Namu's Chapter 4 (end)

374 21 4
                                    


.

.

.

.

.

.

.

"Kau sudah terlalu banyak bertaruh Hyung. Tapi aku akan melakukannya. Karena aku peduli kepada Aerin." Sahut Hyunmin tegas laluberjalan melewati Jeongmin. Jeongmin tertawa.

"Semoga berhasil."

@~@~@~@~@

Waktu untuk evaluasi sudah tiba. Semua trainer sudah bersiap diruang tunggu yang telah dipersiapkan. Ruang yang cukup luas dengan sebuah televisi besar dimana mereka bisa melihat apa yang terjadi di ruang evaluasi. Hari ini 10 trainer harus berjuang untuk memperebutkan 7 posisi yang akan memenuhi kuota untuk debut boygrup selanjutnya. Dan 3 dari mereka harus angkat kaki dari gedung Woollim.

Para juri pun juga sudah bersiap di tempat mereka. Karena ini adalah seleksi trainer, Lee Jungyeop selaku CEO, hanya menggunakan artisnya untuk diutus menjadi Juri. Dengan dua tamu juri tentunya. Kei, Jin, Baby Soul, Woohyun, Jeongmin, dan Kihyun. Sebenarnya, Sunggyu juga diutus menjadi juri menemani Woohyun, namun karena schedulenya, Sunggyu hanya akan mampir sebentar setelah schedulenya selesai.

Woohyun telah menduduki kursinya. Pikirannya masih melayang-layang. Ini menganggu konsentrasinya. Sebagai juri, Woohyun dituntut harus netral. Namun kali ini dia berharap Daeyeol akan memenangkan hatinya dan juri lainnya. Aerin hanya dapat melihat di belakang juri. Bersyukur hari ini Aerin sudah menjadi tim manajer sehingga Aerin bisa melihat apa yang terjadi disini secara langsung.

Matanya yang tajam ditujukan kepada namja yang tengah menatap remeh kepadanya. Lee Jeongmin. "Bagaimana bisa kau berubah menjadi seperti ini oppa? Kau adalah malaikat bagiku. Tapi kau kini bersikap sebagai iblis terhadapku." Guman Aerin kecewa.

"Nomor urut satu. Minjoon. Tampilkan yang terbaik." Ujar Kei membuka evaluasi. Nomor urut trainer sudah diacak, dan Daeyeol ada di urutan terakhir dan Hyunmin diurutan sebelumnya. Woohyun kini tengah mendengus frustasi. Terang saja, Daeyeol diurutan terakhir. Otomatis penampilan Daeyeol akan menjadi penampilan penutup. Dan tanggung jawab itu sangat besar. "Aku mohon Dae-ya." Pinta Woohyun dalam doanya.

"Sudah 5 trainer yang tampil. Haruskah kita beristirahat sebentar?" Tawar Jin kepada teman jurinya. Namun sebelum yang lain menyetujuinya, Woohyun memotong mereka. "Kita selesaikan. Tidak ada keringanan untuk mereka." Ujar Woohyun tegas. Dan itu sontak membuat Aerin terkejut. "Woohyun-ssi, kau benar-benar gila." Pikir Aerin.

"Jo Hyunmin. Nomor urut 9. Tampilkan yang terbaik." Begitulah Kei menyambut kedatangan Hyunmin. Wajah lelah sudah terpampang jelas diwajah para juri. Semua. Namun sebagai juri, mereka harus melakukan yang terbaik. Profesionalitas.

Namun dibalik itu, Aerin menatap bingung trainer bernama Hyunmin ini. "Hyunmin? Bukan. Hyunmin yang aku kenal tidak seperti dia. Tapi mirip sekali." Gumannya yang masih mengamati Hyunmin dengan seksama. Namun Hyunmin melihat itu. Wajah Aerin yang tengah menatap dirinya.

"Chagaun gyejeoreun jinago bomi tto chajawassjyo,

ireohge sirin gyeoureul urin jal beotyeonaessneyo

apeuro haeya hal geosdeureun neomu neomchyeonajiman

gyejeorui pogeunhameuro tto igyeonaeyajyo

Remember that

aju oraen sigani jinagassjyo

eojeui chueogi naeireun geujeo ijhyeojigireul

himgyeoun balgeoreumeul olmgijyo

With..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang