VenArs#37

217K 9.5K 1.1K
                                    

"Venus!!" Teriak teman-temannya saat melihat Venus yang tak dapat di kendalikan tersebut.

Venus sangat marah, ia marah hingga menangis, ia pikir, kematian ayahnya hanyalah sebuah kecelakaan yang tak di sengaja, mengingat ayahnya sudah tua dan pandangannya juga tak terlalu baik, juga ayahnya sangat ceroboh jika ia menyebrang, atau mungkin juga memang takdir tuhan.

Namun kenyataannya? Ini memang pembunuhan berencana yang memang sudah di rencanakan oleh Via.

Venus tak pernah menyangka bahwa obsesinya Via pada Mars sangatlah menyeramkan, mungkin dulu Via hanya memanfaatkan Mars, tapi mungkin juga. Setelah Mars meninggalkan Via, Via sadar bahwa ia terobsesi pada sosok Mars.

"Lepasin gue!!" Sentak Venus pada teman-temannya yang coba menghentikan Venus yang terus-terusan menampar Via, hanya saja Via diam saja sok dialah yang paling tersakiti disini.

"Ven, ini tempat umum!!" sentak Mada.

"Gue. Gak. Pe-du-li" ucap Venus dan memberikan tekanan pada setiap katanya.

Tak lama setelah itu, beberapa satpam dan polisi datang untuk menemui mereka.

Satpam itu tengah memegang tangan Venus yang masih saja memberontak. Sedangkan polisi itu tengah memborgol Via, membuat Via juga memberontak dan mengerutkan keningnya karena bingung.

"Pak saya salah apa?!" Ucap Via tak terima.

"Lo gak perlu tau salah lo apa dasar Jalang psycopath, lo udah tau salah lo apa dan salah lo dimana, gausah sok-sok'an bego, sekolah sih di sekolah favorite, tapi otak cetek kaya jamban, jamban aja gak cetek-cetek amat kaya otak lo!" Ucap Nessa nyinyir.

"Mari saya amankan, di depan sudah ada pelaku yang membunuh," ucap Polisi itu dan segera menyeret Via keluar.

"Pak lepasin!" Ucap Venus yang masih saja di pegangi oleh satpam.

"Lepasin aja Pak, biar saya yang urus," ucap Dean dan Satpam tersebut pun mengangguk mengiyakan.

"Jangan membuat keributan lagi," ucap Satpam tersebut.

"Iya Pak."

"Yes Sir."

"Iyo Pak'e."

"Ne Ahjussi."

Begitulah ucapan teman-teman Venus.

"Ven," panggil Mars yang Venus abaikan.

"Kedepan yuk, gue mau liat," ucap Venus dan langsung meninggalkan mereka semuanya.

Arsa, Mada dan Dean hanya menepuk pundak Mars seraya berkata.

"Yang sabar bro," dan Mars pun hanya mengangguk.

Setelah itu mereka semuapun menyusul Venus yang sudah berada di depan.

"Gue mau nanya, sebenarnya yang bilangin masalah ini sama Polisi itu siapa ya? Sedangkan kita semua lagi sibuk didalam," tanya Venus yang hanya di jawab dengan gelengan kepala tanda tidak tau.

"Ibu Ven," ucap seseorang dari belakang mereka semua membuat mereka menengok ke seseorang tersebut yang ternyata Ibunya Venus.

"Ibu?!" Ucap Venus tak percaya sambil menghampiri ibunya dan memeluk ibunya erat, sufah berapa bulan ia tak bertemu ibunya? Sangat lama Venus rasa.

"Ibu yang ngelaporin ini? Tapi... bagaimana bisa?" Tanya Venus mengerutkan keningnya.

"Jadi, ibu itu sebenarnya di bantu Mars untuk masalah ini," ucap ibu Venus membuat mereka semua menengok kearah Mars yang kini tengah memakan es krim yang entah dari mana datangnya.

Venus Dan MarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang