Myung's chapter 5 (end)

113 8 0
                                    


.

.

.

@~@~@~@~@

"Appa, aku pergi dulu. Lusa aku pasti pulang. Salamkan salamku pada Eomma. Saranghae Appa.." Aerin memeluk Jaesoo dengan erat. Mungkin memang benar, komunikasi yang baik merupakan kunci dari permasalahan. Setelah Aerin bicara dengan Jaesoo di hadapan Prof. Park, hubungannya dengan Jaesoo kembali membaik. Kesalah pahaman dan ego masing-masing. Memang buah tidak jatuh jauh dari pohonnya.

"Setelah kau pulang, kita harus membeli hadiah untuk Prof. Park. Beliau sudah banyak membantumu." Ujar Jaesoo sebelum Aerin meninggalkannya. Aerin hanya mengangguk dan kemudian melambaikan tangannya dan berlari meninggalkan Jaesoo.

Menemui Myungsoo. Tentu saja! Rencananya untuk Myungsoo hari ini belum selesai. Walaupun banyak orang yang kini tengah melemparkan tatapan kebencian padanya, Aerin tidak peduli. Karena hanya hari ini, dan Aerin tidak tahu apakah selanjutnya ia bisa membuka matanya lagi atau tidak. Langkahnya terhenti saat menemukan sosok yang ia cari. Namun melihat seorang yeoja disamping sosok itu. "Apakah aku harus menghampirinya sekarang?" Guman Aerin bimbang.

Aerin pun memutuskan untuk menemui L setelah L selesai bicara dengan yeoja itu. Namun langkahnya terhenti saat suara itu memanggil namanya. "Aerin-ssi!" Yeoja itu memanggilnya. Dengan berat hati Aerin membalikan tubuhnya dan tersenyum pahit ke arah Yeoja itu. "Cantik sekali." Puji Aerin dalam hati saat melihat Yeoja itu berjalan ke arahnya.

"Annyeong.. Laile imnida.." Yeoja itu memperkenalkan dirinya. Tangannya pun diulurkannya bersamaan dengan senyuman manis yang ia sunggingkan.

Aerin meraih uluran tangan Laile dan menjabatnya sebentar. "Aerin imnida.." Ujar Aerin. Entah apa yang merasukinya saat ini, tapi melihat Myungsoo yang tengah berjalan ke arah mereka dan berdiri disamping Laile membuat Aerin harus tersenyum miris. Kecantikan Laile dan ketampanan Myungsoo. Semua orang pasti berpikir mereka sepasang kekasih yang sangat serasi. Begitu pula yang dipikirkan Aerin saat ini.

"Sudah selesai?" Tanya Myungsoo yang membuat Aerin harus tersadar dari imajinasinya yang menyakitkan itu. "Eeohh.. aku sudah selesai. Kalau begitu aku akan menunggu kalian ditempat lain. Nikmati waktu kalian." Pamit Aerin sebelum meninggalkan mereka. Cukup. Aerin tidak sanggup melihat mereka lebih lama.

"Aerin-ssi tunggu.." Laile berhasil menahan tangan Aerin sebelum Aerin berjalan lebih jauh. Myungsoo menghampiri mereka seraya berdecak kesal. "Kenapa kau bodoh sekali huh?" Ketus Myungsoo kesal melihat adegan kucing-kucingan dihadapannya. Aerin yang mendengar itu membelalakan matanya. Bodoh katanya? "Mwo? Kau bilang aku apa?" Ulang Aerin dengan nada yang tidak kalah tinggi dari Myungsoo.

"Bodoh! Apa harus aku mengulanginya lagi?"

"Yak! Kau ini! Lalu kau apa huh? Dasar idiot!" Ejek Aerin.

"Aku memang idiot! Puas? Dasar bodoh!" Balas Myungsoo.

Laile mematung melihat adegan Tom&Jerry secara langsung dihadapannya. Ekspetasinya tentang hubungan manis dan romantis tentang mereka berdua hancur sudah. Melihat cara mereka bertengkar, sepertinya ini tidak terjadi sekali dua kali. "Aerin-ssi.. Myungsoo-ssi.. Hentikan!" Pekik Laile berusaha menghentikan mereka. Dan itu berhasil!

"Laile-ssi, maafkan aku.. Aku tidak bermaksud bertengkar dengan Myungsoo dihadapanmu. Lagi pula aku kekasih Woohyun, jadi-" Belum selesai Aerin menjelaskan pada Laile, Myungsoo memotongnya.

"Kenapa kau menyebut nama Woohyun hyung lagi huh? Kau sudah berjanji padaku. Dan satu lagi, Laile adalah salah satu fansiteku. Jadi jangan berpikir kalau aku akan mencintai yeoja lain selain dirimu." Tegas Myungsoo yang membuat Aerin terdiam. Myungsoo baru saja menyatakan cinta pada Aerin di depan fansitenya? Dia benar-benar sudah gila!

With..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang