Yeol's chapter 2

155 20 0
                                    

.

.

"Young-ah." Tangan lembut Sungyeol mendarat lembut di kepala namja itu.

"Hyung.." Namja itu memeluk Sungyeol erat. Tangisannya semakin kencang. Sungyeol dapat merasakannya.

"Hyung.. Maafkan aku.. Aku menyakitinya.." Namja itu melepaskan pelukkannya pada Sungyeol lalu kembali tertunduk. Menundukkan kepalanya dalam.

"Hyung, aku tidak berniat sungguh. Tapi hanya ini yang bisa aku lakukan. Aerin menyukaiku. Begitu pula aku. Kami bahagia karena Ayah Aerin merestui kami, tapi begitu aku tahu kalau selama ini Kwangmin menyukainya, bahkan lebih dari aku hyung. Aku merasa gagal menjadi seorang kakak. Lalu aku tidak sengaja. Itu terjadi begitu saja." Namja itu mengatakan hal yang membuat Sungyeol terkejut. Ia menceritakan semuanya.

"Apa benar Aerin hamil dan keguguran?" Tanya Sungyeol dengan nada dingin.

"Aku tidak bisa mengontrol diriku Hyung.. Kenyataan bahwa adikku menyimpan perasaat pada calon istriku, sudah membuatku hancur. Lalu aku mengetahui masa lalu Aerin yang mengubah pemikiranku dan membuatku semakin gila. Hyung, Aerin tidak bisa melupakan cinta pertamanya. Sampai kapanpun. Aku tidak berguna untuknya. Jadi aku jauhkan dia dariku."

"Lalu dia mengalami kecelakaan hingga keguguran?"

"Kau mungkin bertanya kenapa Aerin tidak mengenalimu bukan?"

"Bagaimana kau bisa tahu ji-"

"Aku tahu semua tentang Aerin. Jangan salahkan dia, hyung. Aku lah yang menghapus ingatannya. Tapi aku tidak bisa menghapus cinta pertamanya dari otaknya. Maafkan aku yang egois ini Hyung. Tapi aku bersedia menanggung akibatnya. Aku akan bersaksi di depan ayah Aerin bersamamu dan Hoya-ssi." Youngmin berlutut dihadapan Sungyeol.

Semua yang Youngmin lakukan sudah diluar batas. Dan sejauh manapun Youngmin bersembunyi, kenyataan itu terus menghantuinya. Setelah mengetahui bahwa Jeongmin telah berbuat jahat pada Aerin dan Woohyun. Youngmin semakin tertekan dalam rasa bersalahnya. Dan ini lah keputusan yang telah dibuat Youngmin. Ia akan mempertanggung jawabkan semuanya.

Sungyeol membantu Youngmin untuk berdiri. Setelah menatap Youngmin sejenak, Sungyeol berjalan meninggalkan Youngmin. Mungkin Sungyeol ingin menunggu di mobil dan menenangkan pikirannya. Youngmin pun memutuskan untuk kembali ke dorm. Kedatangannya disambut oleh tatapan dari para member, dan satu tatapan yang sangat menyiratkan kekecewaan yang sangan dalam. Kwangmin.

"Hyung kau bodoh sekali." Desis Kwangmin lalu berjalan menuju kamarnya. Semua penghuni dorm ini mendengus pasrah.

"Pertanggung jawabkan perbuatanmu layaknya namja sejati Young-ah. Hoya akan membantumu. Dan satu lagi. Berikan pil itu pada Sungyeol. Kau harus mengakhiri permainanmu." Ucap Donghyun sebagai Hyung tertua dengan tegas. Donghyun menepuk pundak Youngmin sejenak lalu mengikuti Kwangmin di kamar Kwangmin.

"Kau harus bersiap-siap Young-ah. Kau harus menginap di dorm INFINITE malam ini, karena besok pagi kita akan menemui Jaesoo ahjussi." Ujar Hoya. Youngmin hanya mengangguk kemudian berlalu menuju kamarnya.

"Lusa aku akan menemui Woohyun hyung dan Aerin. aku harus minta maaf kepada mereka. Aku harap setelah ini hubunganku dengan Wooyun hyung dan Aerin akan membaik seperti dulu." Ujar Jeongmin lirih. Hoya mengacak rambut Jeongmin seraya terkikik kecil. "Mereka tidak pernah membencimu." Sahutnya.

"Dimana Sungyeol? Aku tidak melihatnya. Dia bilang mengambil ponselnya, tapi kenapa-"

"Sungyeol hyung menunggu di mobil." Potong Youngmin yang telah siap dengan ransel yang menggantung di bahunya. Mata Youngmin tertuju pada sebuah pintu kamar dimana adiknya berada. Mungkin Kwangmin butuh waktu untuk menerima kenyataan ini. Dan Youngmin pun juga harus mengerti apa akibat yang terjadi akibat perbuatannya.

Hoya segera berpamitan begitu Youngmin siap dan menunggunya didepan Dorm. Seperti ini lah akhirnya. Entah apa yang akan terjadi pada Boyfriend atas perbuatan Youngmin. Mungkin Youngmin terancam akan dikeluarkan dari grup? Atau akibat terburuknya adalah Boyfriend akan terancam bubar. Namun seperti yang telah dibicarakan tadi, apapun yang akan terjadi mereka akan menerimanya dengan lapang dada. Yang terpenting masalah ini harus segera selesai.

"Kau bertemu dengan Sungyeol?" Tanya Hoya. Mereka baru saja memasuki lift. Dan hanya ada mereka berdua didalamnya. Youngmin mengangguk.

"Aku tidak memaksamu untuk memaafkanku hyung. Aku hanya ingin kau tahu, aku sungguh menyesali ini." Lirih Youngmin. Hoya tidak meresponnya. Namun Hoya sungguh mendengar apa yang dikatakan Youngmin.

Selama perjalanan mereka sama-sama berdiam diri. Hoya melangkah lebih dulu sementara Youngmin mengekor dibelakangnya. Hingga mereka sampai di hadapan sebuah mobil. Namun mobil itu terlihat seperti tidak berpenghuni. Hoya memutuskan untuk mengecek apakah mobil itu kosong atau tidak. Namun Hoya tersentak saat melihat sosok Sungyeol yang tertidur di kursi penumpang. Sungyeol mungkin sangat lelah untuk menangis.

"Sungyeol tertidur dibelakang. Taruh barangmu di bagasi. Duduklah didepan bersamaku." Ujar Hoya yang kemudian mengambil alih kursi kemudi.

Youngmin berjalan ke bagian belakang mobil. Mata bulatnya menangkap sosok Sungyeol yang tertidur di kursi belakang. Rasa sesak kembali merasuki dadanya. Namun Youngmin juga tidak bisa membantu Sungyeol. Bagaimana pun setelah masalah ini selesai, Sungyeol tidak bisa bersama Aerin.

"Mianhaeyo hyung.."

@~@~@~@~@

Pagi ini, entah apa yang merasuki Sungyeol. Hari ini ia bangun lebih pagi. Sangat pagi malah. Sejak kejadian dimana ia tertidur di dalam mobil, Sungyeol masih tidak bisa membendung air matanya. Setiap Sungyeol terdiam, ingatan tentang kejadian semalam terus berputar dipikiran Sungyeol.

Sungyeol memutuskan untuk membuat sarapan untuk para member. Karena mungkin hanya Hoya dan Youngmin yang hanya akan bangun lebih awal, Sungyeol memutuskan untuk membuat omelet. Sungyeol membuka lemari es yang tidak jauh dari tempatnya berdiri. Terlihat dengan jelas isi lemari es mereka yang penuh dengan bahan makanan mentah dan sehat. Sejak Aerin tinggal di dorm, kebiasaan mereka berubah. Tentu berubah lebih baik. Dan ini membuat Sungyeol semakin sakit.

"Kenapa harus kau. Kenapa kau harus menderita. Senyuman itu. Kenapa kau seperti ini Aerin-ah.." Isak Sungyeol. Lagi-lagi air matanya jatuh dengan bebas. Pipi chubby nya kini penuh dengan lintasan air mata yang mengalir bebas melewati pipinya. "Jika kau melihatku seperti ini, kau pasti akan marah padaku. Bodoh." Sungyeol tak mampu lagi menahan tumpuan kakinya. Tubuh Sungyeol ambruk dan terduduk dengan bersandar pada pintu lemari es.

Isakkan tanpa suara. Begitu menyengat di hati. Air mata yang tiada henti. Ini menyakitkan. Yang Sungyeol inginkan hanya kebahagiaan yeoja yang dicintainya. Tidak lebih. Apapun akan Sungyeol lakukan. Apapun.

'Drrttt..ddrrttt..' Ponsel Sungyeol bergetar. Sebuah panggilan masuk dari nomor yang tidak Sungyeol ketahui.

"Yeoboseyo?"

.

.

.

tbc.

gak terasa ini cerita udah mendekati ending :")

untuk para readers yg sudah rela membuang waktu untuk baca cerita ga jelas ini, TERIMAKASIH BANYAK :") tanpa kalian cerita ini tidak bisa sepanjang ini /hit

tunggu chapter selanjutnya yaa :D

.Aeyeollee  

With..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang