Tok tok tok
Ceklek
"Mah, ini temen Valen namanya Venus," ucap Dean sambil mengenalkan Venus pada orangtuanya.
"Oohh Venus yang sering kamu ceri-mmmppt," ucap Mama Dean terhenti saat Dean membungkan mulut Ibunya tersebut dan Venus hanya mengerutkan kening bingung.
"Kenapa?" Tanya Venus.
"Hah? Ah gak papa, hehe yuk masuk," ucap Dean sambil mendorong Venus masuk.
"Mah, jangan buka kartu dong," bisik Dean pada Ibunya dan Mama Dean hanya nyengir sambil mengacungkang jari membentuk huruf 'V' membuat Dean mendengus kesal.
Kemudian Mama Dean dan Dean pun masuk kedalam untuk menemui Venus yg sedari tadi menunggu mereka di ruang tamu, ya karna tadi Venus di suruh masuk duluan.
"Mama mau bikinin minum dulu ya," ucap Mama Dean sambil berjalan kearah dapur.
"Mah singkongnya udah Valen taro deket kulkas," teriak Dean dari tangga dan segera ke ruang tamu, ya tadi Dean ke dapur untuk menaruh singkong dan langsung naik ke atas untuk berganti baju.
"Valen?" Tanya Venus sambil mengerenyitkan dahi.
"Iya, itu nama panggilan gue kalau di rumah," ucap Dean seraya mendudukan dirinya di sofa depan Venus.
"Kok?" Tanya Venus.
"Kan nama gue Deandra VALENsky," ucap Dean sambil menekankan kata Valen.
"Oohh," ucap Venus.
"Nih minumnya, ngomong-ngomong ada apa?" Tanya Mama Dean seraya mengasih minuman pada Venus.
"Ekhm, Venus mau nginep disini mah, gak tau sampai kapan boleh?" Tanya Dean berharap Mamanya memperbolehkan.
"Boleh, dengan senang hati," ucap Mama Dean antusias membuat Venus tersenyum.
"Makasih tante, maaf kalau nanti Venus disini ngerepotin tante," ucap Venus.
"Iya sama-sama, jangan manggil tante, panggil aja Mama, oke?" Tanya Mama Dean.
"Emm, iya deh tan-- eh mah," ucap Venus dan Mama Dean hanya tersenyum.
"Tapi Mah, ada tapinya nih," ucap Dean pada Mamanya.
"Apa? Gausah sok misterius kamu, muka kamu udh gelap soalnya," ucap Mama Dean.
"Ya ampun, laknat bener nih mulut emak-emak satu," gumam Dean.
"Mama Denger Val," ucap Mama Dean sambil mendelik kearah Dean dan Dean hanya mengacungkan jarinya tanda peace sambil menyengir.
"Jadi, jangan kasih tau temen-temen Valen atau siapapun kalau Venus disini ya ma?" Ucap Dean berharap.
"Tapi kenapa?" Ucap Mama Dean sambil mengerutkan dahi.
"Nanti Valen ceritain, tapi mama harus janji dulu okeh?" Tanya Dean pada Mamanya, Mama Dean kemudian seperti berfikir sejenak dan tak lama Mama Dean pun menyetujuinnya.
"Okeh," ucap Mama Dean.
"Wah ada kakak cantik," ucap seorang perempuan dari arah tanggamasih menggunakan piyama tidur dengan rambut tergerai agak berantakan, berkisar umurnya sekitar 6 tahunan.
"Oh iya dek, kenalin ini temen Bang Valen, namanya Venus," ucap Dean seraya mengenalkan Venus pada adiknya dan Venus pun tersenyum.
"Hai Kak Venus, aku Diandra Ralensky," ucap Dian dengan suara imutnya sambil melambaikan tangannya antusias pada Venus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Venus Dan Mars
Teen Fiction[Attention : Cerita ini dibuat saat saya belum paham soal bahasa kepenulisan, maka dari itu banyak kata-kata atau bahkan tidak sesuai EYD, untuk mengedit ulang adalah sebuah kemalasan saya :v] [COMPLETE] #60 in Teenfiction [6 Februari 2017] "Senyum...