[Y/n Pov]
Aku masih berdiri dalam diam melihat punggung kekarnya yang perlahan menghilang.
Aku merasa sakit.
Perasaanku... Hatiku terasa...
perih.
'Wae?'
'Ada apa denganku..'
.
.
.
"Yakk (y/n)? Ada apa denganmu?" Ucap Hae In.Aku hanya memandang kosong meja yang penuh pesanan mereka.
Aku pun tidak tau apa yang terjadi padaku.
"Kau sudah menjelaskannya pada Hoseok?" Tanya Hana pelan.
Aku menatap mereka yang membuat mereka penuh pertanyaan.
"Dia...." ucapku yang juga tidak tau mau bicara apa.
Melihat wajahnya yang menatapku kecewa sebelum pergi. Senyum yang meremehkanku.
"(Y/n)....." panggil Hae In.
Aku pun menjelaskan kan apa yang terjadi. Kekhawatiran mereka terjawab.
"Gwenchana...ini bukan salahmu, maafkan kami.." ucap Hae In.
"menurutku itu semua salah Hoseok, bukannya dari awal (y/n) ingin memberitau nya..!" Sahut Hana.
"Guys...sudahlah lupakan ... lagi pula aku sudah tau dia itu orang yang bagaimana .."
Iya. Kenapa aku harus sedih. Bukannya dari awal aku memang gak suka orang seperti itu.
Buat apa aku memikirnya. Bagus kan kencan ini berakhir dan aku gak perlu berhubungan lagi dengannya.
.
.
.
.
Aku berjalan menelusuri koridor yang sepi. Hana dan Hae In pulang duluan karna tugas kelompok. Dan aku disini kena hukuman membersihkan ruang peralatan musik yang besar dan banyak alat musiknya yang berdebu. Arghh...aku capek. Ini karna aku lupa membawa tugas.Sumpah demi Oggy si kucing biru. Aku sudah mengerjakan tugas itu lama sekali sesudah tugas itu diberikan dan menaruhnya diloker biar aku gak lupa. Bagaimana bisa tugasnya hilang?!
Aku merolling mataku jengkel. Sebelum seseorang mendorong bahuku dan menghantamkan punggung ku ke loker dengan keras.
"Aww..." rintih ku.
Sudah badanku pegal bersihin ruang musik, kenapa orang-orang tega menyakiti badan kecil ku.
Aku melihat kearah orang yang masih mencengkram kedua pundakku.
Aku membulatkan mataku.
Jung Hoseok.
Tangannya turun mengambil sesuatu di belakangnya dan menunjukkan padaku sambil tersenyum miring.
Itu bukuku. Buku tugas ku!
"Jadi ka-"
"Aku akan terus begini. Bahkan bisa buruk dan lebih buruk lagi selama kau masih hidup ..."
Apa-apaan?
Dia menjatuhkan bukuku dan pergi begitu saja. Menyisakan perih di punggung dan pundakku. Tentu semua rasa lelah ini.
Aku mengambil buku tugasku dan berlari ke lokerku.
Bagaimana caranya anak itu bisa membobol lokerku tanpa meninggalkan bekas sama sekali.
Seperti punya duplikat kunci lokerku.
Sialnya. Aku lupa kalau salah satu dari teman-teman grupnya itu pemilik sekolah ini.
Ah..aku benar-benar sial.
.
.
.
Aku melewati hari-hari yang melelahkan dan menyakitkan. Aku sedang dalam kasus pembullyan sekarang. Seperti saat aku duduk dibangku ada lem bening yang membuat rokku menempel dan rusak, ada sesuatu dikotak bekalku, tugas yang kuselesaikan hancur,.hilang dan sebagainya, terkunci dikamar mandi, basah karna tumpahan air yang bau saat pulang, dan lain-lain. Dan bagaimana bisa orang-orang tidak percaya padaku saat melaporkan semua penyiksaan ini setiap hari. Hanya Hana dan Hae In yang mempercayaiku.Si Iblis berwajah malaikat itu menyiksaku lahir batin dengan bantuan teman-temannya.
Sekarang biar aku bertanya.
Kenapa aku tidak melawan?
Apa aku bisa melawannya?
"Yak...(y/n)-ssi...."
Aku menoleh mendapati Jimin yang berjalan ke arahku. Aku pun berjalan mundur.
Dia juga salah satu setan yang menyiksaku. Pasti dia yang memberikan kunci lokerku hari itu.
Aku berjalan mundur dan mundur selagi dia tambah mendekat. Aku ingin lari tapi perasaanku mengatakan jangan.
Sampai aku tersandung sesuatu dan ingin jatuh.
Aku menutup mataku. Aku tidak merasakan sakit karna terhantam tanah, tapi aku merasakan pelukan erat yang menahanku.
Aku membuka mataku dan terkejut dengan apa yang kulihat.
Jimin. Seorang Park Jimin yang memang terkenal jahat, si anak pemilik sekolah.
Wajahnya sangat dekat dengan ku sehingga aku merasa sesak. Dia melepaskanku perlahan.
"Gwenchana?" Ucap Jimin.
Permainan ini. Ini salah satu permainan mereka. Hoseok. Jung Hoseok itu ingin balas dendam denganku bukan. Dia pikir dia bisa memainkan hati ini.
Aku mendengus, Jimin memiringkan kepalanya bertanya-tanya.
Dengar Jung Hoseok dan kawan-kawan iblisnya. Aku tidak bodoh. Dan aku akan melawan.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story With J-Hope
FanfictionAyo istri-istrinya J-Hope mampir. No plagiat please. Asli buatan author. Mohon maaf jika ada kesamaan cerita mungkin author terinspirasi dari ff yang pernah author baca sebelumnya.