VenArs#8

240K 13.6K 888
                                    

Minggu ini adalah minggu ke-3 Venus berada di rumah Mars namun ibu Venus juga masih tidak ada tanda-tanda akan pulang dan beberapa hari ini juga tidak ada kabar.

"Perasaan gue kok gaenak ya" gumam Venus gelisah dan beberapa kali dia mondar-mandir di ruang TV.

"Kenapa Ven?" Ucap Farensa yg sedari tadi memperhatikan Venus.

"Gatau Bun, perasaan aku gaenak aja" ucap Venus

"Gaenak gimana?" Tanya Farensa

"Mmm..Bun kan sekarang lagi libur semester ya aku pengen ke tempat ibu kangen" Ucap Venus dengan muka melas.

"Ibu kamu ga di panti, sempet ibu kamu bilang sama bunda kalo ibu kamu ke kampung buat nemuin bap-- Inalilahiwainalilahi rojiun" Ucap Farensa dengan menutup mulut.

"Kenapa bun?" Ucap Venus dengan segera ke bunda.

"Bunda lupa bilang ke kamu kalo--"

"Kenapa bun?" Ucap Venus sambil menggoyangkan bahu Farensa

"Kamu yg tabah ya. Bapak kamu meninggal karna kecelakaan-"

"Innalilahi wainalilahi rojiun" Ucap Venus dengan menutup mulut dan meneteskan air mata.

Farensa pun memeluk Venus dan mengusap punggung Venus memberi ketegaran.

"Waktu bapak kamu lagi pengen ke sawah tiba-tiba ada truk barang lewat dengan kecepatan tinggi. Bapak kamu ga bisa menghindar dan akhirnya nabrak bapak kamu" lanjut farensa

"Kenapa.. hiks.. bunda ga bilang?" Ucap Venus dengan sesegukan

"Ibu kamu ga mau bunda kasih tau kamu karena kamu kemarin masih ada ujian semester kan? Nah sekarang bunda kasih tau sempet tadi bunda lupa kalo kamu ga nanyain ibu kamu tdi" Ucap Farensa

Venus melepaskan pelukkannya dan menghapus air matanya.

"Aku mau ke kampung, mau lihat bapak" ucap Venus dan berdiri.

"Iyaudah kamu siapin baju kamu biar Mars yg nganter ya" ucap Farensa dan Venus menggangukan kepala.

Venus pergi ke atas untuk menyiapkan baju untuk ke sana.

Sedangkan Farensa pergi ke kamar Mars untuk mengatakan tentang tadi dan tanpa penolakan Mars hanya menggagukan kepala juga menyiapkan bajunya.

Venus pun sudah selesai menyiapkan baju dengan memvawa koper mini yg beberapa hari lalu di belikan oleh Farensa.

Venus di antar Farensa ke depan untuk menemui Mars yg sudah lebih dulu menyiapkan Mobilnya.

Venus menaruh kopernya ke bagasi dan segera ke kursi penumpang duduk bersebelahan dengan Mars yg mengendarai mobil.

Venus masih dengan hidung merah mata sembab dan masih dengan tangisan reda.

Bagi Mars, Venus. Seorang perempuan yg biasanya tegar. Namun sekarang? Seperti bukan Venus yg biasanya. Dia terlihat sangat lemah.

Mars melajukan mobilnya drngan kecepatan sedang. Untung saja hari ini tidak terlalu macet karena masih jam 8:00 pagi.

Tidak terlalu lama sekitar 1 jam lebih mereka telah sampai di kampung Venus.

Terlihat di depan rumah Venus yg tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil rumahnya sebesar ruang tamu di rumah mars. Dan masih menggantung bendera berwarna kuning.

Venus segera berlari kedalam dan membiarkan Mars membawa kopernya.
Mars pun tidak menolak sebab ia tau keadaanya sekarang.

Venus melihat ibunya dalam keadaan menangis namun tidak ada jasad ayah atau orang orang yg melawat.

Venus memeluk ibunya dan menangis lagi. Ibunya yg kaget dengan Venus datang tiba-tiba pun membiarkan anaknya menangis di pelukanya.

"Kenapa.. hiks.. ibu ga bilang.. hiks.. Venus" ucap Venus masih dengan tangisannya.

"Kenapa di sini..hiks.. ga ada..hiks.. jasad ayah... hiks... sama orang.. hiks.. ngelawat" ucap Venus

"Bapak..hiks ..udah di kubur nak" ucap Ibu Venus sambil membelai kepala anak semata wayangnya.

"Maaf ibu ga bilang-bilang kamu" ucap ibu Venus.

"Assalamualaikum" ucap Mars dengan membawa dua koper di tanganya dan dua ransel di bahunya.

"Waalaikumsalam.. eh nak Mars mari sini nak" Ucap Ibu Venus melepas pelukan anaknya dan menghampiri Mars untuk membantu membawakan barang milik Venus.

"Bu, anterin Venus ke makam bapak ya" ucap Venus sambil menghapus air matanya dan tangisanya sudah reda.

Ibu Venus pun mengganguk dan meninggalkan Mars sendiri di sini sebab Mars di ajak tidak mau.

Mars memasukan kopernya ke kamar yg sudah Ibunya Venus tunjuk.. kamarnya tidak sebesar kamar Mars yg disana. Bisa di bilang sebesar kamar mandi di rumah Mars namun cukup nyaman.

Beberapa menit kemudian Mars mendengar suara pintu terbuka dan Mars pun segera ke depan untuk melihat dan ternyata itu ibunya Venus namun tidak ada Venus.

"Venus mana?" Ucap Mars dengan sopan namun tetap datar.

"Venus di belakang deket sawah. Kesana aja temenin Venus" ucap Ibunya Venus.

Mars pun menganguk dan menyamper Venus. Saat Mars sudah sampai ia melihat Venus berdiam diri di atas batu dengan posisi memeluk lutut dan menenggelamkan wajahnya.

Mars pun mendekati Venus dan duduk di sampingnya memejamkan mata juga menghembuskan nafas merasakan sejuknya udara perkampungan di pagi hari.

Namun saat mars masih menikmati sejuknya udara ia merasaan seseorang memeluknya dan sonta ia membuka mata untuk melihat.

Mars menengok dan melihat Venus memeluknya dengan bahu bergetar yg ia yakini Venus pasti menangis.

"Gue kangen bapak Mars.. hiks.." ucap Venus sambil menenggelamkan kepala di dada bidang Mars.

Mars masih dengan keterkejutanya pun dengan ragu-ragu memeluk balik Venus.

"Kangen banget gue.. hiks.. kenapa dia.. hiks.. pergi secepat itu.. hiks.. mars" ucap Venus.

Mars pun mengusap punggung Venus dan sesekali membelai rambut Venus.

"Lo cewe tegar! Gaboleh nangis kaya gini. Emng dengan lo nangis bokap lo bakal balik? Engga kan? Diem jgn buat bokap lo sedih di atas sana! Ini kalimat terpanjang gue dan gue sangat jarang bicara sepanjang ini. Jdi diem gue gamau banyak omong" ucap Mars dengan datar

Venus pun melepaskan pelukannya dan mendongak untuk melihat Mars dan ia tersenyum sesekali menyeka bekas air matanya.

"Makasih Mars. Peluk gue lebih erat" ucap venus.

Ia pun memeluk Mars lagi lebih erat danmembenamkan wajahnya di dada bidang Mars.

Mars hanya balik memeluk Venus dan menaruh kepalanya di atas kepala Venus. Tidak Mars sadari ia menarik sedikit ujung bibir nya membuat lengkungan. Ya dia Tersenyum karena Venus.

Jangan biarkan ini berhenti. Batin mereka

😊😊😊

Halo??
Maaf ya gue jarang update.
Dan maaf juga chap kali ini pendek.
Jujur imajinasi gue ilang seketika dan buat mikir kayaknya susah banget. Mau di paksain tar malah jadi amburadul,acak-acakan,aneh,absurd. Jadi tunggu imajinasi gue ada aja walau emng cerita gue juga emng aneh 😂

Oh iya satu lagi. Gue kayaknya jarang update karena udah mulai aktivitas sekolah dan gue kls 9 hoho pasti gue bakal lebih fokus ke pelajaran. Tapi gue usahain bakal update tapi ga janji bakal fast update.

Makasih semua 😚

Venus Dan MarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang