Dino's chapter 4 (end)

380 28 0
                                    

L terdiam. Sudah setengah perjalanan dilewatinya dalam diam. Sesekali L melirik ke-arah Dongwoo yang tengah memegang kemudi mobil Sungyeol. Ini bukan seperti Dongwoo. Dongwoo yang biasanya akan bercerita tanpa henti sampai mereka sampai tujuan. Tapi ini? Pasti sesuatu terjadi pada Dongwoo.

"Jika ada seorang yeoja yang datang didalam hidupmu secara tiba-tiba. Dia lebih muda darimu. Dia begitu indah hingga kau tidak mampu menjauh darinya. Dia sangat menyenangkan hingga kau merasa nyaman jika bersamanya. Kau ingin menjaganya dan tidak ingin membuatnya sedih. Hanya ingin dia tertawa karenamu. Dan suatu saat dimana kau tidak bisa menahannya dan menciumnya. Kau tahu dia terkejut dan berpikir aku gila. Tapi dia mebiarkanmu, dan tersenyum. Apa yang kau pikirkan?" Dongwoo akhirnya membuka mulutnya. L mendengarkan semua cerita Dongwoo dan memahaminya. Ini adalah salah satu keahlian L.

"Aku rasa aku sudah salah menilai perasaanku. Mungkin benar aku menyukainya, tapi aku juga harus memastikan perasaanku. Apakah ini rasa suka kepada yeoja, atau sekedar suka kepada yeodong? Aku harus memikirkannya baik-baik." Jawab L. Dongwoo berpikir.

"Mungkin kau benar. Aku harus memastikannya. Aku sudah membuatnya sedih. Aku harus meluruskan ini. Gomawo L-ah." Akhirnya senyum Dongwoo kembali lagi. Dan tak lama kemudian Dongwoo mulai kembali ke kebiasaannya. Bercerita tanpa henti. L hanya tertawa mendengar cerita Dongwoo. Namun L teringat sesuatu.

"Dimana Yeollie? Kenapa hyung yang menjemputku? Dan kenapa mobil Yeollie bisa ada padamu hyung?" Tanya L menuntut penjelasan. Dongwoo terdiam. Ya, dia harus mengatakan yang sejujurnya bukan?

"Hari ini aku mengajak Aerin untuk bersenang-senang di Taman bermain. Lalu hujan turun sangat deras, dan tiba-tiba kami melihat Sungyeol basah kuyub berdiri tidak jauh dari kami. Karena kasihan melihat Sungyeol yang basah kuyub, aku memutuskan untuk menjemputmu." Jelas Dongwoo.

"Dan membiarkan mereka berdua? Tunggu sebentar." L segera meraih ponselnya dan menghubungi Sungyeol.

"Kau dimana?!" Pekik L.

"L-ssi, Sungyeol-ssi sedang ganti baju jadi aku mengangkat telfon darim-" Belum selesai Aerin menyelesaikan kalimatnya, sebuah suara memotong perkataan Aerin. L masih bisa mendengarnya.

"Aerin-ssi? Ah, ibu menyuruhku untuk mengantarmu mengganti pakaianmu. Kau bisa sakit jika tidak segera mengganti bajumu." Ujar seseorang yang ternyata namja.

"Daeyeol? Yak! Daeyeol-ah! Kau mendengarku?" Pekik L lebih keras agar bisa didengar oleh namja yang disebut Daeyeol.

"Halo? L hyung? Kau kah ini?" Sahut Daeyeol yang kini memegang ponsel Sungyeol.

"Apa Sungyeol dan Aerin di rumah?"

"Tidak, mereka ada di toko. Kebetulan aku berada disini membantu Eomma. Setelah mereka mengganti pakaiannya, aku akan mengantarkan mereka ke Dorm."

"Baiklah. Tolong antarkan mereka ya." L memutuskan panggilannya.

"Wae? Apa yang terjadi?" Tanya Dongwoo melihat L menghela nafas berat.

"Mereka ada di toko Eomoni. Dan Daeyeol akan mengantar mereka pulang. Sebaiknya kita membeli makanan untuk makan malam. Aerin tidak memasak hari ini." Dongwoo mengiyakan keputusan L dan melajukan mobilnya menuju kedai yang biasa dikunjungi mereka.

@~@~@~@~@

Sungyeol baru saja keluar dari ruang ganti dan sudah berganti pakaian yang bersih, tidak sengaja menabrak seseorang. "Hyung! Kau sudah selesai?" Tanya namja itu. Sungyeol hanya mengangguk dan berjalan melewati namja itu. "Hyung! Siapa yeoja itu? Apa dia pacarmu?" Tanya namja itu yang masih setia mengikuti Sungyeol.

"Bisakah kau tidak mengintrogasiku seperti itu?" Kesal Sungyeol kepada namja itu.

"Kau tahu. Eomma menyukainya." Ucap namja itu yang suskses membuat perhatian Sungyeol tertuju kepadanya. "Kau serius Dae?" Dan namja yang bernama Daeyeol itu menganngguk. "Tapi yeoja itu bilang dia hanya manajermu? Tapi aku tidak pernah melihatnya di kantor. Apa dia orang baru?" Sungyeol tertegun. Daeyeol menatapnya bingung.

With..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang