VenArs#13

233K 12.4K 646
                                    

Pagi yg cukup cerah untuk suasana hari ini, begitu juga dengan hati Venus saat ini. Ia merasa sangat senang atas perlakuan Mars kemarin yg membuatnya melayang setinggi-tingginya.


Ia masih saja memikirkan kejadian itu dimana ia memeluk Mars juga sentuhan mars dan ucapan lembutnya yg membuat hati Venus berloncat-loncat disko

Hari ini, Lebih tepatnya Sore hari jam 5 dan ia masih berada di sekolah, tapi ia disini karena ia dan teman-temannya menunggu Mars dkk yg di panggil Pak Delta guru olahraganya untuk menemuinya di ruang khusus olahraga

Entah ada keperluan apa yg jelas ia disini juga tidak merasa sepi wlau sempat bete karna sangat lama, tapi ia disini kan juga di temani teman-temannya dengan alasan bosen di rumah juga sekalian ngumpul-ngumpul, dan kalau Yuvi menunggu Mada yg notabennya adalah pacarnya. Ya sejak dua hari yg lalu mereka sudah resmi berpacaran dan tidak memberitahu ia dan teman-temannya membuat teman-temannya gondok pake banget sampai akhirnya ia juga teman-temannya meminta pajak jadian double. Hehe lumayan makan gratis.

Dan pada saat itu juga pintu ruang olahraga terbuka dan menampilkan the most wanted SMA Panca yg mukanya kusut banget. Entah karena apa

"Kenapa Da?" Ucap Yuvi pada Mada

"Besok siang jam 9 ada tanding bola sama SMA Sastra" ucap Mada lesu

"Hah? Mendadak banget" ucap Denna

"Maka dari itu, kita aja ga ada persiapan apa-apa dan baru di bicarain sekarang, kan anjay" ucap Mada.

"Terus gimana?" Tanya Venus.

"Ya mau ga mau kita harus tanding, demi sekolah juga sih, walau kita itu anak bandel tapi kita punya bakat di futsal/bola makanya sekolah lagi mengandalkan kita" ucap Arsa.

"Kalian latihan?" Ucap Nessa.

"Iya, nnti malem di taman rumah gue, sebentar aja sih, soalnya ga mungkin juga kalo lama takut fit kurang buat besok" ucap Dean

"Kita ikut ya" ucap Venus Dkk serempak

"Kalian gausah ikut, di rumah aja doa'in semoga besok menang" ucap Dean sambil tersenyum.

"Yaudah gapapa deh" ucap Nessa.

"Balik yok, takut kemaleman" ucap Mada.

Mereka pun Pergi ke parkiran dan menaiki kendaraan masing-masing

Mereka pun melajukan kendaraan mereka dan sampailah di rumah masing masing.

***

Pada pagi hari ini Venus berada di pinggir lapangan bola sekolah versama teman-temannya. Dengan alasan menemani Mars yg saat ini ada tanding basket dengan sekolah sebelah. Ya doa pada pertandingan hari ini hanya semoga sekolah mereka menang dan mengharumkan nama sekolah. Hanya itu saja.

"Venus" panggil seorang laki-laki di depan Venus membuat Venus tersadar dar lamunannya.

"Hai? Kenapa?" Ucap Venus seraya tersenyum pada laki-laki itu.

"Engga, gue nitip ini ya" ucap laki-laki itu sambil menyodorkan tas juga minuman kepada Venus.

"Siap komandan" Ucap Venus sambil memeragakan gaya hormat yg membuat laki-laki itu terkekeh.

"Dean, Good Luck ya!" Ucap Venus pada laki-laki itu --dean-- sambil mengepalkan tangannya keatas dan membuat gaya semangat.

"Siap" ucap Dean dan ia langsung balik ke lapangan.

"Venus" ucap seseorang dengan khas nada datarnya yg kalian juga tau siapa lagi kalau bukan Mars.

"Hai, Kenapa Mars?" Ucap Venus pada mars sambil tersenyum.

"Nitip" ucap Mars pada Venus sambil menyodorkan sama seperti apa yg tadi di berikan Dean tas juga minuman.

"Tapi, gue udh bawa punya Dean" ucap Venus seraya menunjukan tas juga minuman Dean dan membuat Mars mendengus kesal.

"Yaudah" ucap Mars berhenti sejenak "Ga Jadi" lanjut Mars dan Ia beranjak dari tempat tadi.

"Mars sini gue bawain deh gapapa" Ucap Venus pada Mars membuat Mars menghentikan langkahnya.

"Gausah" ucap Mars dengan nada ketus.

Segera Venus menarik paksa tas juga minuman Mars membuat mars kaget dan segera berbalik menatap Venus dengan kerenyitan di dahinya. Karena Tas juga minuman Dean tidak lagi berada di tangannya melainkan di tangan Denna. Segera Mars berlalu dari situ dan berbalik ke lapangan.

Permainan pun di mulai, hingga 20 menit tersisa lawan tim mencetak 4 dan tim Mars baru mencetak 2 ternyata lawan tim juga sangat ahli dalam bermain bola dan juga sangat licik karena beberapa pemain di tim Mars ada yg cidera dan beberapa kali pemain berganti hingga pemain cadangan pun habis, untung saja Mars Dkk juga sangat ahli dalam permainan ini walau sempat Mada ingin di ciderai sebelum Mada tau dan segera menghindar.

"MADAAA KAMU HARUS BISA" teriak Yuvi dan membuat Mada tambah bersemangat dan menghasilkan satu Gol.

"Yuviii aku bisaa, keren kan" ucap Mada sedikit berteriak pada yuvi dan membuat yuvi tersenyum dan mengacungkan jempol.

Hingga 10 menit tersisa permainan masih saja 4 untuk lawan dan 3 untuk tim Mars. Sesekali Mars berdecak kesal dan Arsa yg sering sekali emosi karna permainan licik tim lawan.

"MARSS, DEAN AYO KALIAN BISA" teriak Venus yg membuat Dean tersenyum lebar dan mengacungkan jempolnya tinggi-tinggi, sedangkan mars hanya menyunggingkan sedikit senyum ingat lho ya sedikit, garis bawahi sedikit.

Dean pun menguasai bola tersebut bermain dengan lincahnya dan Dean pum mencetak gol, hasil ini seri atau sama karena poin mereka adalah 4-4 Dean pun tersenyum senang.

Permainan hanya menyisakan waktu 5 menit dan cetak terakhir adalah pemenang. Mars yg tadinya hampir putus asa namun semangat Venus yg membuat Mars menjadi lebih gigih. Sampai pada akhirnya...

"GOOOOLLLL" seruan dari semua penonton dan juga pemain karena yg menang adalah Tim Mars dan yg mencetak Gol tersebut adalah Mars di detik-detik terakhir.

Mars dkk pun segera ke pinggir lapangan untuk beristirahat.

"Ven, tas gue mana?" Ucap Dean saat ia sudah ke pinggir lapangan dan menghampiri Venus.

"Eh? Sorry De, tas lo ada di Denna" ucap Venus seraya menunjuk ke arah Denna. Dean pun mengangguk dan menatap tas yg di bawa oleh venus di tangannya. Tas Mars. Batin Dean. Ia pun segera pergi dari situ dan menghampiri Denna

Venus pun menghampiri Mars yg kini tengah duduk.

"Nih minum, haus kan" ucap Venus seraya menyodorkan minuman nya dan segera Mars ambil alih dan meminum itu sampai habis. Venus pun mengambil sapu tangan di dalam tasnya dan mengelap peluh keringat Mars yg sedari tdi menetes membuat Mars tampak Cool juga rambutnya yg acak-acakan.

"Thanks" ucap Mars singkat dan Venus pun tersenyum juga mengangguk.

Di sana sepasang mata memperhatikan gerak-gerik mereka sedari tadi tanpa sepengetahuan Venus juga Mars

"Apa gue bakal rela, orang yg gue sayang, menyayangi orang lain?"

😉😉😉
Sorry Pendek tapi ini udh 1000+ word kok drpd yg lain.

Enjoy for this chapter.

Venus Dan MarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang