Season 2 Part 5

1.3K 173 9
                                    

Sasuke berjalan di jalanan sekitar kediaman targetnya malam ini dengan langkah pelan. Manabu berada di sampingnya dan ia tampak mengamati kediaman targetnya yang dijaga dengan ketat. Ia menyadari jika beberapa penjaga yang berjaga menatap sekeliling dengan tajam.

Sasuke tak memakai topeng malam ini. Ia juga tak memakai topi yang biasa ia kenakan di siang hari yang menutupi wajahnya. Manabu yang berada di sampingnya telah terkena pengaruh dari teknik ilusi yang dilakukan Sasuke terhadap lelaki itu sehingga wajah Sasuke yang terlihat di mata Manabu berbeda dengan wajah Sasuke yang sebenarnya.

"Taiko-san, aku benar-benar senang dapat bekerja denganmu. Aku bahkan bisa melihatmu secara langsung dan kini berdiri di sampingmu. Rasanya seperti mimpi yang kini menjadi kenyataan," ucap Manabu sambil menatap Sasuke dengan tatapan penuh kekaguman.

Sasuke mengernyitkan dahi. Ucapan Manabu membuatnya merasa tidak enak. Ia bahkan tak tahu harus menanggapi seperti apa.

"Hn? Mengapa kau merasa senang bisa bekerja denganku? Kurasa bertemu seseorang untuk bekerja bersama adalah hal yang biasa."

"Tidak. Bekerja dengan Taiko-san jelas berbeda," jawab Manabu dengan antusias. "Tak hanya aku, kurasa semua orang yang bekerja di tempat Natsume-sama juga berharap bisa bertemu dengan orang terkenal dengan kemampuan bertarung yang menakjubkan sepertimu. Dan aku bisa bertemu, bekerja serta melihat wajahmu yang belum pernah dilihat siapapun. Kurasa dewa akhirnya mengabulkan permintaanku."

Sasuke tersenyum tipis dengan canggung. Sasuke tak menyangka jika cerita mengenai sekumpulan orang yang mengaguminya di dunia bawah benar-benar ada. Selama ini ia tak begitu peduli dengan gossip-gossip di dunia bawah jika menurutnya hal itu tak penting.

"Tak perlu merasa begitu," ujar Sasuke dengan nada datar. "Aku tak sehebat yang kau bayangkan. Kudengar kemampuan bela dirimu juga sangat baik. Bukankah kau menguasai beberapa cabang ilmu bela diri?"

Manabu sedikit tersipu. Ia merasa tersanjung mendengar pujian yang diberikan Sasuke secara implisit padanya. Ia benar-benar berharap dapat bertemu dan bekerja bersama orang-orang terkenal di dunia bawah. Namun ia sadar jika satu-satunya orang terkenal yang lebih memungkinkan untuk bekerja bersamanya adalah Sasuke, sehingga ia mulai bermimpi untuk bisa bekerja bersama Sasuke meski ia tahu jika lelaki itu selalu bekerja sendirian.

"Tidak, tidak. Aku bukan apa-apa jika dibandingkan denganmu, Taiko-san. Kemampuan berpedangmu yang unik juga sangat hebat, selain ninjutsu serta teknik mata klan Uchiha yang terkenal itu. Orang-orang di dunia bawah sudah mengetahuinya."

Sasuke menatap Manabu lekat-lekat. Entah kenapa ia merasa agak curiga dengan Manabu. Ia memutuskan untuk memancing reaksi Manabu.

"Oh, ya? Aku sering mengambil pekerjaan sehingga jarang mendengar informasi yang beredar di dunia bawah."

"Kalau informasi seperti ini sih sudah menyebar di mana-mana. Orang-orang yang tak berkaitan dengan dunia bawah juga pasti mengetahuinya."

"Berarti aku memang kurang informasi," sahut Sasuke sambil tersenyum tipis. "Omong-omong, apakah kau mengenal seseorang yang menyediakan informasi?"

"Informasi? Biasanya aku mendengar rumor-rumor di bar atau rumah makan di dunia bawah."

Ucapan Manabu terdengar agak aneh. Bagaimana bisa lelaki itu tahu jika ia menguasai ninjutsu serta teknik berpedangnya? Sebelum bertemu Naruto ia akan mengambil pekerjaan sepanjang tahun jika memungkinkan dan ia hampir tak pernah mengambil pekerjaan selain pembunuhan. Orang-orang yang bisa mengetahui teknik berpedangnya ialah orang yang bekerja bersamanya di pekerjaan mengawal seseorang yang dilakukannya jauh sebelum bertemu Naruto atau para penjaga yang ia hadapi ketika harus menyusup ke tempat tertentu. Jika ia mengambil pekerjaan untuk mencuri benda tertentu, ia sengaja tak membunuh penjaga agar tak menimbulkan keributan yang tak perlu.

Kill The AssassinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang