"Razka?!" Ucap Venus saat ia melihat Razka yang berada di rumahnya oh ralat rumah Mars maksudnya.
"Hai sayang" panggil Razka pada Venus dan Mars hanya menatap Razka tajam dan sangat mengintimidasi.
"Ngapain lo kesini" ucap Mars datar, ingat ucapan Mars tadi bukanlah pertanyaan tapi pernyataan.
"Ketemu pacar gue lah" ucap Razka menantang.
"Siapa pacar lo? Disini ga ada perempuan lagi selain gue, Bunda dan Bi Iyun, apa pacar lo Bi Iyun? Oke gue panggil bentar, Bi--hmmptt " ucap Venus terhenti saat Razka membekap mulut Venus.
Mars pun langsung menepis tangan Razka dan membawa Venus kebelakangnya.
"Gausah sentuh-sentuh" ucap Mars.
"Venus, gue itu pacar lo" ucap Razka.
"Apa dasarnya gue pacaran sama lo, sorry ya, pacar gue cuma satu yaitu Marshel Vinandra Azam, gak ada yg lain Titik." Ucap Venus pada Razka.
"Venus, dia itu brengsek lo bakal nyesel kalau pacaran sama dia" ucap Razka memanas-manasi.
"Kalau Mars brengsek trus lo apa? Bajingan? Pengecut? Pecundang? Se-brengsek apapun Mars, cinta gue gak akan pernah pudar cuma karna ucapan busuk lo yang ga mutu itu!" Ucap Venus.
Ucapan Venus tadi membuat Mars tersenyum kecil, Mars berfikir, ia sungguh beruntung pada takdir yang mempertemukan ia dengan Venusnya.
"Tapi--" ucap Razka terpotong.
"Sekuat apapun lu membuat cerita bohong lu tentang Mars, gue tetep ga akan peduli, terserah lo mau ngomong sampai mulut lo berbusa juga, semua keputusaan di tangan tuhan, yang dosa lo ini buka gue, sana pergi" ucap Venus langsung menutup pintu.
DORR DORR DORR
Gedoran pintu Mars dari luar yang tak lain dan tak bukan adalah Razka.
"VENUS BUKA PINTUNYA" ucap Razka.
"Gila tuh orang" ucap Venus.
"Sebentar Ven, keluar dulu" ucap Mars.
Mars pun langsung membuka pintunya dan menonjok Razka secara tiba-tiba tepat di rahangnya membuat Razka yang tidak siap pun tersungkur ke belakang sambil memegangi sudut bibirnya yang robek.
"Lo menggangu kenyamanan warga sini, lo mau pergi sekarang juga atau gue panggil satpam depan buat seret lo" ucap Mars datar juga dengan tatapan tajamnya.
Razka pun bangun dari duduknya dan segera pergi meninggalkan rumah Mars.
"Ya ampun Mars" ucap Venus di belakang Mars.
Mars pun membalikan badannya dan mengelus puncak kepala Venus sayang.
"Kalau ga digituin, dia ga bakal pergi" ucap Mars dan Venus hanya tersenyum kecil juga menarik Mars kedalam.
"Gausah di bawa pusing, aku ga akan percaya sama dia, aku percaya sama kamu" ucap Venus sambil tersenyum.
"Kenapa kamu percaya sama aku? Padahal ucapan Razka tadi ada benernya" ucap Mars.
"Karna aku sayang dan cinta sama kamu" ucap Venus.
"Ya, tapi knpa?" Tanya Mars sambil menaikan sebelah alisnya.
Venus hanya tersenyum sambil menghela nafas.
"Setiap hubungan pasti ada kepercayaan Mars, Hubungan yang awet adalah di mulai dari kepercayaan dan juga kenyamanan, pasti semua itu akan berujung pada kesetiaan, aku percaya sama kamu, kamu bakal bisa berubah, semua orang pantas untuk berubah, gak cuma kamu, mungkin Razka juga bisa berubah dari sikapnya yang sperti tadi, intinya aku percaya kamj karna aku sayang kamu, dah itu aja" ucap Venus membuat Mars tersenyum kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Venus Dan Mars
Teen Fiction[Attention : Cerita ini dibuat saat saya belum paham soal bahasa kepenulisan, maka dari itu banyak kata-kata atau bahkan tidak sesuai EYD, untuk mengedit ulang adalah sebuah kemalasan saya :v] [COMPLETE] #60 in Teenfiction [6 Februari 2017] "Senyum...