Gyu's chapter 1

935 57 3
                                    

"Untuk pertama kalinya bertemu denganmu." Kim Sunggyu.



Sunggyu's Heart :


Kim Sunggyu. Aku adalah leader di INFINITE. Dan sebagai leader, aku yang harus mengurus semuanya. Manajer? Mereka tidak mengurus masalah pribadi kami. Mereka hanya menyediakan kebutuhan kami. Bahkan mereka sering kali merepotkan kami. Terutama diriku.


Hampir setiap member bermasalah dengan salah satu dari tim manajer kami. Itu bukan salah para member. Mereka memiliki watak yang berbeda-beda, dan diharuskan untuk bersatu. Itu tidaklah mudah. Dan selalu akulah yang menengahi mereka. Dan itu sangat merepotkan. Tapi aku tidak ingin para member merasa tidak nyaman.


Hingga suatu hari, dimana seorang yeoja telah mengubah segalanya. Yeoja bodoh yang baru saja dibeli oleh CEO kami Lee Jungyeop. Aku tidak mengerti kenapa abeoji membelinya. Ini tidak rasional. Bagaimana bisa memperjual-belikan manusia? Namun sudahlah, itu sudah terjadi. Dia sudah dibeli, dan untuk kami.


"Aku sudah membelinya. Aku harap kalian bisa memanfaatkannya dengan baik. Jangan membuat uang yang sudah aku keluarkan menjadi sia-sia. Sunggyu-ya, aku tahu kau pasti bertanya-tanya kenapa aku membelinya. Tapi aku yakin kau akan tahu alasannya dengan sendirinya. Satu lagi, aku tidak mau kau atau yang lainnya menyakitinya secara fisik. Kalian akan berurusan denganku." Ujar Jungyeop kepadaku.


Pagi-pagi aku dipanggil untuk menghadapnya di kantor Wollim hanya untuk mengatakan itu? Lalu dimana yeoja itu? Ini menggelikan. "Lalu dimana dia akan tinggal?" Tanyaku.


"Tentu saja dengan kalian. Kamar manajer kalian kan sedang kosong. Dia bisa tidur disana. Lagi pula dia akan membersihkan kandang ternak itu lebih baik dari pada kalian." Ujarnya. Aku terkejut mendengar ucapannya. Ini semakin gila! Bagaimana bisa dia tinggal bersama kita? Seorang yeoja dengan tujuh namja? Bisa saja terjadi sesuatu yang tidak diinginkan bukan?


"Tunggu, kau yakin dengan keputusanmu? Ani, maksudku dia itu yeoja sedangkan kami namja. Jika sesuatu dalam diri kami menginginkan sesuatu, tentu saja kami tidak bisa menahannya. Kau yakin dengan hal itu?" Tanyaku sekali lagi.


Seringai dibibir Jungyeop membuatku mengernyitkan dahiku. "Jika kalian tidak bisa menahannya, lakukan saja. Toh dia milik kalian. Aku sudah membelinya dengan harga yang sangat mahal, dan itu adalah perjanjian yang sah dimata hukum."


Dia sudah benar-benar gila! Apa yang terjadi dengannya? Apa dia benar-benar Lee Jungyeop?


"Katakan padaku. Siapa dia sebenarnya?" Desakku.


"Tidak penting siapa dia. Aku hanya minta jagalah dia. Jangan sampai dia terluka sedikit pun. Sudahlah, ini sudah mulai siang. Cepat kembali ke dorm dan selesaikan schedule kalian." Ini baru seorang Lee Jungyeop. Namja paruh baya yang gila namun memiliki hati selembut kapas. Dan namja yang selalu mengusir orang dengan cara yang menurutku bukan alasan yang tepat untuk mengusirku.


"Baiklah aku pergi. Jika dia datang, pastikan kau memberinya password dormnya. Aku tidak mau melihatnya berkeliaran di depan dorm. Aku pergi." Pamitku seraya melambaikan tangan kepadanya.


@~@~@~@~@


Aku baru saja kembali dari gedung Wollim, dan semua masih belum ada yang bangun? Ini keterlaluan. Apa harus selalu aku yang membangunkan mereka? Tunggu, Sungyeol! Dia selalu bangun lebih awal.


"Sungyeol-ah!" Panggilku tepat didepan kamarnya. Namun tidak ada jawaban. Apa dia masih tidur? "Yeol-ah.. kau didalam?" Panggilku sekali lagi. Dan masih saja tidak ada jawaban. Karena tidak ada yang meresponku, aku memutuskan untuk langsung masuk kekamar yang tidak pernah dikunci olehnya.


"Yak! L-ah! Ireona!"


"Eeeuugghh.. ada apa hyung?" Tanya L seraya menggeliat di ranjangnya. Aku tahu betul bagaimana L. walaupun dibangunkan dengan cara apapun, dia tidak akan bangun.


"Dimana Sungyeol?" Tanyaku sebelum L menutup matanya kembali.


"Kemana lagi kalau bukan belanja. Hari ini gilirannya untuk membuat sarapan. Sudahlah hyung, aku mau tidur lagi. Aku lelah." Pintanya dengan wajah yang menurutku menggemaskan.


"Arasseo, kau pasti lelah setelah schedulemu yang padat kemarin. Aku akan membangunkanmu saat sarapan nanti. Jalja." Ujarku kemudian meninggalkan L yang mulai menggeliat kembali.


"Kapan dia akan datang? Hari ini hanya ada schedule pribadi. Aku harus pergi setelah sarapan. Yang akan berada disini seharian hanya Woohyun. Apa tidak apa-apa jika aku meninggalkan mereka berdua disini? Bagaimana jika dia menggoda Woohyun? Andwe! Aku tidak akan memaafkannya." Desisku.


Akhir-akhir ini aku ingin sekali menjaga Woohyun. Bukan hanya karena dia sedang sakit. Namun entah kenapa aku merasa bersalah kepadanya. Aku ingin sekali berada disisinya dan menjadi orang pertama yang selalu ada untuknya.


"Kenapa wajahmu jelek sekali huh?" ejekku saat melihat wajah Woohyun yang tengah tertidur diranjangnya. Walaupun ranjang kami terpisah, namun ranjang kami berdempetan. Jadi aku bisa saja sewaktu-waktu menggoda dongsaaengku yang satu ini.


"Aku akan membunuhmu hyung." Sahutnya. Omo! Ternyata dia sudah bangun. Dasar! Bagaimana bisa mereka semua sudah terbangun namun hanya Sungyeol yang benar-benar ingin bangun.


"Yak! Kau bocah nakal! Cepat bangun lalu bersihkan dirimu! Kau bau sekali!" Ejekku seraya melempar handuk kepadanya. "Hyung.."


"Mwo?"


"Gendong aku sampai kamar mandi.." Pintanya dengan manja. Aigo..


"Baiklah, lalu aku akan memandikanmu juga, memakaikan bajumu juga. Ayo!" Godaku. Namun Woohyun secepat kilat melesat ke kamar mandi yang berada diluar kamar.


"Hahaha... dasar makhluk aneh."
@~@~@~@~@


"MWO? YEOJA?" Pekik para member ketika aku baru saja selesai menjelaskan apa yang telah aku dengar pagi ini dari bibir Lee Jungyeop. Setelah aku lihat dari masing-masing raut wajah member, hanya L dan Woohyun yang tidak bisa menerima kenyataan ini. Aku rasa mereka terganggu.


"Sudahlah, kalian sudah selesai sarapan bukan? Sungjong-ah, Dongwoo-ya, ayo cepat siap-siap. L-ah, jangan lupa pemotretanmu nanti siang. Hoya-ya, cepat siap-siap. Kau harus ke rumah sakit pagi ini. Dan kau makhluk aneh! Jangan bikin kacau dorm hari ini. Yeol-ah, apa kau ada schedule hari ini?"


"Aku free, tapi aku sudah janji pada L akan menemaninya selama pemotretan." Jawab Sungyeol. Akhir-akhir ini dia penurut sekali.


"Baiklah. Lima menit lagi kita berangkat!" Seruku menggema keseluruh dorm. Aku adalah leader.


"Hyung! Kami sudah siap." Sahut Hoya yang sudah berada di belakang pintu.


'Ting tong ting tong' Bel berbunyi. Dan Hoya yang kebetulan di dekat pintu membukakan pintunya.


"Annyeonghaseo. Benarkah ini rumah Kim Sunggyu?" Tanya seorang yeoja. Aku yang merasa namaku terpanggil segera melesat menuju pintu. Yeoja ini, apakah dia orangnya?


Semua member menghentikan aktivitasnya dan memilih untuk menghampiriku. Lebih tepatnya untuk melihat siapa yang datang. Sungyeol yang terakhir sampai, melihat yeoja itu lalu berteriak. "Kau? Kau yang tadi pagi di minimarket kan?" Tanyanya memastikan. Yeoja itu mengangguk seraya tersenyum.


"Siapa namamu?" Tanyaku dengan nada yang terdengan sinis.


"Aerin." Jawabnya lembut.


"Kau, selamat datang di neraka." Desisku kemudian melewatinya begitu saja. Sementara Dongwoo, Hoya, dan Sungjong dengan bingung memilih untuk mengikutiku. Aku harus segera menyelesaikan Schedule ini.

Tbc~

Terimakasih yg sudah membaca😊 saran dan komen juseyoo😂😂😂

With..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang