"YAA! YAA! YAA! APA YANG KAU LAKUKAN YAAAA~" namja itu memutar tubuh yeojanya sembari tertawa geli. Sedangkan sang yeoja menggerutu kesal sambil memukul-mukul pundak namjachingunya itu. Musik yang serdari tadi mengiringi mereka berhenti.
"Gimana gampang kan?" Tanya namja itu, Jung Hoseok.
"Gapang pala mu peang!..ini susah..kamu ambil solo aja daripada kamu kalah gara-gara aku"
"Ayo dong chagii.. aku sudah sering solo. Aku mau berdua sama kamu.."
Choi Y/n sang kekasih tercinta berpikir keras. "Bagaimana dengan Jimin? Kamu kan biasa berkolaborasi dengannya?" Sahutnya.
"Aish.. kau ini! Aku maunya sama kamu. Pacarku kan kamu bukan Jimin.. yaudah deh kalo kamu gak mau!" Hoseok pergi meninggalkan y/n.
"Yaa! Jangan marah begitu. Yaa!" Panggilan y/n tidak digubris Hoseok yang pergi meninggalkannya.
Y/n menunduk dan menghentakkan kakinya kesal.
"Kalo aku berbakat dalam bidang ini kaya dia aku bakal ikut. Aku cuma takut mengecewakanmu Hoseok-ah..." y/n mendecih kesal. Tapi raut wajahnya berubah jadi sedih.
"Mianhae Hoseok-ah... aku akan coba deh demi kamu.." ucapnya lagi sedikit kesal.
Y/n tersenyum tapi berubah jadi sedih lagi. "Tapi gimana caranya??"
.
.
"Hoseok-ah... mianhae... tadi aku sudah putus asa duluan. Jangan marah ya... aku bakal berusaha yang terbaik buat kamu.." y/n menggeliat manja dilengan Hoseok. Hoseok melihat kearah y/n dan menatap kedua matanya. "Serius. Aku gak maksa sih kalo kamu emang gak mau~" ucap Hoseok dingin."Ihh..gitu banget ngambek nya. Seriusan deh suer......jangan ngambek lagi dong......~~~" sahut y/n sambil mendorong-dorong badan Hoseok.
"Iya chagiiiii~" Balas Hoseok cepat sebelum dia terlempar Sari tempat duduknya karna yeojanya.
"Ya! Appo!"
Y/n mengusap-usap hidungnya gara-gara Hoseok mencubitnya gemas. Hoseok hanya tertawa geli melihat hidung kekasihnya mulai memerah seperti hidung badut.
"Jadi... berapa lama waktu kita buat latihan?"
"Sekitar 4 mingguan.. tenang aja chagi aku bakal ngelatih kamu sampai bisa.."
"Ngomong aja sih enak." Gumam y/n. Hoseok tersenyum dan mengacak rambut y/n sampai berantakan.
'Okeh..cuman 4 minggu, aku harus bener-bener study hard nih.. Oke semangat Y/n demi cowokmu yang suka baperan ini' gumam y/n dalam hati.
.
."Oke-oke. Btw makasih banget chimtet ehh salah... enchim ganteng ntar ku bayar pake makanan..."
"......"
Orang disebrang sana, Park Jimin mengumpat kesal.
"Okay-okay aku tutup dulu.. inget ya ini rahasia jangan kasi tau siapa-siapa...awas..!!"
"Chagii?" Panggil Hoseok. Y/n cepat-cepat menoleh kearah Hoseok.
"N..Nee?" Sahutnya.
"Kamu bicara sama siapa tadi?"
"Sama Jimin.."
"Hah?"
"Ee-eh..ituu sama Jimin dia tadi nelpon katanya semangat buat lombanya..."
"Tumben banget.. kok nelponnya kekamu..?"
"Itu.... itu katanya nelpon kamu sama nelpon aku kan sama aja..."
"Yaudah deh.. ayo kita makan siang abis itu latihan.."
"Okay.."
.
.
.
.
H-1 menuju perlombaan.
![](https://img.wattpad.com/cover/63061918-288-k744838.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story With J-Hope
FanfictionAyo istri-istrinya J-Hope mampir. No plagiat please. Asli buatan author. Mohon maaf jika ada kesamaan cerita mungkin author terinspirasi dari ff yang pernah author baca sebelumnya.