Danger 4

398 43 6
                                    

[Jimin Pov]

"Aku gak yakin hyung.." ucapku.

"Maksudnya?" Sahut Hoseok Hyung dingin sembari menulis-nulis lirik rap.

"Hyung yakin, keliatannya dia orang yang beda.."

"Kamu tau dari mana?.. kamu sudah tau kan dia cuman jadiin aku bahan permainan..."

"Tapi...."

"...Jimin... semua perempuan itu sama..." lanjutnya.

Ternyata Hoseok hyung belum bisa melupakan masa lalunya. Aku mengerti. Sebelumnya dia pasti sudah menilai (y/n) sebagai orang yang baik dan bisa membuatnya lupa akan masa lalunya setelah dia langsung merasanya nyaman saat kencan pertamanya dan saat pertama kali mengenal (y/n). Tapi yang dia dapatkan hanya rasa sakit.

"Kau bisa melakukannya untukku kan..."

"Iya hyung... apapun akan kulakukan untuk hyung.."

Hoseok hyung tersenyum kearahku. Hoseok hyung sudah kuanggap sebagai kakak ku sendiri. Persahabatan dan perjuangan kami dari kecil bersama aku akan melakukan semuanya.

Misiku sekarang hanya membuat (y/n) nyaman lalu menyakitinya. Sama seperti apa yang dilakukan (y/n) pada Hoseok hyung. Tapi aku gak yakin dengan (y/n).
.
.
Dalam perjalanan ke ruang latihan aku melihat (y/n). Apa ini sebuah kesempatan. Kebetulan aku juga malas mencarinya. Aku pun memanggilnya.

"Yak...(y/n)-ssi...."

Dia berhenti dan menoleh kearahku.Aku berjalan ke arahnya. Dia pun berjalan mundur menjauhiku. Pasti dia takut. Setelah apa yang Hoseok, aku dan anak-anak lainnya lakukan padanya.

Aku terus berjalan mendekatinya dan dia hanya berjalan mundur seperti bingung apa yang harus dia lakukan.

Sampai dia tersandung sesuatu..

Aku reflek berlari kearahnya dan menangkapnya.

Dia menutup matanya.

Deg..

Wajahnya seperti menjelaskan semuanya padaku. Menjelaskan bahwa dia gak bersalah, menjelaskan bahwa dia lelah dan tersakiti, menjelaskan bahwa dia harus tetap kuat. Dia membuka matanya dan terkejut.

Aku. Seorang Park Jimin. Untuk yang pertama kalinya aku menatap lekat mata seorang yeoja. Mata coklat legamnya yang sekali lagi menjelaskan bahwa dia sedikit takut tapi dia harus berani. Meminta tolong agar aku tidak menyakitinya.

Dia mendorong ku kecil agar aku menjaga jarak darinya.

"Gwenchana?" Tanyaku.

Permainan ini. Apa aku baru saja memulai permainan ini? Tapi kenapa rasanya itu murni dan bukan bagian dari permainan yang dibuat Hoseok hyung.

(Y/n) mendengus, aku hanya memiringkan kepalaku bertanya-tanya kenapa? Apa ada yang lucu?

Dia menggeleng tidak mengatakan apapun dan pergi.

Wae?

Kenapa aku merasa aneh. Kenapa rasanya jantungku ingin menerobos keluar dan menghancurkan tulang rusukku?
.
.
.
[Y/n Pov]

Akhirnya tugas akhirku selesai juga. Aku benar-benar merasa lelah akhir-akhir ini.

"(Y/n) kekantin yok" ajak Hae In.

Tukk..

Seseorang meletakkan kotak makan siang diatas mejaku. Aku, Hae In dan Hana melihat kearah pelaku bersamaan. Dan kami terkejut sambil menyebutkan nama orang itu. Juga bersamaan.

"Park Jimin" ucap Hae In mengulang dengan ekspresi masih tidak percaya.

"(Y/n) akan makan denganku, kalian kekantin aja berdua"

"Apa?" Ucap kami lagu bersamaan.

Jimin menampilkan senyumannya yg membuat matanya itu tidak terlihat.

"(Y/n) mau yahh habiskan bekal ini bersamaku... eommaku membawakan banyak sekali, aku gak bisa menghabiskan nya sendiri..."

Entah apa yang direncanakan anak ini. Kenapa dia gak minta tolong teman-teman nya itu.

"Ohh...makanan ini gak kuracunin kok...nih aku coba makan ya.."

Dia membuka kotak makannya dan benar itu porsi yang banyak, tapi untuk laki-laki apalagi seukuran jimin pasti bisa menghabiskan nya. Dia menyuap satu sendok penuh dalam satu kali lahap ke mulutnya. Aku hanya memperhatikannya dalam diam.

"Ee...emm.. oke kita kekantin ya (y/n) kau bisa menyusul kami kalau kau mau..." ucap Hae In.

"Kamu Park Jimin, jangan macam-macam dengannya atau aku akan benar-benar bertindak..." ucap Hana dengan sinis melihat Jimin. Jimin menelan makanan lucu sembari melihat Hana. Seperti anak-anak yang ketakutan. Yah Hana memang selama ini bisa saja meledak dan membakar 7 pria tampan itu menjadi abu kalau aku dan Hae In gak menahannya. Aku hanya gak mau melibatkan mereka dalam masalah.

Dan sekarang tinggalah aku dan Jimin. Entah sejak kapan kelas menjadi sepi.

"Sudah kau gak perlu takut sama aku (y/n) aku mau mintaa maaf sama kamu sebelumnya.. "

Jelas sekali. Sudah kebaca semuanya. Tapi kenapa raut wajah Jimin begitu tulus. Astaga aku lupa selain iblis mereka semua juga pangeran drama.

Aku tau apa yang kau rencanakan Jung Hoseok.

"Jimin, sebelum kau melakukannya lebih jauh.. bagaimana kalau kau hentikan sampai sini aja.."

Jimin melihat ku sambil mengunyah makanannya dengan ekspresi bertanya-tanya.

"..aku tau apa yang Hoseok rencanakan. Itu terlihat sangat jelas.." lanjutku yang menahan degupan jantungku yang sangat cepat.

Jimin mengunyah dan menaruh sumpit makanannya pelan. Dia menelan makanannya dan melihat kearahku.

"Kalau begitu...biar aku bertanya padamu, kenapa kau melakukan itu pada Hoseok hyung.." tatapan dingin Jimin menusukku. Suasana mukai tegang. Aku berusaha untuk tenang dan berani.

"Baiklah. Karna Hoseok gak mau mendengar penjelasan ku mungkin kau yang mendengarkanku itu cukup.."

Aku menjelaskan pada Jimin. Jimin pun tersenyum sembari menggaruk-garuk belakang kepalanya.

"Jadi semua ini...aku ngerti tapi aku juga bingung..." ucap Jimin yang diakhiri dengan tarikan dan hembusan nafas yang berat.

"Oke gini aja.. kau berpura-pura lah menyukaiku dalam beberapa hari ini oke.."

"Apa?"

"Agar Hoseok gak lagi menyakitimu.. dan kami gak ada urusan lagi denganmu.."

"Tapi itu juga sama aja mempermainkan Hoseok lagi kan?"

"Lalu kau punya rencana lain.."

Diam beberapa detik.

"Oke terserah lah.. aku akan jalani aja.."

"Habiskan lah ,aku kenyang.."

"Mwo? Tapi kamu kan baru makan beberapa suap.."

"Gapapa habiskan saja" ucap Jimin yang berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan ku sendiri.

Aku melihat kotak makannya yang lucu dan ada beberapa telur gulung yang membuat ku lapar.

"Jangan menolak rezeki eoh"

Aku menertawakan diriku sendiri.

"Mm...enak juga"
.
.
.

Tbc

Gimana kabar kalian? Semoga baik-baik aja yah gaada yg masuk ugd setelah bts comeback. Author gak sehat soalnya habis denger Go Go sama Mic Drop dan acara semalam di Mnet. Oke Enjoy :)

Short Story With J-HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang