.
.
.
Final Chapter : Take Care of Happy Ending
Satu Tahun kemudian..
Myungsoo berjalan dengan cepat menuju ruang latihan mereka, tentunya diikuti oleh Sunho sang manajer. Kejadian ini, sama persis seperti kejadian setahun yang lalu, tepat setahun yang lalu. Tidak lupa kedua tangannya membawa makanan dan minuman untuk para member. Dibukanya pintu ruang latihan dengan bantuan Sunho yang memang tidak sedang membawa apa-apa. "Untuk kalian." Seru Myungsoo yang kemudian meletakkan apa yang dibawanya diatas lantai tempat para member berkumpul. Dan Myungsoo mengambil duduk tepat disamping Sungyeol.
"Kapan kau akan pindah dari kamarku Myung." Protes Sungyeol seraya menggigit potongan pizza ditangannya. Myungsoo hanya tersenyum lalu menidurkan kepalanya di paha Sungyeol. Menutup mata dan mengambil oksigen sebanyak-banyaknya. Benar, semuanya berlalu begitu cepat. Dan Myungsoo yang kini mulai terlelap, mengingat semua yang terjadi setahun yang lalu.
Seminggu sejak kepergian Jungyeop ke Amerika, Jungyeop kembali ke Seoul dengan diam. Tidak ada kata sedikit pun yang keluar dari bibirnya tentang Aerin. Setiap ada yang menanyakan keadaan Aerin, Jungyeop akan menjawabnya dengan senyuman. Sejak saat itu, Myungsoo tidak pernah menyerah untuk mencari tahu tentang Aerin. Berselang tiga bulan, kedua orang tua Aerin kembali ke Seoul, dan Myungsoo datang untuk menemui mereka. Namun sama seperti Jungyeop, hanya sebuah senyuman yang Myungsoo dapatkan. Empat bulan kemudian, Myungsoo bebas dari tugas perusahaannya dan kembali pada kesibukannya sebagai idol. Mungkin terdengar gila, tapi Myungsoo mengambil semua tawaran drama untuknya. Dan pada saat itu juga, INFINITE, mereka pindah ke apartemen baru yang lebih luas dan nyaman tentunya. Dua bulan kemudian, Myungsoo harus kembali bersiap untuk comeback bersama para member. Dan satu kejutan untuk Myungsoo. Jisoo, dokter yang menangani Aerin, ternyata sudah bergabung dengan sebuah entertainment dan tengah bersiap untuk debut mereka. Dan sekarang, tepat dua minggu sebelum comeback mereka. Semuanya berlalu begitu cepat.
"Myung.. bangun.. Kau bilang akan ikut untuk menemui Jisoo. Sungjong sudah menunggu kita." Seru Sungyeol membangunkan Myungsoo yang terlelap di pangkuannya. Myungsoo berusaha mengembalikan kesadarannya kembali lalu bangkit dari pangkuan Sungyeol. Benar, hari ini ia sudah berjanji untuk menemui Jisoo. Debut Jisoo lebih cepat satu minggu dari comeback mereka.
"Baiklah, ayo. Tapi sebelumnya bisakah kita mampir ke kedai ice cream? Jisoo menyuruhku untuk membawa ice cream untuknya." Ujar Myungsoo yang berjalan beriringan dengan Sungyeol. "Baiklah. Belikan satu untukku juga." Sahut Sungyeol dibarengi dengan kekehen khas Lee Sungyeol.
Myungsoo, Sungyeol, dan Sungjong baru saja tiba di sebuah kedai ice cream untuk membeli pesanan Jisoo. Sungyeol dan Sungjong sengaja menunggu di bangku luar dengan alasan tidak ingin repot dengan fans L. Sementara L yang kini sudah sampai di depan meja kasir mengecek ponselnya untuk melihat apa yang Jisoo tuliskan untuknya. "Satu ice cream Strawberry dengan ukuran besar. Dan juga topping selai strawberry diatasnya." Ujar Myungsoo membacakan pesanan Jisoo. Namun Myungsoo merasa aneh dengan pesanan Jisoo. Seingatnya Jisoo tidak begitu suka dengan ice cream.
"Ini tuan pesanan anda. Terimakasih dan silahkan datang kembali." Ujar penjaga kasir tersebut seraya memberikan pesanan Myungsoo. Dengan cepat Myungsoo keluar kedai menemui kedua rekannya. "Ayo." Ajaknya yang kemudian berjalan terleih dahulu menuju mobil. Tepatnya mobil Sungyeol.
Sesampainya mereka di gedung Pledis Ent. Sungyeol menyuruh Myungsoo untuk turun terlebih dahulu dan membiarkan Sungjong yang masih terlelap di mobilnya sementara dirinya memarkirkan mobilnya. Myungsoo hanya menurut dan berjalan memasuki gedung Pledis. Kedatangannya disambut oleh seorang manajer dari Pledis. "Myungsoo-ssi?" Tanya Manajer itu memastikan. "Ne, aku membawa ini untuk Jisoo." Jawab Myungsoo seraya mengangkat bungkusan berisi ice cream pesanan Jisoo.