"MAAARSS NGAPAIN KAMU PELUK-PELUK ANAK MISKIN KAYA DIA?" Teriak Putri membuat pelukan Mars dan Venus terlepas.
Kemudian Mars menatap putri dengan tatapan tajamanya membuat Putri menunduk ketakutan.
"Ganggu" ucap Mars datar.
"Mars kamu tuh harus sadar, dia tuh ga ada apa-apanya di banding kita, dia tuh cuma gadis kampung miskin yg cuma mau harta kamua" ucap Putri sambil menunjuk Venus, dan kata-kata fitnahnya itu yg membuat Venus sangat geram.
"Gue udh sabar ngadepin lo yg kaya gini! GUE EMANG MISKIN! TAPI GUE GAADA NIATAN BUAT NGAMBIL HARTA MARS ATAU APAPUN! Gue lebih baik ga punya uang sekalipun atau mati kelaparan daripada gue harus nguras uang yg bukan hak gue!" Ucap Venus dengan marah dan di beberapa kata ia menggunakan nada tinggi.
"Terus apa dong? Jelas-jelas lo miskin dan ga ada apa-apanya!" Ucap Putri dengan nada mengejek juga menantang.
"Gue emang miskin dan gue ga punya apa yg kalian punya! Tapi itu semua hasil kerja keras gue sendiri! Ga kaya lo yg cuma bisa ngebangga-banggain harta orang tua lo ngehambur-hamburin harta orang tua lo, sedangkan orang tua lo kerja keras buat memenuhi kebutuhan lo yg ga guna!" Ucap Venus santai namun jleb.
"LO GAUSAH BAWA-BAWA ORTU GUE NJING" teriak Putri sambil menampar Venus dengan kencang dan menimbukan suara yg begitu kencang juga se lapangan, hingga membuat sudut bibir Venus robek dan berdarah, Venus hanya bisa memegang pipinya juga sudut bibirnya yg masih mengeluarkan darah.
"PUTRI LO APA-APAAN SIH!" teriak Mars dan itu adalah kalimat terpanjang bagi seantreo sekolah.
"Mars, dia duluan" ucap Putri.
"Apa-apaan Venus duluan! Jelas satu sekolah tau itu lo duluan" Ucap Dean.
"Ga peduli!" Ucap Putri.
Mars pun hanya bisa menatap tajam Putri dan segera berjalan ke arah Venus, dan saat Mars memegang bahu Venus namun langsung di tepis kasar oleh Venus.
"Dan buat lo Mars. Jangan. Deketin. Gue. Lagi" ucap Venus pada Mars dan penuh penekanan.
Venus pun pergi dari lapangan itu, Mars dkk dan Venus dkk mengejar Venus yg berjalan ke arah kelas dan Venus mengambil tasnya segera pergi dari sekolah, tidak peduli hari ini ia absen atau tidak yg jelas dia tenang saat ini.
"Eeeh.. kalian gausah ikut biar Mars aja yg ngejar Venus" ucap Mada dan di angguki oleh yg lain terkecuali Dean yg menatap Venus khawatir, bagaimanapun juga Dean masih menyayangi Venus sampai saat ini, walaupun ia tau cintanya bertepuk sebelah tangan dan sahabatnya --Mars--juga menyayangi Venus, begitu juga Venus yg menyayangi Mars.
Disisi lain Mars lari secepat mungkin ke arah parkiran, mengambil motornya dan mengejar Venus yg sedang mengayuh sepeda sekencang mungkin.
Tetapi Venus masih kalah oleh Mars karena Mars membawa motor juga Mars seorang pembalap.
Mars pun menghalangi Venus yg sejak tadi mengayuh sepedanya dan membawanya ke tempat yg lumayan indah. Yaitu tempat saat ia bersama Dean, di danau.
"Mars gue mohon sama lo, lo jauhin gue" ucap Venus.
"Gak" ucap Mars datar.
"Pliss Mars gue gamau Putri semakin menyakiti gue" ucap Venus sambil menunduk.
"Lo egois" ucap Mars yg membuat Venus mendongak dan mengerutkan kening.
"Kenapa gue?" Ucap Venus.
"Lo mikirin diri lo sendiri tapi lo ga mikirin gue, mama, ayah, ibu lo, temen-temen lo!" Ucap Mars.
"Mars gue capek kalau tiap hari gue selalu di rendahin inilah itulah, lo ga ngerasain gmna jadi gue" ucap Venus.
"Venus, lo ga sendiri, disini ada gue, temen-temen gue juga temen-temen lo? Knpa sih lo selalu nganggap kalo lo itu sendirian?" Ucap Mars, dan sumpah ini kalimat terpanjang yg pernah Venus dengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Venus Dan Mars
Teen Fiction[Attention : Cerita ini dibuat saat saya belum paham soal bahasa kepenulisan, maka dari itu banyak kata-kata atau bahkan tidak sesuai EYD, untuk mengedit ulang adalah sebuah kemalasan saya :v] [COMPLETE] #60 in Teenfiction [6 Februari 2017] "Senyum...