.
.
.
Aerin kini tengah sibuk membongkar isi kardus besar yang memenuhi ruangan ini satu persatu. Dan disetiap kotak kardus yang Aerin buka, membuatnya sedikit kesal. Lelucon yang sama sekali tidak lucu. "Aku akan membunuhmu." Geram Aerin seraya membuang selembar kertas yang baru saja diremasnya dengan asal. Ini sudah kotak ketiga, dan masih banyak kotak-kotak lain yang menunggunya.
Terang saja, Aerin dan Myungsoo baru saja pindah ke apartemen baru yang pada kenyataannya hanya berbeda lantai dari apartemen milik member INFINITE. Myungsoo yang semula menumpang dikamar Sungyeol, setelah menikah dengan Aerin, ia langsung membeli sebuah apartemen tepat dilantai atas apartemen yang kini ditinggali Sungyeol, Sungjong, dan Woohyun. Dan kotak-kotak yang berserakan ini berisi barang-barang milik Aerin dan Myungsoo, yang kini harus Aerin seorang diri yang membereskannya. Maklumilah, Myungsoo seorang public figure yang sangat sibuk bekerja. Sementara Aerin? Myungsoo masih belum mengijinkannya untuk bekerja.
'Ting tong.. Ting tong..' Seseorang menekan bel. Dengan tergesa-gesa Aerin membuka pintu apartemennya. Ah, itu Sunggyu yang membawa sekotak pizza dan dua botol besar cola.
"Masuklah Oppa." Aerin meraih kantong plastik dari tangan Sunggyu dan masuk terlebih dahulu. "Aku tidak melihatmu di kantor hari ini. Apa kau masih sibuk berbenah?" Tanya Sunggyu yang kini mulai membantu Aerin membuka kotak-kotak itu. "Kau bisa tanyakan sendiri ke Tuan muda Kim Myungsoo, oppa." Jawab Aerin malas. Sunggyu terheran.
Sunggyu dan Aerin pun kembali bekerja menata semua barang-barang yang ada. Hingga menyisakan kotak terakhir. Disaat mereka mulai membuka kotak terakhir itu, suara pintu terbuka terdengar. Dan kemudian terdengar suara yang cukup menggelegar. Sontak itu membuat Aerin dan Sunggyu seketika menghentikan aktivitasnya dan memfokuskan pandangan mereka kearah ruang depan.
"Yakk! Kim Aerin! Aku sudah bilang padamu untuk istirahat. Baby L akan marah lagi jika kau kelelahan sayang." Pekik Myungsoo begitu melihat Aerin membongkar kotak terakhir milik mereka. Apa yang baru saja dikatakan Myungsoo, membuat Sunggyu dan Sungyeol yang datang bersama Myungsoo membelalakan mata mereka.
"Baby L?" Tanya Sunggyu dan Sungyeol berbarengan. Sementara Myungsoo kini tengah menyeringai lalu tertawa kecil. Hal itu membuat Aerin harus mencubit perut Myungsoo, menjijikan sekali.
"Aerin tengah mengandung baby L. Dan kalian tahu, dia seorang little Myungsoo. Sepertinya untuk Little Aerin harus menunggu." Ujar Myungsoo enteng.
"Woah! Kau benar-benar hebat Myung! Ini bulan ketiga kalian menikah dan kau sudah berhasil? Daebak!" Ujar Sungyeol terkagum. Dan itu reflek membuat Sunggyu harus memukul kepala si choding satu ini. "Apanya yang hebat huh? Berita besar seperti ini dan kalian merahasiakan ini dari kita? Aku harus membuat perhitungan padamu Myung!" Tegas Sunggyu yang kemudian bangkit dari duduknya.
"Apa keluarga Joshua sudah tahu tentang hal ini?"
"Tentu saja. Bahkan aku meminta nama Joshua untuk anak kami, tapi Jisoo sudah menggunakan nama Joshua sebagai nama panggungnya terlebih dahulu." Sahut Myungsoo.
"Sampai kapan pun, Joshua masih tetap hidup didalam diriku. Jantungnya yang berada didalam tubuhku saat ini, aku akan terus membuat orang disekitarnya merasakan kehadirannya." Ujar Aerin seraya mengelus dadanya. Memang benar, Joshua telah menyelamatkannya dari maut. Dengan jantung Joshua yang kini didalam tubuhnya, Aerin bisa mendapatkan kebahagiaannya kembali, tepat seperti apa yang pernah Joshua katakan.
"Baiklah! Pesta besar malam ini! Kau harus membayarnya Myung! Aku akan panggil yang lain!" Seru Sunggyu yang kemudian menarik paksa Sungyeol keluar dari apartemen Myungsoo dan Aerin. Myungsoo rasa ia harus memeriksa keuangannya sebentar lagi. Tapi tidak ada salahnya mengadakan pesta. Toh ini demi kebahagiaan semua orang.
"Ae-ya.." Panggil Myungsoo. Aerin pun menoleh kearahnya. Senyuman manis yang berakhir kecupan sayang dari Myungsoo. Hal itu berhasil membuat wajah Aerin memerah, bahkan sangat merah.
"Saranghae.. neomu saranghae.. please stay with me forever, I love you, baby." Lanjut Myungsoo. Sebuah kalimat yang sangat manis dan tulus. Aerin bahkan harus menangis terharu karenanya.
"I promise, Myung." Begitulah Aerin membalas perasaan Myungsoo. Sebuah pelukan hangat mampu mengalahkan dinginnya musim dingin ini. Bahkan mereka tertawa kecil tanpa alasan. Mereka hanya sangat bahagia. Dan berarap kebahagiaan ini akan terus bersama mereka, sampai maut memisahkan mereka.
The end.
---INFINITE - With
THANKS FOR SUPPORT THIS STORY! SARANGHAE ^^/