"Hanya dirimu orang yang selalu muncul dipikiranku." Sungjong.
Sungjong's Heart :
Jongie? Entah kenapa aku selalu tertawa kecil saat mengingat dia memanggil namaku seperti itu. Ini pertama kalinya aku merasa seperti laki-laki sejati. Tidak! Jangan salah paham. Maksudku, merasa seperti laki-laki yang menyukai seorang gadis. Sudah lama aku tidak merasakannya. Bukannya tidak mau, hanya saja belum ada yang menarik perhatianku, hingga aku bertemu dengannya. Ayolah, mungkin benar aku terlihat feminim, dan aku benci itu. Namun untuk pertama kalinya, dan hanya dengannya, aku merasa bahagia dengan diriku yang apa adanya ini.
Mungkin aku jarang bicara dengannya. Jangankan untuk bicara dengannya, mendekatinya saja sudah terlihat sulit untukku. Benar saja, layaknya cerita dongeng. Aerin bagaikan seorang putri yang dikelilingi pangeran-pangeran yang senantiasa melindunginya. Sementara aku? Mungkin aku hanya warga biasa yang kebetulan lewat. Ini menyebalkan.
Tapi aku bersyukur. Karena aku tidak mungkin mendekatimu, dan kau yang mendekat padaku lebih dulu. Setiap aku merasa kesal, kau selalu ada untukku. Disaat aku sedih, kecewa, lelah, bahkan putus asa. Kau selalu ada dan membuatku merasa lebih baik. Kau benar-benar sudah seperti obat untukku. Aku tidak bisa hidup tanpamu. Aku tidak peduli kau orang seperti apa dan latar belakang bahkan masa lalumu. Aku juga tidak peduli jika kau adalah yeoja yang dibeli dengan uang. Aku hanya ingin selalu melihatmu tersenyum dan tertawa.
Satu hal yang kini sudah menjadi kegiatan wajib untuk kita. Membeli ice cream di malam hari. Aku suka sekali saat-saat aku harus membeli camilan untuk pada member, karena kau selalu menemaniku. Kau tidak pernah membiarkanku sendirian. Memang. Namun kini aku merasa sendirian. Kau memang selalu ada didekatku, tapi aku tidak bisa menggapaimu. Apalah aku jika dibandingkan dengan Hyungdeul. Aku hanya seorang magnae yang selalu ada dibawah. Dan kau jauh diatas.
Kenyataan dimana aku mengetahui semua tentangmu membuatku sakit. Aku tahu Sunggyu hyung mencintaimu, sangat! Aku tahu Dongwoo hyung menyayangimu walaupun pada akhirnya ia hanya menganggapmu sebagai adiknya. Aku tahu Woohyun hyung mencintaimu dan kini ia bahagia karena sudah menjadi kekasihmu secara sah dimata umum. Aku tahu Hoya hyung sangat menyayangimu lebih dari apapun walaupun kau hanya sepupunya. Aku tahu Sungyeol hyung begitu mencintaimu dan kau juga mencintainya, namun kenyataannya Sungyeol hyung justru melepaskanmu? Dia benar-benar bodoh! Aku tahu Myungsoo hyung mencintaimu, dan ia tidak ingin Sungyeol merebutmu darinya. Dia memang egois. Dia ingin dirimu dan Sungyeol hyung. Tapi kenapa kau menuruti permintaan Sungyeol hyung? Entahlah. Tapi kau tidak tahu..
Kau tidak tahu jika aku memiliki perasaan yang sama seperti Hyung-hyungku. Aku menyukaimu. Bisakah kau melihatnya? Tentu saja tidak. Para Hyungdeul tidak akan membiarkanmu melihatku, bahkan sedetikpun. Tapi aku tidak apa-apa. Aku akan selalu menyimpan perasaan ini. Meskipun kelak aku akan bertemu dengan yeoja lain, tapi tidak akan ada yang sama sepertimu.
"Sungjong-ah! Kenapa kau terus saja melamun? Apa yang kau pikirkan?" Suara seorang namja membuyarkan lamunanku. Aish! Namja ini selalu saja menggangguku. Namun jujur, seperti halnya Myungsoo hyung dan Sungyeol hyung, aku dan namja ini, kami memiliki hubungan persahabatan yang erat seperti mereka.
"Kau ini, mengganggu saja. Dari pada kau menggangguku, lebih baik pikirkan nasib cinta imajinasimu itu. Bagaimana bisa kau hidup dengan menguntit yeoja itu tanpa berani mendekatinya. Menjijikan sekali." Sindirku. Namun sahabatku ini justru tertawa dan melompat ke ranjang yang sedari tadi aku tiduri.
"Aku sudah pernah bicara dengannya kau tahu?! Kau bahkan bersamaku saat itu." Sahutnya tidak terima. Memang benar aku pernah memergokinya. Namun aku tidak ingat wajah yeoja itu. Ya walaupun Joshu sempat melukisnya beberapa tahun yang lalu.