Dugudugudugudugu...
Happy reading😊Chapter 3 : "Bersamamu, aku tidak pernah merasa sendiri." Nam Woohyun.
Woohyun's Heart :
Annyeong! Nam woohyun imnida. Jangan tanyakan siapa aku, karena aku adalah bagian penting dari INFINITE. Aku adalah main vocal, semi visual mungkin, dan juga moodbooster bagi member INFINITE dan fans kami. Mungkin kalian pikir aku adalah orang yang ceria, selalu berpikiran positif, dan menyenangkan. Mungkin benar, namun tidak setiap saat. Karena aku pandai menyembunyikan perasaanku.
"Woohyun-ah, berhentilah bercermin dan bergabunglah!" Pekik Sunggyu hyung dari ruang tengah. Aku tidak menjawabnya, karena itu lah yang biasa aku lakukan. Sunggyu hyung akan mengerti itu. Dengan santai aku keluar dari kamarku dan bergabung dengan para member. Tidak semua member, dimana Dongwoo hyung?
"Eoh, Sungjong-ah. Dimana Dongwoo hyung?" Tanyaku pada sang magnae yang kebetulan tengah menata makanan di meja. Sedangkan member lainnya masih sibuk mempersiapkan peralatan makan dan minuman. Dimana Aerin? Dia seharusnya yang melakukan ini.
Aku melihat seluruh makanan yang tersaji di meja. Ini bukan masakan Aerin. Seseorang pasti membelinya. Lalu apa yang dilakukan Aerin sampai-sampai dia tidak memasak malam ini? Aku ingin makan masakannya.
"Eoh hyung! Dari mana datangnya makanan ini?" Tanyaku begitu Sunggyu Hyung duduk disampingku dengan piring-piring ditangannya yang kemudian diletakkannya dimeja. "L membeli ini. Dia pulang bersama Dongwoo tadi. Sedangkan Sungyeol dan Aerin terjebak hujan. Lalu Daeyeol mengantar mereka pulang." Jelas Sunggyu mendetail. Ya, itulah Sunggyu Hyung.
"Mwo? Daeyeol mengantar mereka? Kenapa dia tidak mampir? Aku ingin bermain dengannya!" Rengek Sungjong mengetahui sahabatnya itu pergi tanpa menemuinya. Aku pun segera menjitak kepala kosong Sungjong yang selalu bertingkah layaknya anak kecil. Memang tidak mengherankan, dia adalah magnae disini.
"Dia tidak ingin bermain denganmu pabbo! Lagi pula ini sudah larut malam." Sahutku. Sungjong hanya mengerucutkan bibirnya. Aku terkekeh geli melihatnya. "Kenapa mereka belum juga kembali?" Guman Sunggyu hyung yang terdengar olehku.
"Mereka pergi kemana hyung?"
"Minimarket. Aerin membeli susu untukmu. Dan Sungyeol." Ujar Sunggyu hyung kemudian menyuap sendok pertamanya. Untukku? Dan Sungyeol? Ah sudahlah.
Tak lama setelah kami menyelesaikan makan malam kami, Aerin dan Dongwoo hyung sampai di dorm. Dorm sudah sepi, dan Dongwoo hyung berpikir bahwa para member sudah tidur dan menyuruh Aerin segera tidur. Namun Aerin harus membersihkan dorm sebelum tidur, dan Dongwoo mengijinkannya. "Setelah selesai, cepatlah tidur. Aku tidur dulu." Pamit Dongwoo hyung sebelum memasuki kamarnya dengan Hoya dan Sungjong.
Aerin segera menuju dapur setelah mengganti pakaiannya. Dilihatnya seorang namja tengah mencoba mencuci mangkuk dan gelas dengan satu tangan. Ya, satu tangan. Siapa lagi kalau bukan Nam Woohyun yang tengah terluka di tangan kanannya. "Woohyun-ssi." Panggil Aerin begitu sampai dibelakang ku. Aku tidak terkejut. Karena aku tahu Aerin sudah berada dibelakangku sejak tadi.
"Kau dari mana saja huh?" Tanyaku dingin. Aerin mulai merasa takut. Wajahku yang serius seperti ini sangat menyeramkan, bahkan lebih menyeramkan dibanding Sunggyu hyung. "Aa..aku membeli susu dan-"
"Cuci mangkuknya dan cepat ke ruang tengah." Potongku yang kemudian berlalu meninggalkan Aerin sendiri di dapur. Aerin menundukkan kepalanya. Entah kenapa, ia merasa bersalah.
"Sebenarnya apa yang terjadi? Gyu hyung, Dongwoo hyung, L, bahkan Sungyeol. Aku harus mencari tahu apa yang terjadi." Gumanku. Selagi menunggu Aerin, Aku memilih untuk masuk ke kamar Aerin yang memiliki kebiasaan yang sama seperti Sungyeol. Tidak pernah dikunci.