tiba-tiba saja sudah berada disini."
"Lihat! Ucapanku benar, kan?" ucap Yuko dengan suara meninggi. Wanita itu menatap Sasuke dan berkata, "Siapa namamu?"
"Sakiko," ucap Sasuke dengan datar.
Sasuke baru saja akan bertanya. Namun tiba-tiba saja terdengar suara pintu yang terbuka dan terlihat seorang lelaki berwajah sangar dengan tangan memegang katana yang diselipkan di pinggang.
"BERISIK!" bentar lelaki itu dengan suara keras. Ia menatap seluruh wanita di dalam ruangan dengan tatapan tajam sebelum melanjutkan ucapan, "Akan kusumpal mulut kalian jika kalian berisik."
Seluruh wanita di dalam ruangan terdiam dan tak berani mengatakan apapun. Lelaki berwajah sangar itu menatap kearah Sasuke dengan tajam dan Sasuke berpura-pura menundukkan kepala.
Dalam hati Sasuke berharap agar lelaki itu tak menghampirinya. Ia tak ingin membuang-buang tenaga dengan menggunakan genjutsu pada banyak orang sekaligus.
![](https://img.wattpad.com/cover/52809814-288-k805733.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kill The Assassin
Fiksi PenggemarUzumaki Naruto adalah putra seorang daimyo yang harus menyaksikan pembantaian keluarga nya sendiri di suatu sore. Pertemuan nya dengan Uchiha Sasuke yang merupakan pembunuh keluarga nya membuatnya hendak membunuh pria itu dan berakhir dengan mengiku...