Author's PoV
Sinar mentari memasuki celah-celah jendela kamar perempuan yg sedang tidur dengan nyenyaknya,
Burung-burung berkicau melantunkan suara-suara merdunya.Gadis itu -Venus- bangkit dari tidurnya untuk bergegas mandi dan melakukan tugas rutinitasnya.
Di sisi lain, lelaki itu -Mars- masih tidur memeluk guling dengan nyenyaknya padahal alarm dari tadi berbunyi dengan nyaringnya namun Mars tetap menghiraukan, mungkin udara di kampung pada hari itu lebih sejuk daripada AC di rumahnya membuat tidurnya sangat nyenyak.
Venus pun telah selesai mandi memakai baju simple.
(Baju yg di pakai venus)
Venus pun pergi keluar kamar ia berjalan menuju kamar Mars yg tidak di kunci ya memang aslinya ga ada kunci.
Ia membuka pintu kamar Mars untuk melihat apakah Mars sudah bangun dan ternyata.No! Lelaki itu masih saja bergelut dengan guling juga selimut tipis yg menutupi seluruh badanya kecuali wajah.Venus pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berjalan ke arah tempat tidur kecil yg khusus 1 orang aja. Iyalah kan kecil. Ia menggoyang-goyangkan tubuh Mars dengan kencang agar lelaki ganteng namun kebo itu bangun namun hasilnya nihil.
Venus pun pergi ke dapur ngambil panci dan juga centong, ia kembali kr kamar Mars dengan membawa dua alat dapur itu dan--
"Gausah brisik gue dh bangun!" Ucap Mars langsung duduk seakan ia tau bahwa Venus ingin memukul panci itu dengan centong agar bersuara dan berisik tentunya.
"Cepetan bangun udah jam setengan 6 gue pengen lari pagi. Udh lama ga lari pagi sambil liat pemandangan, ih pasti sekarang suasananya udah beda deh, pasti ud-- Mars ih gue ditinggalin!" Ucap Venus sambil melihat ke arah Mars dan mengerucutkan bibir.
"Lo brisik!" Ucap Mars dan langsung membawa bajunya dan pergi ke kamar Mandi.
Venus pun keluar dari kamar Mars dan langsung ke ruang tengah untuk menonton Tv namun ia melihat ibunya sedang menyiapkan makanan yg bisa di bilang lumayan banyak dan juga enak dengan lauk ; Tempe, Tahu, Ayam Goreng, Ikan Asin, Sayur Kangkung, dan juga Sambal Terasi. (Ps : gausah di bayangin tar iler lu tumpah)
"Ibu tumben masak enak, ada apa?" Ucap Venus menghampiri ibunya dan ikut menata makanan.
"Kan ada nak Mars ya harus enak dong kan Mars pasti dirumah sering makan enak" Ucap ibu Venus yg masih sibuk menata makanan.
"Ibu gausah gini juga kali" ucap Venus.
"Ya gapapa- Eh nak Mars sini mari makan bersama" ucap Ibu Venus pada Mars yg baru saja datang dengan rambut yg berantakan menambahkan kesan cool.
Mars pun datang dan duduk ngegeletak dan mengambil makanan yg sudah di sediakan oleh ibu Venus juga susu coklatnya.
Mereka makan dengan tenang, setelah makan mereka pun mencuci tangannya karna tadi makannya ga pakai sendok.
Mereka pun pergi keluar"Mars temenin gue lari pagi yuk keliling kampung, lo juga lari pagi bagus tau buat kesehatan biar lu lebih seh-- Mars ih demen banget sih ninggalin gue" ucap Venus mengerucutkan bibir dan jalan menyamai langkah Mars yg tadi sudah lebih dulu jalan.
Mereka tidak lari pagi melainkan jalan.
Di perjalanan mereka menjadi pusat perhatian. Emmm lebih tepatnya Mars sih yg terlihat sangat cool pagi ini dengan jaket putih kesayangannya yg tidak di resleting dan kaos abu-abu juga celana jeans panjang yg di lipat dan sepatu adidas.Venus berhenti dari langkahnya saat Mars berhenti juga menatap ke langit (mulmed) Venus pun mengerenyitkan dahi juga melihat apa yg dilihat dan saat Venus melihatnya adalah sebuah pesawat yg sedang membentuk love.
Venus pun hanya tersenyum dan menatap Mars. Pesawat itu memang kalau pagi selalu membentuk sebuah tulisan atau simbol entah untuk apa author pun tak tau.
Tanpa di sadari mereka sudah ada dalam kerumunan orang-orang lebih tepatnya cewek.
"Ka venus itu siapa?"
"Venus namanya siapa?"
"Ya allah pagi pagi dapet pemandangan indah"
"Ganteng, pacaran kuy gue jones nih"
"Jones bangga njir"
Entahlah percakapan yg terakhir sungguh ga berguna dan membuat para jomblowan dan jomblowati Jleb hehe peace yo :v
Mars pun pergi dari mereka semua namun tidak dengan Venus yg di tarik sana sini dari cewek-cewek haus akan belaian(?) Untuk menanyakan hal tentang Mars.
"MARS TUNGGUIN GUE!" Teriak Venus namun di hiraukan Mars.
"Diem ya jangan tarik-tarik nih gue kasih tau tapi lepas dulu" ucap Venus pada cewek-cewek yg tadi menarik-narik Venus dan sekarang sudah di lepaskan.
"Namanya Mars, dia orang Jakarta temen gue. Bye!" Ucap Venus dan langsung ngacir.
Saat ia berlari ingin mengejar mars yg sudah lumayan jauh tadi dia tersandung batu yg membuatnya jatuh, dan menimbulkan lututnya berdarah.
"MARS" Teriak Venus pada Mars dan Mars pun menengok ia pun langsung jalan ke arah Venus sambil menaikan sebelah alisnya.
"Knpa?" Tanya Mars.
"Menurut lo? Kalo gue duduk disini sambil meringis kenapa kalo bukan jatoh? Ngemis? Yakali!" Ucap Venus dengan nada sewot dan Mars hanya bedecak.
"Hm" gumam Mars yg masih diam berdiri disana.
"Ih, lo mah ga berperikeVenusan yah gue sakit nih buat jalan. Gendong!" Ucap Venus sambil merentangkan tangan. Mars pun hanya berdecak dan langsung menggendong Venus gendong belakang.
😅😅😅
To be continue.Hay maap ya pendek segini doan imajinasi gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Venus Dan Mars
Teen Fiction[Attention : Cerita ini dibuat saat saya belum paham soal bahasa kepenulisan, maka dari itu banyak kata-kata atau bahkan tidak sesuai EYD, untuk mengedit ulang adalah sebuah kemalasan saya :v] [COMPLETE] #60 in Teenfiction [6 Februari 2017] "Senyum...