"Mars, mendingan kamu jemput Venus deh, nginep lagi di sini. Mama takut aja terjadi apa-apa sama Venus, Apalagi dia perempuan, trus tinggal sendiri, trus tar ada yg ganggu, trus ntar di culik, trus entar di perkaos, trus abis itu di mutilasi, trus--" ucap Farensa panjang lebar dan terhenti saat Elang memotongnya.
"Ck. Mars mama kamu dari dulu pemikirannya gini aja terus, doa'in tuh yang baik-baik eh malah kebalikannya" ucap Elang -ayah Mars-.
"Tau" ucap Mars datar.
"Kan gue takut Elang, brisik lu merusak suasana tegang aja" ucap Farensa
"Dramatis" ucap Elang dan langsung dihadiahkan jitakan di kepala Elang membuat sang empunya kepala meringis kesakitan.
"Mars, cepetan deh jangan ngulur waktu" ucao Farensa pada Mars.
"Hm" Gumam Mars dan dia pun beranjak pergi dari ruang keluarga, pergi mengambil kunci mobil dan bergegas kekontrakan Venus.
Sesampainya disana kontrakan sederhana tetapi nyaman, dimana Venus tinggal.
Sebelum Mars ke kontrakan Venus ia juga sedari tadi di tatap penghuni kawasan itu dari yg muda sampai yg tua, ya karena kontrakannya itu melewati gang gitu jadi ya gitu.
Tok tok tok
Ceklek
"Mars?" panggil Venus dengan heran, ngapain juga Sabtu pagi gini Mars kesini. Batin Venus
Mars menghiraukan panggilan itu dan langsung masuk ke dalam, juga duduk dengan santainya di sofa kecil.
"Ngapain?" Ucap Venus yang sedari tadi bingung.
"Beresin semua Pakaian lo" ucap Mars datar.
"Buat apa?" Tanya Venus.
"Cepet" ucap Mars masih datar,
"Mars? Lo mau ngusir gue dari kontrakan ini? Mars jangan gitu dong, trus gue tinggal dimana, Mars kejam lu jangan kebangetan dong" mohon Venus dengan muka melasnya, membuat Mars bingung dengan ucapan Venus. Siapa juga yg mau ngusir dia. Batin Mars
"Siapa yg mau ngusir lo" Ucap Mars.
"Lu kan Mars?" Ucap Venus dengan heran.
"Ga" ucao Mars singkat.
"Terus apa dong? Kan tadi lu nyuruh gue buat beresin semua pakaian gue, trus itu apa kalo bukan ngusir?" Tanya Venus.
"Lo ngineo dirumah gue" ucap Mars tenang
"WHAT? BIG NO!" teriak Venus dengan kagetnya atas ucapan Mars tadi, seketika Mars menggosok telinganya yg mungkin saja bisa budeg seketika.
"Cepet" ucap Mars tegas.
"Gak.Mau" ucap Venus dengan penuh penekanan. Eh gila apa ya, gue tinggal di rumah dia kemarin aja ga kuat, eh di suruh tinggal lagi. Batin Venus menggerutu.
"Gue bilang Bunda" ucap Mars mengancam dan pura-pura menelfon bundanya.
"Eeeeehhh jangan-jangan-jangan oke gue mau sip, tunggu!" Ucap Venus
"Dasar, ganteng-ganteng pengaduan" gerutu Venus.
"Gue denger" ucap Mars, dan Venus hanya nyengir dan mengacukan tangannya yg berbentuk V juga cepat-cepat ia ke kamarnya membereskan semua bajunya.
Beberapa menit kemudian Venus sudah siap dengan 3 Koper di kanan dan kirinya juga tas ransel di bahunya,
"Bantuin Mars" ucap Venus dan Mars pun bangkit dari posisi duduknya menghamoiri Venus dan membantunya membawa 2 koper nya keluar dr kontrakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Venus Dan Mars
Teen Fiction[Attention : Cerita ini dibuat saat saya belum paham soal bahasa kepenulisan, maka dari itu banyak kata-kata atau bahkan tidak sesuai EYD, untuk mengedit ulang adalah sebuah kemalasan saya :v] [COMPLETE] #60 in Teenfiction [6 Februari 2017] "Senyum...