Hero 4

258 44 4
                                        

.
"Huahhhh...." Hoseok menguap lebar seperti harimau. Kebiasaannya selalu bangun pagi tidak bisa membuatnya tidur lebih lama saat weekend. Hoseok bangun dari sofa yang dia tiduri dan memeriksa Chanyoung di kamarnya. Bidadari malang itu tersenyum nyaman dalam tidurnya. Hoseok penasaran dengan apa yang dimimpikan yeoja itu. Hoseok tersenyum dan pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri.

Chanyoung membuka matanya perlahan. Entah sudah berapa lama dia tidak merasakan senyaman ini. Tubuhnya yang masih digelung dengan selimut. Dia bangun. Mencari sosok sang Pahlawan yang menyelamatkannya untuk sementara waktu.
"Hoseok-ah?" Panggilnya setelah tidak menemukan sosok yang dicari. Menyadari ada suara dari kamar mandi Chanyoung berhenti mencari dan pergi kedapur untuk membuat sarapan.

'Cleck'

Hoseok keluar dari kamar mandi sembari mengusap-usap kepalanya yang basah dengan handuk. Dia mencium sesuatu dari arah dapur.

"Eoh..apa kau yang memasak semua ini??" Ucap Hoseok mengejutkan Chanyoung. Saat Chanyoung berbalik kearah Hoseok, Chanyoung menutup mata dengan kedua tangannya.

"YA TUHAN JUNG HOSEOK!! PAKAI DULU BAJUMU!!" Hoseok yang sadar akan abs nya yang terekspos bebas tertawa kecil.

"Aku kan masih memakai handuk.. kenapa kau tutup mata? Biasanya perempuan suka melihat roti sobek iya kan.." goda Hoseok.

"Jika kau tidak pakai bajumu aku akan..." Chanyoung berhenti karna berpikir.

"Akan apa?" Ucap Hoseok sembari mendekati Chanyoung.

Chanyoung yang mencoba menghidari kontak mata dengan Hoseok pun pergi menjauhi Hoseok dengan wajah semerah tomat. Hoseok tertawa geli melihatnya.

"Apa yang dia lakukan.." omel Chanyoung yang berjalan keruang tamu. Tiba-tiba dia berhenti dan duduk disofa memegang jantungnya yang masih berdetak kencang.
.
.
[Chanyoung Pov]

"Mm..Hoseok.."

"Nee?" Jawabnya yang sedang fokus memainkan handphone.

"Kurasa aku cukup lama disini. Aku pulang ya.."

"Ayo kuantar sekalian kita cari makan siang.." sahutnya bersemangat.

Sungguh itu bukan ide yang bagus.

"..makasih tap-"

Dia berdiri dan menyeret ku pergi keluar.

"Ayoo...aku juga ingin membicarakan sesuatu padamu.." katanya.

Aku hanya bisa mengikutinya.
.
.
.
Hoseok mengajakku makan siang di sebuah restoran.

"..seharusnya kita makan ditempat lain aja yang lebih hemat.."

"Ya ampun dari tadi kamu ini, lihat piring didepanmu juga sudah bersih masih aja soal ini diributkan.." omel Hoseok. Dia mempout lucu.

"Heehehe..." aku tertawa kecil. Benar juga. Aku sudah lama tidak makan makanan dari restoran.

"Tapi semua ini..."

"Aku akan bayar Chanyoung-ah tenang saja.."

Kami dia beberapa detik. Seketika aku ingat sesuatu.

"Ohiya Hoseokie..kamu mau bicara apa? Kamu bilang tadi kamu mau bicarakan sesuatu?"

Hoseok menatap mataku serius. Entah kenapa jantungku benar-benar ingin melompat sekarang.

"Begini Chanyoung-ah aku pikir ini saatnya..."

Aku menatap mata Hoseok juga.

"Tolong jangan melihati ku seperti itu aku jadi gugup.."

"Oh..maaf-maaf..habisnya aku terbawa suasana..kamu juga melihatku seperti itu...kenapa jadi kau juga yang gugup.." balasku.

"Baiklah. Ini saat nya Chanyoung..."

Hoseok diam sejenak. Aku menunggu kelanjutannya dengan penasaran.

[Hoseok Pov]

Baiklah. Ini saat nya Chanyoung..." ucapku berusaha menghilangkan semua beban pikiran dan kegugupan.

"..ini saatnya kau berbagi kesedihan dan kebahagianmu padaku, ini saatnya kau membiarkan aku masuk kedalam duniamu, biarkan aku melindungi dan menjagamu, biarkan aku dekat, biarkan aku memeluk dan memegang tanganmu erat...ini saatnya kau tidak terbang menjauh lagi dariku layaknya kupu-kupu .. tidak ada rahasia atau sesuatu yang kita simpan sendiri..."

Aku melihatnya menatapku.

"...karna itu, ini juga saatnya aku mengatakan ini.."

"Selama ini aku telah mencintaimu.. "
.
.
.
.
Tbc

Short Story With J-HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang