My Bad Day, My Good Day

955 95 9
                                    

Readers X Jung Hoseok

07.30.
Hari ini, hari senin masih pagi dan aku sudah sial. Lihat sekarang aku sedang dihukum berdiri ditengah-tengah lapangan dipanasnya terik matahari pagi.

Sial.

Ini semua karna perjodohan bodoh tadi malam. Bahkan calon prianya tidak datang karna ada perlombaan balap katanya. 'Balap'. Appa sangat tergila-gila dengan hal-hal berbau balap. Mau balapan motor, balapan mobil, balapan kereta api(?) Aku tak peduli. Karna itu semua yang menyebabkan semua perjodohan ini. Yang pasti aku tidak mau bertunangan atau menikah atau apalah istilahnya itu di usia Dini. Gila. Sangat gila.
.
.
"(Y/n) kenapa kau terlamabat tadi pagi?" Tanya sahabatku Park Haneul sembari melahap roti ditangannya. Sedangkan aku hanya mendesah malas sembari meminum susu coklat yang baru kubeli.
"Ahh... aku terlambat bangun karna pesta semalam.."
"Pesta..? Kau tidak mengundangku.."
"Ayolahh Park Haneul.. kau bahkan tidak menger-...." seketika perkataanku terhenti karna mataku melihat seorang pangeran tampan yang sedang lewat di depan kami. Jung Hoseok. Satu-satunya namja yang berhasil membuat jantungku berdegup sekencang-kencangnya. Oh, ngomong-ngomong dia juga pembalap mobil. Dia banyak mendapatkan piagam kejuaraan. Bahkan pernah mendapat Juara Piston sekali. Dia benar-benar hebat dan meluluhkan hatiku.
"SH*T!!" Umpat ku tak tertahankan saat Hoseok, sunbaeku itu menoleh dan tersenyum padaku.
"Kau ini....bisa biasa saja tidak jika ada Hoseok Sunbae.." gerutu Haneul yang merasa terabaikan. Yup. Aku mengabaikannya sampai...

"JUNG HOSEOK SUNBAE... TEMANKU KIM (Y/N) JATUH CINTA PADAM-"

Sial. Sungguh sial. Kusumpal mulut Haneul pakai roti yang belum habis dimakannya. Sekarang lihat apa yang dia perbuat. Aku ditertawakan oleh warga satu kantin yang mendengar. Bahkan ada yang menatapku tajam sekarang. Secara Hoseok itu adalah namja terpopuler disekolah. Dasar kau Park Haneul.
.
.
17.00
Apa sebenarnya salahku. Lelah. Itu yang kurasakan. Remuk rasanya tulang-tulangku. Membersihkan seluruh kamar mandi wanita disekolah karna tidak mengerjakan pr sejarah. Dan itu semua karna tadi malam aku tidak punya waktu untuk mengerjakannya. Appa harus ganti rugi. HARUS. BATALKAN PERJODOHAN BODOH ITU. Jujur saja itu semua membuat kepalaku pusing.
.
Aku berhenti untuk berteduh disebuah halte tak jauh dari sekolah. Coba tebak. Sekarang turun hujan. Parahnya lagi hujannya sangat deras sedangkan aku tidak membawa payung, Appa tidak bisa jemput dan aku setengah basah disini. Benar-benar keterlaluan.

SRRAAKK...

Umpat-Umpat ingin aku mengumpat. "DASAR MOBIL SIALAN!!!" apa ada yang lebih buruk lagi? Lihat apa yang sudah pengemudi sialan itu lakukan. Sudah basah kotor pula.

Aku melihat sebuah mobil berjalan mundur perlahan. Ahh.. mobil sialan itu. Seseorang keluar dari dalamnya dengan sebuah payung.
"Ho-hoseok sunbae?" Ucapku. Aku tarik kembali umpatan-umpatanku.
"Mianhae (y/n), aku tidak sengaja.." ucapnya sembari memayungiku.
"E-eoh.. gwenchana.. " ucap ku gugup.
"Ayo aku antar pulang..."

Benarkah? Aku? Hoseok sunbae? Pulang bersama?!!!! -
.
.
"Gezz... mianhaeyoo.. lihat kau jadi basah dan kotor.."
"Ahh..gwenchana sunbae.. tidak usah repot-repot mengantarku sampai depan rumah.."
Iya. Jangan sunbae. Aku terlalu mencintaimu. Aku tak tega jika kau dimarahi Appa melihat keadaan anaknya yang seperti ini.
"Gwenchana. Aku harus tanggung jawab"

Ingin pingsan rasanya.

Klek

Pintu terbuka memperlihatkan sosok pria paruh baya yang masih terlihat tampan. Pria itu adalah Appaku. Lihat ekspresi nya sekarang. Dia akan mengomeli Hoseok Sunbae. Aku siap membela.
"Hoseok-ahh? Apa yang terjadi dengan putriku?"

Tunggu. Hoseok-ah?.

"Tadi tidak sengaja aku mencipratkan air kearahnya saat mengendarai mobil Tuan Kim. Maafkan aku.." ucap Hoseok membungkukkan badannya.
"Masuklah.."
Janggal. Appa tidak memarahinya? Bahkan menyuruh Hoseok masuk.

"Bersihkan dulu dirimu (y/n) setelah itu datang lagi kesini.." ucap Appa. Aku pun naik keatas, kekamarku. Aku benar-benar khawatir jika Hoseok sunbae dimarahi.
.
.
Setelah membersihkan diri, alu menuruti Appa untuk turun kebawah menemui dia lagi. Tanpa Appa suruh juga aku akan turun~
Tunggu. Aku hanya meninggalkan mereka 20 menit dan mereka sudah akrab?. Appa dan Hoseok sunbae terlihat membicarakan sesuatu sembari tertawa.

"Ahh..(y/n)" Appa sadar kehadiranku. Aku mendekati Appa dan duduk disebelah nya.
"Bagaimana bisa Appa sudah sangat akrab dengan Hoseok sunbae? Appa sudah kenal lama..."
Mendengar perkataanku itu Appa tertawa. Hoseok pun hanya tersenyum dan menatapku. Senyum dan tatapan yang mampu membunuhku sekarang juga.
"Kenapa Appa tertawa? Emangnya ada yang lucu?" ucapku heran.
"(Y/n) sayang..."

"....dia yang Appa jodohkan denganmu"

End

/mati ditempat/
Hallo buat yang vote dan baca makasih banget apalagi ada yang sampe dimasukin kebreading list kalian. Saranghaeyo ❤
Kalo ada yang mau comment gak papa malah Bagus author suka, kasi kritikan biar Author bisa lebih baik lagi bikin ceritanya. Hanya itu sekali lagi makasih. Annyeong chingu /

Short Story With J-HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang