"Mars cepetan, yang lain udah nunggu" teriak Venus dari ruang tamu.
Tak lama Mars pun datang dengan celana jeans selututnya juga sweater hitam yang melekat di tubuhnya.
"Ayok lah langsung berangkat, udah ga ada yg ketinggalan kan?" Tanya Mada dan mereka semua pun mengangguk.
"Lets Go" ucap mereka semua terkecuali Mars.
Mereka pun saat ini sedang di dalam mobil, mereka membawa 2 mobil. Di mobil Mars terdapat Mars, Venus, Dean dan Denna. Sedangkan di mobil Mada terdapat Mada, Yuvi, Arsa dan Nessa.
Mereka akan pergi ke Bandung dan menginap di Villa yang sudah mereka booking beberapa hari yang lalu.
"Mars aku mau itu" ucap Venus pada Mars sambil menunjuk penjual tahu.
Mars pun menghentikan mobilnya membuat denna terbangun dari tidurnya karna di kiranya sudah sampai.
"Udah sampe? Cepet amat" ucap Denna masih tak sadar.
"Lu sih ngebo mulu" ucap Dean.
"Yee, kemarin tuh gue maraton movie tau baru tidur jam 3 dan bangun jam 5 ya kali gue tidur cuma 2 jam" ucap Denna.
"Oohh gitu? Ga nanya" ucap Dean membuat Denna memukul kepalanya dengan tas kecil.
"Sakit tau" ucap Dean seraya mengelus kepalanya.
"Bodo amat" ucap Denna.
Denna pun melihat ke jendela dan bingung karna bukan di Villa melainkan jalanan.
"Katanya udah sampe?" Ucap Denna melihat Dean.
"Lo di bohongin Dean Na," ucap Venus sambil terkikik dan memakan tahu yg sudah ada di genggamannya.
"Dasar lo jomblo ngenes sok imut, sok kece, sok ganteng, sok lucu, so manis ewh mati lo" ucap Denna sambil memukul Dean dengan tas kecilnya berkali-kali.
"Aduh-aduh stop woi, aduh ampun-ampum Den" ucap Dean sambil melindungi dirinya sendiri dan Denna pun memberhentikan pukulannya.
"Abis ngeselin" ucap Denna sambil bersidekap.
"Nih ya Na, dengerin, pertama yang lo ucapin tadi sambil mukul-mukul gue itu bener semua tapi kata 'sok' nya di ilangin" ucap Dean dengan pedenya membuat Denna membelalakan matanya.
"Ewh" ucap Denna dengan gaya sok mau muntah-muntah.
"Kedua, karna lo pas bangun itu langsung nyimpulin diri sendiri kalau udah nyampe, gue gak bilang kalau kita udah sampe" ucap Dean dan Denna pun berfikir.
"Eh bener juga ya" gumam Denna.
"Ye dasar kecebong" ledek Dean dan Denna hanya mendelik tajam.
"Kalian lucu tau, kenapa ga jadian aja siapa tau cocok" ucap Venus membuat Dean terdiam sedangkan Denna membelalakan matanya.
"Apa? Gue? Sama dia? Ih amit-amit" ucap Denna sambil mengetuk-ngetukan tangannya di kepala dan di kaca jendela.
"Jadian? Lupain lo aja susahnya minta ampun, apalagi jadian sama yang lain, bukannya cocok malah kasian karna dia cuma pelarian" ucap Dean dalam hati.
"Mars makan dulu ih, kamu kan belum sarapan tadi" ucap Venus sambil menyodorkan tahunya kepada Mars yang sedang fokus menyetir.
"Nanti aja" ucap Mars singkat.
"Nyebelin, makan ga kalau ga makan aku yang makan," ucap Venus dan Mars hanya menahan senyum.
"Makan aja" ucap Mars.
"Eh? Bukan gtu haduh gimana ya, anu pokoknya kamu makan" ucap Venus seraya menggarukan kepalanya yang tak gatal.
"Iya" ucap Mars singkat dan memakan tahu yg Venus berikan.
Selang beberapa jam mereka pun telah sampai di Bandung dan melihat temannya yang sudah dari tadi datang.
"Kemana aja lo lama amat, Mars yg jago balap dan selalu juara satu dalam pertandingan masa kesini aja lama, berarti keahlian lo pudar sama Mada yg ganteng ini" ucap Mada dengan pedenya sambil menepuk-nepukan dadanya dan Mars hanya menggelengkan kepala tak mau pusing dengan sahabatnya yang satu ini.
"Yee Mada kaya gak tau aja, kan ada sang Putri yang menemaninya di samping jok mobil membuat sang Pangeran tak bisa menjalankan mobilnya dengan cepat agar sang tuan Putri tidak kenapa-napa, Asik gaya bicara gue" ucap Arsa sambil terkekeh.
"Halah, Sempak" ucap Mada pada Arsa.
"Masuk cepet, bala aje lu bedua di sini" ucap Dean pada Arsa dan Mada.
"Mas Deaankuuhhh" ucap Mada dengan nada di cicitkan seperti sura perempuan sambil mendekati Dean dan memeluknya.
"Anjir, najis weh, gue ga homo ya, lepas njir" ucap Dean sambil meronta untuk Mada yang memeluknya segera melepaskannya.
"Gak mau Mas Deankuuh, ku kangen kamyuhh" ucap Mada dengan nada alay.
"Anjir najis, noh Yuvi di gandeng Arsa noh" ucap Dean membuat Mada melepaskan pelukannya dan berbalik menatap Arsa yang sedang berbicara dengan Yuvi ga gandeng tapi.
Mada pun menghampiri Arsa dan mendelik tajam Arsa pun yg di tatap seperti itu bingung dan mengerenyitkan dahi.
"Apa?" Ucap Arsa sambil menaikan alisnya.
"Arsa" ucap Mada geram.
"Mampus gue, kan tdi gue cuma bercanda" ucap Dean.
"Bercanda lo ga lucu De, kalau Mada sama Arsa berantem lo tanggung jawab" ucap Denna.
"Dih kok gue?" Tanya Dean.
"Emang lo penyebabnya yee" ucap Denna.
"Gue kenapa?" Ucap Arsa masih bingung.
"Arsa kamu jahat selingkuhin aku, kita putus" ucap Mada dengan nada bancinya yang membuat di sana semua melongo sedangkan Arsa bergidik geli dan Mars yang memutar bola matanya.
"Najis geli gue Da, Vi kok lu mau sih sama dia" ucap Arsa.
"Karna sayang lah," ucap Yuvi.
"Yee, gue kira lo marah Da sama ucapan gue tadi" ucap Dean.
"Gue mah percaya sama sahabat-sahabat gue, ga mungkin makan temen ye kan? Se Playboy-playboynya lo Sa, gue tau lo gimana" ucap Mada.
"Anjir Mada ucapan lo, makin cinta gue" ucap Arsa sedangkan Dean terdiam.
"Sedangkan gue hampir aja TMT" ucap Dean dalam hati.
"Udeh ah yuk masuk kebanyakan Drama" ucap Nessa dan yang lain pun mengikuti.
😁😁😁
Hay guys, sorry ya adegan Mars Venus nya dikit soalnya disini kan mereka lagi bersama jadi ga cuma Mars Venus tapi yang lain juga wkwk.
Enjoy ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Venus Dan Mars
Teen Fiction[Attention : Cerita ini dibuat saat saya belum paham soal bahasa kepenulisan, maka dari itu banyak kata-kata atau bahkan tidak sesuai EYD, untuk mengedit ulang adalah sebuah kemalasan saya :v] [COMPLETE] #60 in Teenfiction [6 Februari 2017] "Senyum...