Saat ini Venus sedang berada di dalam kelas, namun Venus duduk dengan gelisah membuat Nessa jengah karna sedari tadi Venua tidak bisa diam, entak kakinya di ketuk-ketuk, meja yg di geser-geser, bangku di goyang-goyang serta buku Nessa yang tak sengaja ia remas.
"Ven, lu kenapa sih elah, kalo lagi gegana buku gue jangan jadi korban dong" ucap Nessa kesal.
"Hehe, sorry Nes" ucap Venus dengan cengirannya.
"Lu kenapa dah?" tanya Nessa.
"Mereka ber-empat kemana ya,? kok perasaan gue gak enak banget gini" ucap Venus khawatir.
"Elah, selaw aja kali, biasanya kan mereka telat" ucap Nessa santai dan kembali berkutat dengan Handphone nya.
"Tapi perasaan gue gaenak banget sumpah, ini udah jam pelajaran ke 4 bentar lagi istirahat, tapi mereka ga muncul juga, untungnya lagi freeclass" ucap Venus.
"Iya Ven, perasaan gue juga ga enak bangeg deh, mereka biasa paling telat tuh jam pelajaran ke 3 tapi masih gak ada tanda-tanda mereka dateng, gue takut my bebeb Mada kenapa-napa" ucap Yuvi nyambung.
"Najis vi, sejak kapan lu alay" ucap Denna sambil menoyor kepala Yuvi dan Yuvi hanya mengerucutkan bibir.
"Eh giman--" ucap Venus terhenti sebab ada telfon.
Drrtt drrrt drrt
"Halo?" Ucap Venus pada sang penelpon.
"..."
"Posisi lu sekarang di mana da?" Ucap Venus khawatir dan memebuat yg lain ikut cemas.
"..."
"Gue bakal kesana" ucap Venus dan memutus sambungan.
Venus pun beranjak dari tempat duduknya dan mengambil tasnya membuat yg lain ikut berdiri.
"Ven, mau kemana?" Tanya Denna.
"Mars sama yg lain lagi Tawuran sama sekolah lain, gue harus cepat kesana" ucap Venus dan berjalan cepat, Yuvi,Denna dan Nessa pun mengikuti Venus.
"Ven bahaya Ven," ucap Nessa.
"Gue gamau Mars kenapa-napa Nes" ucap Venus dan ia berjalan tergesa-gesa.
"Tapi--" ucap Nessa terhenti.
"Kalau kalian gak mau ikut gue sendiri aja" ucao Venus dan langsung ladi ke parkiran dan melajukan Motornya dengan cepat.
"Guys, kita ikut aja, pakai mobil gue!" Ucap Denna, mereka pun berlari ke parkiran mobil dan meninggalkan pekarangan sekolah, untung saja semua guru tidak ada karna ada rapat, dan penjaga sekolah pun tidak ada entah kemana.
Sesampainya di tempat dimana Mars dan yg lain Tawuran terlihat banyak anak-anak yg sedang mengikuti acara saling tonjok-menonjok itu dan Venus menemukan Mars yg sedang aksi berantem.
Venus pun turun dari motornya dan menghampiri mereka, namun tangannya di cekal oleh Mada.
"Venus, bahaya!" Ucap Mada teriak karna suara tidak kedengaran.
"Lepas Mada" ucap Venus teriak sambil meronta dan akhirnya terlepas.
"MARS BERHENTI MARS" teriak Venus sambil berlari kearah Mars.
Mars pun menengok dan lawan Mars dengan curangnya menonjok rahang Mars membuat Mars terhuyung, di balaslah tonjokan lawan Mars itu tiba-tiba...
Bruk
Terlihat Venus terhampar di sebelah Mars dengan Keadaan Pingsan.
"VENUS" teriak Mars segera menghampiri Venus saat lawan ingin kembali memukul Mars namun tiba-tiba terdengar suara mobil polisi membuat lawan dan teman sekolah Mars lari, namun tidam dengan Mars dkk, juga Venus dkk.
Dean, Mada, Arsa, Denna, Yuvi dan Nessa pun menghampiri Venus yg saat ini sedang pingsan.
"Ada polis ya?" Tanya Arsa.
"Engga, ini dari HP gue" ucap Denna.
"Venus, bangun Ven," ucap Mars sembari menepuk pelan pipi Venus, terlihat ekspresi Mars sangat khawatir.
"Bawa kerumah sakit, Denna Pinjem mobil lo" ucap Dean dan di angguki oleh Denna.
Mars pun menggendong Venus membawa ke mobil denna.
"Yuvi, kamu ikut aku, Denna lo bawa motornya Mars, Nessa bawa motor Venus, Arsa bawa motor sendiri Dean yg nyetir mobil Mars bawa Venus, Cepetan" jelas Mada dan di angguki semuanya.
Saat di perjalanan Mars tiada henti-hentinya membangunkan Venus namun tetap Venus tidak bangun.
"Dean cepetan, Venus knp tadi?" Ucap Mars pada Dean.
"Kena pukul sama yg lain Mars, tubuh belakangnya deh kalo ga salah yg kena" ucap Dean yg masih sibuk menyetir dengan me-ngebut.
"Ven, pliss jangan kenapa-napa, gue ga mau liat Mars khawatir, mungkin gue emang sayang sama lu, tapi gue mencoba ikhlaskan lu demi sahabat gue Ven, plis bangun" ucap Dean dalam hati.
Sesampainya di rumah sakit Mars segera menggendong Venus dan memanggil suster, Venus pun di bawa ke ruang IGD.
Mars pun duduk di bangku rumah sakit dengan gelisah. Tak berapa lama teman-temannya pun datang dan menghampiri Dean juga Mars yg sedang duduk.
"Tenang Mars" ucap Arsa menpuk bahu Mars.
"Mars, Venus kenapa?" Ucap Farensa dan Elang yg tiba-tiba datang. Dan Mars hanya diam tak bersuara.
"Venus tadi kena pukul saat Mereka lagi berantem sama sekolah lain tan" ucap Yuvi. Dan terlihat Farensa menghela nafas panjang.
"Mars, udah berapa kali Mama bilang, kamu jangan nakal dong astaga, sekarang yg kena siapa? Venus kan? Venus ga salah tapi dia jadi korban, kamu udh Dewasa Mars, jangan buat ulah mulu, Mama capek.. hiks.." ucap Farensa dengan air mata bercucuran, Elang pun memeluk Farensa yg terisak.
"Mars, kalau kamu melakukan kesalahan yg fatal sampai berakibat ke Venus, semua fasilitas yg Ayah berikan, Ayah cabut semua" ucap Elang pada Mars dan Mars hanya memejamkan matanya dan menghela nafas.
"Mars minta maaf" ucap Mars sambil menghampiri Farensa yg berada di pelukan Elang dan sekarang berpindah posisi di pelukan Mars.
Ceklek
Terdengar bunyi pintu ruang IGD terbuka membuat semuanya menoleh dan terlihatlah dokter bersama dengan suster yg baru saja keluar dari ruangan itu.
"Bagaimana keadaan anak saya dok?" Ucap Farensa.
"Kondisi pasien saat ini baik-baik saja," ucao dokter tersebut dan membuat yg lain bernafas lega.
"Namun pada bagian tubuh belakang pasien terlihat seperti habis di pukul sangat kencang membuat syaraf pergerakannya terhambat, mungkin pasien akan mengalami lumpuh sementara," ucap Dokter tersebut membuat semua yg mendengarnya terkaget terutama Farensa yang mulai menangis lagi.
"Sebaiknya, pasien mengikuti terapi berjalan setiap seminggu tiga kali, untuk perkembangan pasien agar cepat kembali pulih pada kelumpuhannya," ucap Dokter dan yg lain mengangguk.
"Dok boleh kami masuk kedalam?" Tanya Elang.
"Silahkan, yg menjenguk maximal dua orang saja ya, namun jika pasien bangun dari tidurnya kalian bicarakan soal ini baik-baik agar pasien tidak terlalu shock dengan apa yg di deritanya" ucap Doker dan di angguki lagi oleh yg lain.
"Baik, saya permisi dulu" ucap dokter tersebut dan meninggalkan mereka.
"Mama sama Ayah masuk duluan ya" ucap Farensa dan di angguki yang lain.
Mars pun hanya bisa menyender pada dinding rumah sakit, memejamkan matanya serta menatap langit yg sangat cerah.
😣😣😣
Sorry pendek, sorry baru update :vEnhoy For This Chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
Venus Dan Mars
Teen Fiction[Attention : Cerita ini dibuat saat saya belum paham soal bahasa kepenulisan, maka dari itu banyak kata-kata atau bahkan tidak sesuai EYD, untuk mengedit ulang adalah sebuah kemalasan saya :v] [COMPLETE] #60 in Teenfiction [6 Februari 2017] "Senyum...