Sebelumnya baca ini dulu.
Hii? Gue lama ya updatenya? Maaf deh, tapi kayaknya gue update cerita ini seminggu sekali :( soalnya gue bakalan Ujian akhir-akhir ini dan pasti otak gue gak stuck di cerita aja tapi di pelajaran juga :( maaf ya, tapi gue janji bakal update kok walaupun lama :(
***
Pagi hari yang cerah Mars, Venus dan yang lainnya sedang prepare untuk pulang dari Bandung.
"Udah siap semua belum?" Ucap Mada.
"Udah," ucap mereka semua.
"Gak ada yg ketinggalan kan?" Tanya Venus.
"Ga," ucap mereka.
"Kalau gitu yuk kita pulang," ucap Denna.
"Heboh amat," ucap Dean.
"Demen banget sih godain gue," ucap Denna sambil memutar bola mata.
"Dih Ge'er," ucap Dean.
"Yaudah yuk daripada ribut mulu," ucap Venus.
Mereka pun keluar dari Villa dengan membawa perlengkapan mereka semua, setelah itu pun mereka masuk ke dalam mobil masing-masing untuk berangkat ke Jakarta.
"Hah! Gak terasa liburan cepet banget, besok udah masuk sekolah aja," ucap Denna.
"Kalau sekolah minta libur giliran libur minta sekolah," ucap Dean.
"Ribet banget sih, komen aja lo kaya Wattpad," ucap Denna.
"Yeee lagian siapa yang ngomong sama lo?" Ucap Dean.
"Kalau lu gak ngomong sama gue, trus sama siapa? Venus? Venus lagi ngobrol sama Mars, kasian kacang mahal," ucap Denna kesal.
"Gue lagi ga ngomong sama siapapun, gue lagi ngomong sama diri sendiri, sok tau dasar," ucap Dean.
"Oh pantes, kan lu gila, lanjutin-lanjutin," ucap Denna.
"Kalau bukan cewe gue panggang lu," gumam Dean.
"Gue denger," ucap Denna.
"Pendengaran lu tajem amat, setajam Silet," ucap Dean.
"Ish kalian ribut mulu, kapan takennya?" Ucap Venus.
"GA AKAN!!!" Tukas mereka berdua dan Venus pun terkikik.
"Cinta itu berawal dari keributan, lama kelamaan bakalan saling mengenal dan menjadi hubungan lebih deh," ucap Venus.
"Definisi dari mana tuh? Aneh banget," ucap Denna dan di angguki oleh Dean.
"Dari gue sendiri," ucap Venus.
"Ngaco," ucap Dean dan Denna berbarengan.
Drrt drrt drtt
"Mars ini siapa sih? Dari tadi nelfon kamu mulu," ucao Venus.
"Kalau nomor yg ga dikenal gausah di angkat," ucap Mars.
"Tapi ini berisik banget dari tadi bunyi mulu, angkat aja siaoa tau penting kan?" Ucap Venus yang tak di gubris apapun oleh Mars.
"Ish nyebelin," ucao Venus sambil mengerucutkan bibir.
Sedangkan Mars tersenyum kecil melihat tingkah kekasihnya ini, kemudian ia mengambil handphonenya dari genggaman Venus dan di matikan oleh Mars.
"Loh kok di matiin?" Tanya Venus.
"Ganggu," ucap Mars singkat.
"Makan dulu yuk," ucap Venus dan di angguki oleh yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Venus Dan Mars
Teen Fiction[Attention : Cerita ini dibuat saat saya belum paham soal bahasa kepenulisan, maka dari itu banyak kata-kata atau bahkan tidak sesuai EYD, untuk mengedit ulang adalah sebuah kemalasan saya :v] [COMPLETE] #60 in Teenfiction [6 Februari 2017] "Senyum...