Hoya's chapter 3

176 20 2
                                    

.

.

.

.

Sinar matahari yang hangat, membuat pagi hari ini begitu menyenangkan bagi member INFINITE. Mereka tengah bersiap-siap untuk pergi ke Busan. Sesuai dengan permintaan Hoya. Karena tidak menginap, mereka tidak membawa barang terlalu banyak. Dan untuk menghemat waktu mengingat jauhnya kota Busan. Mereka memilih terbang dengan pesawat. L dan Sungyeol? Jangan khawatirkan mereka. Mereka baik-baik saja hari ini. Karena mereka akan bertemu dengan wanita yang ingin mereka lihat.

"Cepatlah! Kita bisa ketinggalan pesawat!" Suara Sunggyu menggelegar memenuhi Dorm. Karena Sunggyu sudah mulai berteriak, semua member bergegas keluar Dorm secara bergantian. Mungkin ini lah yang disebut 'The power of Leader', pikir Sunggyu seraya tersenyum penuh kemenangan. "Kau tidak berubah pikiran?" Tanya Sunggyu lagi.

"Tidak hyung. Sudah lah, hyung bisa ketinggalan pesawat." Ujar L seraya menuntun Sunggyu menuju pintu Dorm. "Jangan terlalu lama. Aku akan menunggumu disana. Aku pergi." Pamit Sunggyu kemudian.

L memang akan pergi ke Busan, namun tidak bersama para member. Sesuai permintaan Aerin, Myungsoo harus pergi ke Busan bersama Umji. Semalam setelah merasa lebih baik, L segera menelpon Umji. Walaupun Umji sempat keberatan jika mereka harus menaiki pesawat karena uang, namun Umji tahu bagaimana L dan dengan berat hati menyetujui permintaan L. L menyuruh Umji untuk datang ke Dorm, dan mereka berangkat setengah jam setelah keberangkatan member.

'Ting tong ting tong.' Bel Dorm berbunyi.

"Kau sudah datang. Pergi sekarang?" Tawar L.

"Nee.. Kita bisa ketinggalan pesawat. Kita naik apa ke bandara?" Tanya Umji. L berdecak. Ini lah kebiasaan L yang tidak Umji suka. Selalu mengeluh.

"Tentu saja naik mobil. Ayo. Aku sudah bawa kamera seperti yang kau minta." L pun berjalan mendahului Umji seletah menutup pintu Dorm.

"Dasar manusia es! Menyebalkan! Tidak seperti Sunggyu oppa. Dia baik sekali." Guman Umji yang berjalan mengikuti L tepat dibelakang L.

"Umji-ah. Boleh aku bertanya sesuatu padamu?" Tanya L begitu mereka baru saja berangkat dari Dorm. Umji tidak berniat untuk melihat ke-arah L dan hanya mengangguk sebagai respon atas pertanyaan L.

"Apa yang terjadi pada Aerin disaat aku tidak ada?"

Umji terkejut dengan pertanyaan L dan melempar tatapan sinis ke-arah L.

"Kenapa kau bertanya? Apa pedulimu." Sinis Umji. L menghela nafasnya.

"Ok, aku mengerti. Maafkan aku Umji-ah. Aku salah menilai Aerin dan aku dengan bodohnya percaya kepada tiga yeoja aneh itu. Karena itu, hanya kau yang aku percaya saat ini. Aku mohon." Pinta L. Umji berpikir.

"Percayalah, Aerin tidak tahu L dan Myungsoo adalah orang yang sama. Begitu Aerin menerima suratmu, Aerin memang tidak membalasnya karena ia ingin bertemu langsung denganmu. Namun kau sulit untuk ditemui dan Chanmi beserta teman-temannya mulai mengadu domba diantara kalian. Aerin dibenci satu Universitas dan itu karenamu. Lalu apa rencanamu?"

"Aku akan menemuinya sebagai Myungsoo begitupun juga L. Gomawo Umji-ya!" L mengacak rambut Umji lalu tertawa. Umji melihat L sudah seperti orang gila. Atau mungkin memang L sudah gila?

"Apa Sunggyu-ssi sedang ada schedule? Aku tidak melihatnya di dorm." Tanya Umji mencoba santai walaupun bertolak belakang dengan dentuman detak jantungnya yang memburu. L duduk disamping Umji, mereka tengah menunggu pesawat mereka. L memutar bola matanya. Apa ia harus bersikap akrab dengan bocah satu ini? Bahkan L tidak tahu siapa Umji. Yang L tahu dia lebih muda satu tahun dari Aerin. Tapi apa boleh buat.

"Apa hubunganmu dengan Gyu hyung?" Tanya L sinis. Umji tersentak.

"Eum, aku salah satu fans Sunggyu-ssi. Dan salah satu antifansmu." Ujar Umji dengan nada sinis dikalimat terakhirnya. L mengerutkan keningnya. Yeoja ini benar-benar membencinya. Tapi Sunggyu? "Jangan bilang kau memanggil nya Oppa? Ppfftt.." Ejek L dengan tawanya. Umji melotot tajam ke-arah L.

"Kau gila? Gyuie Oppa masih pantas dipanggil Oppa! Dan kau! Jangan harap kau bisa dekat dengan Aerin! Karena Aerin hanya menyukai Sungyeol-ssi!" Pekik Umji. Umji tidak sengaja telah membeberkan rahasia Aerin didepan orang terlarang.

Seketika tubuh L membeku. Ditatapnya Umji dengan tatapan tidak percaya. "Kau bercanda? Bahkan mereka tidak pernah bicara berdua! Bagaimana bisa Aerin menyukainya?!" Pekik L meminta penjelasan pada Umji. Umji terdiam. Kepalanya menunduk dalam. Apa yang harus ia katakan pada L?

@~@~@~@~@

Kediaman keluarga Ho tengah ramai siang hari ini. Ke-lima member INFINITE baru saja tiba. Dan terlihat dengan jelas raut bahagia di wajah Nyonya Ho. Member kesayangan Nyonya Ho setelah Hoya, Sunggyu. Sunggyu membawa banyak obat herbal dan buah-buahan segar kesukaan Nyonya Ho. Dan lihatlah, betapa bahagianya mereka berdua layaknya seorang Ibu yang baru saja berjumpa dengan putranya setelah sekian lama.

"Eomoni, bagaimana kabar anda?" Tanya Gyu dengan nada sopan, namun juga manis disaat yang sama. Nyonya Ho memeluk Sunggyu dengan gemas.

"Lihatlah, aku selalu terlihat semakin tua disaat bersamamu." Canda Nyonya Ho. Sunggyu tertawa. Ini menggemaskan. "Aniya, Eomoni terlihat seperti Nunnaku dari pada Eommaku." Balas Sunggyu dan sukses membuat Nyonya Ho tersipu malu.

Sementara itu, Hoya yang kini tengah melihat adegan ibu-anak yang menurutnya menjijikan, menggerutu layaknya anak kecil dan berdiam diri dipojok ruangan. Dongwoo tertawa geli melihat ekspresi Hoya yang mengenaskan dan memilih untuk menghampiri Hoya. Mungkin ia harus menghiburnya.

"Ho, berhentilah bersikap seperti ini. Kau selalu begini disaat kita berkunjung kerumahmu." Hibur Dongwoo. Hoya mendecak kesal. "Kenapa selalu Gyu hyung? Tidakkah Eomma lihat? Gyu hyung bukanlah orang seperti itu! Ini menyebalkan! Itu eommaku!" Rengek Hoya. Dongwoo ingin sekali tertawa, namun Sungjong baru saja member peringatan pada Dongwoo.

"Aigoya! Bagaimana bisa manusia berumur 26 tahun merengek seperti bayi! Ini benar-benar luaarr biaasaaa! Aku yang termuda! Bagaimana bisa yang termuda tidak bisa bersikap selayaknya yang termuda! Aiiisshh! Ini menyebalkan!" Sungjong menggerutu sepanjang jalan. Kekesalannya diluapkannya begitu Sungjong sampai ditaman belakang rumah Hoya. Kakinya yang panjang dihentak-hentakkannya. Tidak lupa bibir yang senantiasa mengucap mantra sihir untuk mengutuk orang-orang yang tengah membuatnya kesal.

Tidak jauh dari tempat Sungjong berdiri, Aerin tengah tertawa geli melihat tingkah Sungjong. Mendengar apa yang Sungjong katakan, dan melihat kenyataan selama ini memang benar. Dengan santai Aerin berjalan menghampiri Sungjong.

"Sungjong-ssi!"    

.
.
.
Next, Hoya's ending chapter😂😂😂

Silahkan baca juga -> Sunggyu's special story - Take Care of Happy Ending 😆

.
Please support and love it.
Boleh tinggalkan jejak😆😆😆
HAPPY READING!!!
.
.Aeyeollee

With..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang