loving you 2

487 55 1
                                    

".....aku mencintaimu"

Aku membulatkan mataku tak percaya. Aku mendorong Hoseok sekuat tenaga. Air mataku mulai mengalir pelan kepipiku. Mata kami saling menatap.

Kenapa seperti ini. Jantungku semakin berdetak lebih kencang membuatku terasa sakit. Apa aku juga merasakan hal yang sama.

....

Apa aku merasakan hal yang sama. Apa aku juga mulai mencintainya?.

Tidak.

Aku tertawa miris. "Kau pikir aku bodoh eoh? Aku tidak tau apa yang kau rencanakan tapi hentikan semua itu.."

"Hentikan apa? Apa maksudmu?"

"Hentikan semua kepura-puraan mu terhadap ku..hentikan semua sikapmu yang membuatku mulai menyukaimu juga.." aku mengalihkan pandanganku dari Hoseok.

"...dan dengar ya Jung Hoseok! Aku tidak akan pernah mencintaimu!"

Hening. Hanya ada keheningan dikamar ini. Hoseok berdiri dan berjalan menjauhi ku. "Aku akan pergi bekerja.." ucapnya. "..kau tinggalah dirumah sampai kau sembuh.." ujar Hoseok sembari meninggalkan ku sendiri. Entah mengapa perasaanku terasa aneh. Melihat matanya yang terlihat sungguh-sungguh dengan perkataannya tadi. Aku bingung dengannya, bahkan dengan diriku sendiri. Jung Hoseok. Aku mohon jangan lakukan ini.
.
.
.
[Hoseok pov]

"Hentikan semua kepura-puraan mu terhadap ku..hentikan semua sikapmu yang membuatku mulai menyukaimu juga.."

"...dan dengar ya Jung Hoseok! Aku tidak akan pernah mencintaimu!"

Entah kenapa kata-kata itu terngiang-ngiang diotakku. Aku benar-benar tidak mengerti. Ada perasaan marah dihatiku. Aku menghembuskan nafasku kasar. Mengingat apa yang terjadi padanya semalam.

"Hoseok-ah~...... Gomawo..."

Kata-kata itu dia ucapkan saat tidak sadarkan diri semalam. Wajahnya membuatku terdiam.

"Bagaimana keadaannya sekarang?" Gumamku.

Kenapa aku memikirkannya? Ini yang dia pikirkan. Aku berpura-pura. Apa aku berpura-pura? Kenapa dia pikir aku pura-pura?

Akan kubuktikan kalau aku tidak berpura-pura.
..
.
[Author pov]

pukul 12.31.

"Sebelum dia pulang aku harus cepat pergi dari sini" ucap Young yang sibuk bersiap-siap sambil menuruni tangga. Baru saja dia ingin membuka pintu sudah ada yang membukanya terlebih dahulu. Itu Hoseok. Entah mengapa Young merasa aneh saat bertemu dengan Hoseok. Dia merasa bersalah karna dia pikir dia terlalu berlebihan tadi pagi. Young menundukkan kepalanya agar tidak melihat kearah Hoseok.

"..aku baru akan pergi .." entah mengapa dia merasa gugup. Hoseok hanya diam menatapnya.

"...go-gomawo... semalam kau sudah merawatku" lanjutnya. Young berjalan keluar melewati Hoseok tapi sebuah tangan besar menahan tangan mungilnya. Young melihat kearah Hoseok, begitu pun Hoseok yang menatap kedua manik Young. Hoseok menarik Young masuk kedalam ciumannya. Young membulatkan matanya terkejut. Hoseok melepaskan ciumannya. Young masih diam membeku.

"Aigoo~ jangan bilang ini yang pertama .." ucap Hoseok sembari menghembuskan nafas beratnya. Young yang mendengar itu menjadi kesal. "YAA! KAU....PABOO YA!!!" Young memukul-mukul dada bidang Hoseok. "Cihh..." decih Young yang berbalik ingin pergi.

"Yaa~ Jung Sung Young... kau mau kemana eoh? kau tidak bisa tinggal di apartement mu lagi, kau harus tinggal bersamaku.."

"Andwee.. dan jangan panggil aku dengan nama belakangmu..."

"tapi aku sudah mengakhiri penyewaanmu.. jadi kau harus tinggal bersamaku. Harus.."

"Naega wae?! kenapa aku harus tinggal bersamamu.."

"karna kau istriku..."

Diam. Young terdiam. Hoseok tersenyum kecil dan berjalan kearah mobilnya melewati Young. "jangan khawatir aku sudah mengemasi barang-barangmu..." ucap Hoseok sembari berjalan masuk kerumah. " ohh iya aku lupa...." ucap Hoseok yang berjalan kembali mendekati Young. Dia mendekatkan wajahnya ke wajah Young menatap istrinya itu lama kemudian Hoseok membisikkan sesuatu.

"...aku tidak berpura-pura"

Hoseok pergi dengan senyuman yang merekah diwajahnya. Young masih dalam diam. Dia terlihat seperti berpikir keras apa yang terjadi. Dia kebingungan. Dia menghentakan kakinya kesal. "aaarrggggg....." jeritnya frustasi dengan suara kecil. "cobaan apa lagi iniii~" ucapnya. Bayangan Hoseok yang menciumnya tadi terngiang-ngiang di kepalanya. "paboooo~"

.

.

.

[Young pov]

2 Bulan telah berlalu. Hoseok benar-benar berbeda. Maksudku tidak semuanya berbeda. Dia masih sering membuat ku kesal seperti biasanya. Yang berubah adalah kebiasaannya. Dia yang kutau sering ke club saat malam dan berkumpul dengan teman-teman laknatnya(?) itu tidak pernah dia lakukan lagi. Dia hanya tinggal dirumah dan mengganggu ku. Aku bersyukur akan hal itu. Tapi apa aku bisa mempercayainya?.

"Kau sudah siap?"

"Nee..." sahutku. Dia melihatku dari atas kebawah. Dasar namja. "Kenapa? Kalau mau bilang aku cantik bilang saja..." ucapku. Dia tersenyum miring dan pergi dari kamarku. Ya. Selama tinggal bersama sebagai suami istri kami beda kamar. Kami akan pergi ke acara ulang tahun teman Hoseok. Aku tidak tau siapa itu, pedulipun tidak. Kalau bukan karna Taehyung yang kebetulan juga diundang memaksaku untuk datang aku tidak akan ikut.

Entah mengapa Hoseok hanya diam saja sepanjang perjalan ketempat acara. "Ya.. apa kau baik-baik saja?" Ucapku. Aku tidak tau kenapa aku menanyakan hal itu. "Dengar ya, sampai disana nanti jangan melirik laki-laki lain.." ucapnya. Aku hanya diam.

Kami sampai ditempat acara. Disebuah club besar. Sangat ramai sekali. Aku sedikit benci keramaian dan bau-bau alkohol. Aku menemukan Taehyung.

"Uwaaa uri Youngie terlihat cantik sekalii malam ini.." ucapnya.

"Gomawo..." sahutku membalas pujiannya sembari tersenyum. Aku melihat kesamping kanan dan kiri Hoseok sudah menghilang. "Kau cari siapa?" Tanya Taehyung. "..ahh suami mu kan... itu dia disana.."
Aku melihat kearah jari telunjuk Taehyung. Hoseok bersama teman-temannya dan beberapa wanita yang sedang menggodanya. Aku tersenyum miris. "Dia melarangku melirik laki-laki lain tapi dia sendiri bersenang-senang dengan jalang-jalang itu.." gumamku pelan.

"Young-ah kau mau berdansa.." ajak Taehyung. Aku tersenyum. "Tentu.."

Taehyung menaruh tangannya dipinggangku. Aku pun melingkarkan tanganku dilehernya. Aku tertawa kecil.

"Apa yang lucu..." tanya Taehyung.

"Ingat tidak. Dulu aku yang mengajarimu berdansa seperti ini.." ucapku masih tertawa.

"Nee..berkat kau aku jadi hebat berdansa seperti ini.. iya kann.."

Kami berdua menikmati dansa kami sambil mengingat masa kecil kami. Taehyung mengingat masa kecil kami dengan baik.

"Young-ah mian.." ucap Taehyung tiba-tiba. Aku diam karna bingung.

"..maaf karna aku tidak bisa membuatmu bahagia seperti dulu..."

"Apa maksudmu Tae?"

"Kau tidak pantas mendapatkan orang sepertinya Young. Aku tau benar bagaimana Hoseok hyung itu... aku minta maaf karna aku tidak bisa melindungimu darinya.."

"Tae.. ini bukan salahmu.. ini memang sudah takdirku.. jangan menyalahkan dirimu sendiri hanya karna diriku .. kita sekarang sudah dewasa dan bukan anak kecil lagi. Kita sudah punya jalan masing-masing kau tidak perlu melindungiku teruskan.." ucapku.

"Young-ah.." panggil nya lagi. Entah mengapa wajah Taehyung menjadi begitu dekat.

"Mmm...T-Taehyung-ah?..."

"Aku mencintaimu Young-ah..."
.
.
.
.
.
Tbc.

Sorry for typo. Seneng banget deh kalo ada yang vomment (kode keras nih authornya). Enjoy. 😊

Short Story With J-HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang