Love Yourself

379 40 2
                                    

[Hoseok Pov]

Aku bertemu dengannya disaat aku mulai kesal dengan hidupku.

Dia memberhentikan ku saat aku ingin melakukan kesalahan yang gila. Senyumnya membuat hatiku luluh.

Aku meraih tangannya saat dia mengenalkan diri padaku.

Senyumnya mengartikan bahwa dia tidak memiliki beban sedikitpun. Terasa damai.

Dia sering membantuku mendorong kursi rodaku. Tawanya menemani hari-hari sepiku. Bermain, benyanyi dan tertawa gila bersama sampai beberapa perawat sering menegur kami. Tapi dia hanya tertawa membawaku ke suatu kebahagian setelah aku mengenalnya.

Dia mempersilahkan diriku untuk mengenal dirinya lebih jauh.

"Jika kakiku sudah sembuh kau akan kulajari menari? Kau mau.."

Dia mengangguk hebat seperti sudah sangat tidak sabar.

"Tentu, aku sangat ingin bisa menarii denganmu" ucapnya semangat.

Dia banyak bicara dan sering tersenyum. Aku tidak pernah melihatnya bersedih. Sampai suatu hari...

.
"Hoseok-ah, nan Gwenchana.. mianhae.."

Dia mengalami PPOK
*(Penyakit saluran pernapasan bawah kronis)

Dia mengalami penyempitan jalan napas tiba-tiba dan membuatku sangat khawatir sore itu. Disaat aku benar-benar ingin menari bersamanya.

Dia masih tertawa disaat aku merasa sedikit marah. Kenapa dia minta maaf padaku. Kenapa dia masih bisa tersenyum padaku.

Baiklah.

Untuk saat ini aku yang akan membantu mu, melindungimu dan

Menjagamu...

.
Sangat menyenangkan melihat dia tersenyum.

Dia masih bisa menemaniku bernyanyi dengan suara lucunya.

"Berapa hari lagi kau akan keluar? Kau sudah tampak sangat baik" Tanyanya.

Kenapa rasanya sangat berat. Aku tidak ingin pergi meninggalkan nya.

"Hoseok-ah, berjanjilah padaku untuk selalu menjalani hidupmu apapun yang terjadi, semuanya akan berakhir dengan baik. Apapun yang ada dalam dirimu, kelebihan maupun kekurangan...apa pun kata-kata orang always Love Yourself "

Dia tersenyum sembari mengangkat jari kelingking kecilnya. Aku meraihnya.

"Kau harus menepatinya.."

"Aku akan menepatinya, selama kau juga berjanji tidak akan meninggalkanku..."

Dia tersenyum.

Dia kembali mengangkat kedua tangannya mencoba meraih wajahku.

"Aku baru sadar kau sangat tampan?tidak sepucat saat pertama kali kita bertemu" dia tertawa.

Aku tertawa kecil, dia tersenyum manis.

"Hoseok-ah teruslah tersenyum, aku sangat suka jika kau tertawa atau tersenyum.. "

Entah mengapa perasaanku sangat tidak enak ketika melihat matanya yang menatapku sendu. Airmataku ingin keluar. Aku merasa takut kehilangannya. Mengetahui fakta bahwa dia tidak sedang mengidap suatu penyakit yang ringan.

"Jangan khawatir aku akan baik-baik saja.."

Aku mempercayainya. Aku mempercayai senyumannya. Dia gadis terkuat yang pernah kutemui.

Short Story With J-HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang