Hai aku (y/n), Kim (y/n). Seorang gadis yatim piatu dari umur 7 tahun. 12 tahun lalu Orang tua ku meninggal dalam perjalanan bisnis ke Paris. Saat itu pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan.
Aku gak terlalu ingat karna itu sudah sangat lama. Untungnya ada sekretaris Appa yang setia mengurusku sampai aku sebesar ini seperti anaknya sendiri. Sekretaris appa 'Lee ahjjusi' sangat setia pada Appa, gak salah Appa sangat mempercayai Lee ahjjusi.
Lee ahjjusi gak diperbolehkan ikut perjalanan bisnis ke paris bersama Appa dan Eomma. Lee ahjjusi berkata dia dikirim Tuhan memang untuk mengabdi kepada keluargaku dan sekarang orangtua ku mengirimnya untuk menjagaku.
Dengan semua harta warisan dari kedua orang tuaku dan kedisiplinan yang diajarkan sekretaris Appa aku tumbuh dengan baik layaknya anak-anak yang memiliki orangtua.
Aku fokus berkuliah dan kadang bekerja paruh waktu dengan sembunyi-sembunyi. Hitung-hitung aku ingin menghasilkan uang dengan usahaku sendiri. Tapi selalu ketahuan Lee ahjjusi, beliau gak ingin aku kelelahan atau terjadi sesuatu di dunia luar yang sangat besar ini.
Ya sangat besar dan menakutkan.
"Nona kim sarapannya sudah siap" panggil pelayanku.
"Nee, aku akan turun.."
Mediang nenek bersikeras memperkerjakan para pelayan ini. Padahal memiliki Lee ahjjusi sudah cukup bagiku, tapi Lee ahjjusi menyetujui kemauan mediang nenek, dipikir-pikir itu juga membantu meringankan pekerjaan Lee ahjjusi.
'Kamu itu cucu nenek satu-satunya, kau dianugrahi dengan semua ini maka cucu nenek harus hidup seperti tuan putri..' ujar beliau.
Mediang Nenek juga suka berpergian bisnis itulah mengapa sekretaris Appa yang lebih sering merawat ku serta para pelayan wanita yang menjadi temanku. Dan setelah meninggal semua investasi dan warisannya diberikan padaku cucu satu-satunya.
Harta yang cukup banyak untuk diriku sendiri.
"Nona kim" sambut Lee ahjjusi.
Aku duduk dengan senyum merekah disambut dengan senyuman lembut Lee ahjjusi.
"Duduklah Ahjjusi... sarapan bersamaku ne..."
"Aniya.. saya sudah sarapan tuan putri.."
"Gezsss..."
Aku bener-bener gak suka di panggil dengan panggilan itu.
"Hahaaa...tidak bisa untuk hari ini Nona, karna ada tamu yang akan datang.."
"Mwo? Nugu? Aku gak ada mengundang siapapun.." aku berpikir keras kebingungan.
"Nona lupa?
Siapa?
Aku mendengar suara mobil diluar.Gak lama kemudian ada pelayan yang masuk.
"Nona, Tuan Jung sudah datang..."
Tuan Jung?
Masuk seorang namja besar dan tinggi dibanding dengan tubuhku yang benar-benar kecil.
Lee ahjjusi membungkuk kecil.
Aku hanya menatap namja itu. Dia juga balas menatapku.
Aku berusaha mengingat tapi gagal.
"Cepat habiskan sarapanmu kalau gak mau telat ke kampus.."
What?!
Aku menatap Lee ahjjusi yang menahan tawa."Tuan Jung adalah anak dari teman mediang Appa mu Nona, yang menelponmu dua minggu lalu.."

KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story With J-Hope
FanfictionAyo istri-istrinya J-Hope mampir. No plagiat please. Asli buatan author. Mohon maaf jika ada kesamaan cerita mungkin author terinspirasi dari ff yang pernah author baca sebelumnya.