...
..
.
"Meski terkadang aku lemah." L.
L's Heart :
L atau Kim Myungsoo. Memang benar itu aku, tapi kepribadianku akan berbeda saat menjadi nama yang berbeda. Aku memang suka sekali dengan music, tapi aku tidak benar-benar ingin menjadi penyanyi. Hingga suatu hari aku merubah impianku. Hanya karena sebuah kalimat sederhana. Kau ingat? Kau pasti lupa. Tapi tidak denganku. Karena aku ingin menjadi orang yang selalu memiliki semua yang kau sukai.
Maafkan aku. Aku tidak ingin meninggalkanmu. Tidak! Aku akan kembali. Percayalah padaku. Tapi kenapa kau tidak mencariku? Sudah berhari-hari kita tidak bertemu. Tidak bahkan sudah dua bulan aku tak melihatmu. Lalu akhirnya aku melihatmu. Kenapa kau bersamanya? Kenapa kau bersama Sungyeol? Kenapa kau begitu bahagia? Hey, kau bahkan tidak bertemu denganku. Aku berusaha memendam rasa rinduku, tapi kau malah tertawa bersama sahabatku?
Ternyata kau menyukainya. Pantas saja kau tidak keberatan saat aku bilang akan pergi untuk waktu yang lama. Mungkin kau butuh orang untuk menggantikanku disaat aku tidak bisa bersamamu. Tidak apa-apa, tapi bisakah jika orang itu bukan Sungyeol? Aku tidak ingin kau merasa sakit, bahkan menyesal, karena ini adalah salahku. Maafkan aku. Tapi, terimaksih karena kau sudah menjaga Sungyeolku dengan sangat baik. Kau dan Sungyeol. Kalian sangat berharga bagiku.
Apa? Kau memutuskan untuk menghapusku dan Sungyeol dari ingatanmu? Aku mohon, jangan lakukan itu. Penemuan baru penghilang ingatan itu, ayolah! Dokter yang menemukannya masih sangat muda, bahkan usia kami sama. Tapi kenapa kau melakukannya? Bagaimana jika gagal? Kenapa kau tidak pernah memikirkan dirimu sendiri? Kau selalu peduli dengan orang lain. Kemana Aerin yang aku kenal? Kemana Aerin yang aku cintai? Maafkan aku.
Jadi kini kau bertunangan dengan Youngmin. Aku rasa Youngmin memang tipe namja yang kau sukai. Bahkan dia juga idol, sama seperti yang kau sukai. Andai aku punya keberanian untuk mengatakan seperti apa aku sekarang, kau tidak akan bersama dengan Youngmin. Tapi posisiku begitu merugikan untukmu. Aku tidak ingin kau terluka karena ulah fansku, netizen, bahkan hatersku. Dan karena itu, untuk pertama kalinya aku benci wajah tampanku dan posisiku sebagai visual. Aku harap kau bahagia bersamanya.
Apa? Kau menghilang? Tidak mungkin! Kenapa tidak ada yang memberitahuku tentang ini? Aku baru tahu setelah kau seminggu menghilang. Kemana kau pergi? Kau tidak tahu betapa menderitanya aku saat tahu kau menghilang?! Dimana dirimu, bagaimana keadaanmu, dan dengan Siapa kau berada. Kau tahu? Aku menjadi gila karena memikirkan itu! Bahkan ayahmu menyesali semua perlakuannya padamu. Aku mohon pulanglah. Kau bisa hidup bebas sekarang. Kami mencemaskanmu. Jika kau tidak segera kembali, mungkin aku akan mati.
Kau lihat. Aku sudah hidup seperti mayat. Sudah tiga bulan sejak kau menghilang tanpa kabar. Apa kau tidak merindukanku? Benar, kau sudah melupakanku. Setidaklah pulanglah, ibumu dan ayahmu sangat mencemaskanmu. Dan lihatlah, aku mulai kuliah lagi. Jurusan sastra jepang. Kau pernah bilang padaku, kau ingin kita kuliah bersama di jurusan sastra jepang. Kau lihat? Bahkan aku melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Aku ingin menjadi orang yang memiliki semua yang kau inginkan. Setidaknya, biarkan aku melihatmu.
Oh Tuhan? Aku tidak salah lihat? Aerin! Iya benar dia Aerin! Kami di jurusan yang sama! Lihatlah, keinginanmu terwujud. Kita kuliah bersama di jurusan sastra jepang. Tapi apa ini? Kau tidak mengenalku? Ah, aku lupa. Kau menghapusku dari ingatanmu. Setidaknya aku bisa melihatmu dari jauh. Kau lihat? Mayat hidup ini kini benar-benar hidup lagi! Aku akan menjagamu mulai saat ini, aku janji.
Kau menolakku? Bahkan setelah aku menjadi orang lain untukmu kau menolakku? Hey! Aku bukan Kim Myungsoo yang sudah kau hapus! Aku L.Kim! kau tidak boleh menolakku! Setidaknya bicaralah langsung padaku. Mungkin aku akan menerima kenyataannya dengan lapang dada jika kau bicara langsung padaku. Aku merindukanmu. Kau membuatku semakin gila!
Apa ini? Kau kah yeoja itu? Yeoja yang dibeli CEO kami? Apa yang terjadi padamu? Apa benar penemuan itu gagal hingga kau kehilangan akal sehatmu? Kenapa kau selalu membuatku cemas dan menjadi gila huh? Melihatmu berdiri di depan pintu dorm, aku harus apa? Senang? Marah? Sedih? Kecewa? Kenapa kau harus berada disini setelah kau menolakku? Aku butuh waktu untuk menata hatiku. Jadi, sekali lagi maafkan aku.
"Maafkan aku. Aku tidak mampu menahan perasaanku hingga aku memaksakan kehendakku. Andai saja aku bisa menahan perasaanku, kau tidak akan berfikir bahwa aku membencimu. Tapi aku lega, setidaknya seorang L.Kim masih bisa bersamamu tanpa membuatmu sakit." Gumanku. Foto-foto yang aku ambil dari rumah burung di rumah Hoya, kini berserakan di ranjangku. Sudah satu jam aku melihat-lihat foto-foto itu, dan tentunya ingatanku tentang Aerin berputar diotakku. Pipiku yang mulai membasah karena air mataku, aku tidak peduli. Aku sangat merindukannya.
"Aku akan bersabar. Aku percaya kau akan kembali padaku. Kita akan bersatu lagi. Aku yakin itu. Aku percaya cinta kita. Kau sudah mengalami banyak hal karenaku. Tapi mulai saat ini, aku tidak akan membiarkanmu menderita lagi. Saranghae. Ae-ya.."
@~@~@~@~@
L memandang langit-langit kamar yang kini ia tempati. Lebih tepatnya kamar milik Dongwoo, Hoya, dan Sungjong. Bagaimana L bisa disana? Entahlah. Setelah puas meluapkan rasa rindunya dengan menyebar foto-foto Aerin diranjangnya, L mencoba tidur di ranjang Sungyeol yang berada di samping ranjangnya. Namun sesuatu yang aneh mengganggu L, ini pertama kalinya L takut berada dikamarnya sendirian. Jadi L menelusup ke kamar Dongwoo, dan membuat Hoya dan Sungjong harus angkat kaki dari sana. L dan Dongwoo memiliki kebiasaan tidur yang sangat buruk. Bahkan Sunggyu dan Woohyun tidak mau tidur bersama mereka.
L kembali melirik Dongwoo yang masih terlelap disampingnya. Hari ini L bangun lebih awal, bahkan bisa dibilang tidurnya tidak nyenyak. Tidak bisa dipungkiri, L merindukan Sungyeol yang selalu tidur disisinya. Bahkan sehari tidak melihat sahabatnya itu, L tidak bisa tenang. Namun sebuah suara membuyarkan lamunan L. Suara yang cukup keras. Mungkin sesuatu jatuh? L pun memutuskan untuk melihat asal suara tersebut. Woohyun?
"Hyung, apa yang kau lakukan?" Tanya L yang melihat Woohyun tengah memungut stroberi-stroberi yang kini berserakan di lantai. Woohyun yang merasa terpanggil menoleh kearah L. "Kenapa kau tidak membantuku huh?" Keluh Woohyun pada L yang hanya melihatnya tanpa ada keinginan untuk membantunya.
L pun dengan malas menghampiri Woohyun yang masih memungut stroberi-stroberi itu. "Kau pungutlah semua itu lalu cuci dengan bersih. Aku akan menyiapkan yang lainnya." Perintah Woohyun yang kemudian berlalu menuju lemari es dan mengambil semua kotak susu stroberi yang ada di lemari es. L menggelengkan kepalanya. Dan akhirnya semangkuk besar buah stroberi telah tersusun rapi, dan tidak lupa L sudah membersihkannya. "Apa yang akan kau lakukan dengan ini hyung?" Tanya L yang masih bingung.
Benar saja, hanya dirinya dan Woohyun yang bangun pagi ini. Member lain? Mereka kelelahan setelah pesta kecil dengan choi Jaesoo kemarin. Sungguh, mereka tidak menyangka ayah Aerin adalah seorang Choi Jaesoo. Dan yang tidak bisa dipercaya lagi adalah, Choi Jaesoo yang dingin dan keras menjadi lembut dan menyenangkan seperti kemarin? Apakah ini kepribadian Choi Jaesoo sebenarnya? Dan Hoya sebagai sumber terpercaya mengiyakan itu. Samcheonnya memang seorang yang menyenangkan.
"Aku akan pergi mengunjungi Aerin. Sudah lama aku tidak kencan dengannya. Ah, terimakasih karena sudah membantuku. Aku pergi dulu Myung-ah." Pamit Woohyun yang telah membereskan apa saja yang akan ia bawa. Kepergian Woohyun membuatnya sendirian lagi. Benar, Woohyun adalah kekasih Aerin. Bahkan Woohyun mengumumkannya melalui konferensi pers sepulang dari busan. Jadi, L tidak ada hak untuk melarang Woohyun bertemu dengan Aerin. Walaupun ia menaruh iri pada Woohyun.
"Woohyun hyung dengan sangat mudah mendapatkan dukungan dari penggemarnya. Sedangkan aku? Bahkan mereka tidak membiarkanku berkencan. Bagaimana bisa aku bersamanya jika terus seperti ini. Aku tidak ingin dia terluka karenaku. Sabarlah Myung, pasti waktunya akan tiba." Ujar L menghibur diri.
Yeeayy udah chapter myung ternyata, :"
ga terasa bentar lagi ending jg :"
terimakasih banyak untuk readers yg udah rela membuang waktu cuma buat baca cerita ga guna ini hehe
see you on next chapter~
love, Aeyeollee :*