sebelum lanjut ke Namu's part 3,, Aeyeol selipin bagian awal dari cerita ini :"
so, hope you like it.. :)
.
.
.
.
Semua orang pasti pernah mencapai titik keputusasaan dari kehidupan mereka. Bagaimanapun kita mencoba untuk menjauh, titik itu pasti kita temukan suatu saat nanti. Disaat manusia berditi di titik itu, mereka hanya memiliki dua pilihan. Menjalani atau mengakhiri. Mungkin presentase banyaknya manusia yang memilih kedua pilihan itu 50:50. Kita tidak tahu bukan apa yang mereka pikirkan? Karena setiap manusia memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Bagi mereka yang memilih untuk mengakhirinya, tentu saja itu menjadi akhir dari cerita mereka. Sementara mereka yang memilih untuk menjalani, mereka punya cara sendiri untuk mengatasi titik itu. Seperti membuka lembaran baru?
Ayolah, membuka lembaran baru itu hanya kiasan belaka. Kenyataannya, kita hanya diberi batu loncatan yang pada akhirnya akan membawa kita pada garis cerita yang sudah ditentukan oleh tuhan. Itu takdir namanya. Seperti yang dialami seorang gadis muda ini. Diusianya yang muda ini, ia sudah mencapai titik keputus asaannya. Dan ia memilih untuk membuka lembaran baru.
Fonis penyakit jantung, kisah cinta, cita-cita dan impian, orang-orang yang ia sayangi. Semua itu membuatnya mencapai titik itu. Hingga Tuhan memberinya sebuah batu loncatan. Choi Aerin. Gadis manis yang terlahir dari keluarga kaya dan bahagia. Semua yang Aerin inginkan dengan mudahnya ia dapatkan. Hingga ia mulai beranjak dewasa. Semua yang ia inginkan, harus dibuangnya begitu saja.
Cita-cita menjadi seorang sarjana sastra jepang, hanya sekedar impian belaka. Ayahnya tidak mengijinkannya untuk itu. Dan memaksanya untuk mengambil jurusan manajemen. Sebagai anak yang baik, tentu saja Aerin harus menurut bukan?
Sejak sepupu satu-satunya itu menemukan impiannya, Aerin ikut bahagia untuk itu. Namun semua waktu yang biasa mereka habiskan bersama, hilang sudah. Aerin merasa sendirian. Tidak ada teman yang berada disisinya, ayahnya melarang itu. Hingga ia bertemu dengan seorang namja yang mengubah dunianya. Ya, pada akhirnya mereka menjalin hubungan percintaan mereka. Namja itu, adalah putra sahabat ayahnya. Aerin akhirnya menemukan kebahagiaannya. Namun bukan namanya hidup jika semuanya berjalan dengan lancar.
Di fonis mengidap penyakit jantung. Tentu saja itu memukul hati Aerin dengan keras. Mengetahui kenyataan bahwa ia tidak akan bertahan lama, membuatnya memilih untuk menjauh dari dunia. Dan ketika itu pula, kekasihnya menjauh darinya. Sakit? Tentu saja! Hanya saja, Aerin tidak ingin egois. Toh hidupnya tidak lama lagi, dan ia ingin kekasihnya itu hidup bahagia tanpanya.
Hingga ia bertemu dengan seorang malaikat tampan yang mencuri hatinya. Baik dan lembut. Aerin menyukai namja itu. Namja yang menginap di rumah sakit yang sama dengan ayahnya yang sedang sakit juga. Berkat namja itu, Aerin mendapatkan cahanya lagi. Hari-hari yang ia habiskan dengan namja itu, Aerin sangat bersyukur dipertemukan dengan namja itu. Hingga suatu hari ia mengetahui kenyataan yang menghantam hatinya. Malaikat tampan yang ia temui di rumah sakit, namja itu sahabat kekasihnya. Aerin merasa berdosa.
Hingga ia bertemu dengan Jo Youngmin. Namja yang menaruh hati padanya. Karena tidak ingin merepotkan keluarganya, Aerin memutuskan untuk bersama Youngmin. Pertunangan mengikat mereka. Walaupun Aerin tidak menginginkannya. Mungkin ini keputusan yang benar, pikirnya. Menghapus ingatannya tentang kekasihnya dan namja yang ia temui di rumah sakit, Aerin ingin memulai lembaran barunya dengan Youngmin. Namun itu hanya sementara. Hingga namja yang mulai ia sukai, menyakitinya. Tidak mendapat pengakuan dari janin yang dikandungnya, membuat Aerin terpaksa meninggalkan Youngmin. Dan disanalah Aerin mengalami kecelakaan. Ia harus kehilangan janinnya.
