VenArs#31

162K 8K 734
                                    

Setelah kejadian dimana Venus pergi dari rumah Mars, Mars dengan sangat panik segera mungkin mencari Venus kemana pun, dimulai dari ia yang mengunjungi rumah teman-temannya dan juga teman-teman terdekat Venus untuk menanyakan apakah Venus berada di rumah mereka ataukah mereka melihat Venus atau tidak, namun hanyalah jawaban yang sangat Mars tidak suka dan malah membuat Mars semakin khawatir karna Venus memang.

Tidak Ada.

Hingga Mars pun terakhir pergi kerumah Dean untuk menanyakan hal yang sama.

Tok tok tok

Ceklek

"Eh, Mars? Ada apa?" tanya Dean yang baru saja membuka pintu, tadinya ia sangat terkejut dengan kedatangan Mars dirumahnya namun dengan cepat ia mengubah air mukanya seolah tidak terjadi apa-apa.

"Lo liat Venus?" pertanyaan yang pertama kali keluar dari mulut Mars setelah sekian ia terdiam.

"Venus? Bukannya dia dirumah lo? Kalian kan serumah," ucap Dean dengan nada meyakinkan.

Mars hanya menghela nafas panjang dan menundukan kepalnya sambil menggeleng lemah.

"Venus pergi," ucap Mars lirih sambil menjambak rambutnya sendiri frustasi.

"Masuk dulu yuk, lo tenang oke? Pikiran lo harus jernih kalau mau nemuin Venus," ucap Dean seraya mengajak Mars kedalam rumah dan Mars hanya pasrah saja.

Setelah Mars masuk pun Mars duduk di ruang tamu dengan menunduk hingga ia tak melihat Venus baru saja turun dari kamar, Venus yang melihat tersebut langsung bersembunyi di lemari dekat dengan ruang tamu, ia juga ingin mendengar alasan Mars kesini mau apa dan sekalian menghilangkan rasa rindu.

"Gue denger-denger Mars, Via kerumah lo?" Tanya Dean.

"Ya," jawab Mars masih menunduk.

"Coba jelasin deh yang detail, jadi kalau misalkan gue nemuin Venus gue yang jelasin sama dia, takutnya kan kalau sama lo dia gak percaya," ucap Dean.

"Jadi gini, lo tau kan Via itu masa lalu gue? Bukan masa lalu karna dia mantan gue, tapi kita dulu pernah deket banget sampai gue pernah jatuh cinta sama dia, cuma dia deketin gue itu karna dia mau terkenal karna deket sama anak pemilik sekolah, sumpah gue kecewa banget tapi rasa sayang gue gak pudar, hingga gue jadi anak yang tertutup dengan apapun, lu tau lah De, gue fikir sejak Via dateng, dia bisa kembaliin bahagia gue, ternyata engga--" ucap Mars terhenti.

"Lo bodoh Mars, kenapa lo masih nerima Via datang di kehidupan lo sedangkan Venus aja udah jadi bagian di kehidupan lo!" Tukas Dean.

"Gue tau De, gue emang bodoh! Sumpah demi apapun gue nyesel, gue kira, kehilangan Venus itu gak sebanding sama kehilangan Via ternyata rasa kehilangan Venus itu lebih-lebih-lebih menyakitkan daripada kehilangan Via!" Ucap Mars putus asa.

Prank

"Aaa-ups," teriak Venus dan langsung menutup mulutnya saat Mars dan Dean menatapnya, Dean yang melihatnya hanya menghela nafas sedangkan Mars menatapnya dengan pandangan tak percaya.

"Venus?" panggil Mars.

"I-iya?" jawab Venus tergagap.

Kemudian Mars pun segera bangun dari sofa dan beranjak kearah Venus dan langsung memeluk Venus dengan sangat erat layaknya tak ingin kehilangan, rasa pelukan Venus dengan Via berbeda, bagi Mars rasa pelukan Venus lebih hangat dan nyaman daripada tasa pelukan Via.

"Maafin aku," ucap Mars lirih, Venus pun menghela nafas dan membalas pelukan Mars seraya mengusap punggung Mars.

"Udah aku maafin," ucap Venus serak, ia menahan tangis yang sudah merebak di matanya hingga tak terasa air mata itu telah jatuh ke pipinya dan membasahi baju Mars.

Kemudian Mars melepas pelukannnya dan menangkup wajah Venus juga menghapus air mata Venus yang tak berhenti keluar.

"Aku nyesel Ven," ucap Mars.

"Penyesalan emang datang terakhir, maka dari itu, sebelum penyesalan itu datang kita fikirkan dulu cara terbaik agar salah satu pihak tidak tersakiti dan merambat ke pihak-pihak lainnya," ucap Venus dan Mars pun tersenyum kecil seraya mengangguk.

"Jadi pacar aku lagi ya," ucap Mars.

"Jaminan kamu apa?" tanya Venus membuat Mars mengerenyitkan dahi.

"Jaminan?" tanya Mars.

"Iya, kalau suatu saat kamu nyakitin aku lagi," ucap Venus.

"Aku gak bisa kasih jaminan apapun," ucap Mars.

"Kenapa?" tanya Venus.

"Aku gak janji untuk nyakitin kamu, karna semua manusia pasti melakukan kesalahan entah yang fatal ataupun tidak, tapi... aku berusaha untuk gak nyakitin kamu baik fisik maupun batin, semoga usaha aku tercapai," ucap Mars membuat Venus tersenyum.

"Jadi? Kamu mau kan jadi pacar aku lagi?" tanya Mars dan Venus pun mengangguk kemudian Mars mendekatkan wajahnya ke Venus sedangkan Venus menutup mata hingga sebuah suara yang mengintrupsi mereka.

"Woi ada anak kecil," ucap Dean selagi menutup mata Dian yang entah asal usulnya dari mana tiba-tiba sudah ada di ruang tamu bersama Dean.

Sedangkan Venus dan Mars pun terkekeh kemudian Mars menuntun Venus duduk di sofa.

"Oh iya De, lo bilang lo gak liat Venus tapi apa, Venus lo culik di rumah lo," ucap Mars.

"Yee, itu kan drama doang, lagian siapa yang mau nyulik Venus, ngerepotin," ucap Dean sambil terkekeh membuat Venus memberenggut kesal seraya melempar Dean dengan bantal sofa sambil terkekeh.

"Sialan lo!" Ucap Venus terkekeh.

"Lo lagian Ven pake acara jatohin tempat pensil adek gue yang berisik itu," ucap Dean.

"Yee kan tadi gue gak sengaja, tadi abis liat cicak eh malah reflek nimpuk tuh cicak sama tempat pensil adek lo di lemari, hehehe," ucap Venus terkekeh.

"Yaudah, makasih ya De," ucap Mars.

"Sama-sama bro," ucap Dean.

"Kalau mau ambil barang-barang Venus noh ke kamarnya aja, di sebelah kamar gue Mars," ucap Dean dan Mars pun mengangguk kemudian keatas untuk mengambil barang-barang Venus.

"Kak Venus mau pergi?" ucap Dian dengan mata berkaca-kaca.

"Iyaa Kakak mau pergi, kan Kakak udah di jemput, maaf yaa Kakak gak bisa nemenin kamu main berbie lagi, tapi nanti kapan-kapan Kakak ke sini deh buat nemuin kamu kalau engga kamu yang nemuin Kakak minta anter Bang Valen yah?" ucap Venus dan Dian oun mengangguk antusias.

Tak lama kemudian Mars pun datang sambil membawa koper Venus dan Venus pun mengambil tas ranselnya.

"De gue minjem mobil, motor gue nitip ya sama lo," ucap Mars dan Dena pun segera memberikan kunci mobilnya pada Mars.

"Gue duluan ya De," ucap Venus pda Dean.

"Kakak duluan ya Dian," ucap Venus pada Dian seraya mencubit pipinya.

Setelah itu pun Venus masuk ke dalam mobil Dean yang di dalamnya sudah ada Mars, kemudian Mars pun mengklakson mobil Dean tanda pamit dan mobil itu pun meninggalkan pekarangan rumah Dean.

"Ikut bahagia lah, demi orang yang gue sayang," gumam Dean masih menatap mobilnya seraya tersenyum masam.

"Sok tegar kamu Val," ucap Mama Dean yang entah dari mana datangnya sudah ada di depan Dean.

"Mama ngagetin aja, dateng-dateng bawel lagi, Bye!" ucap Dean seraya meninggalkan Mamanya.

"Dasar anak kecil, sok bahagia, padahal mah hatinya jleb," ucap Mama Dean seraya menggelengkan kepalanya.

😄😄😄

YEAY UPDATE 🎉

Baru on nih gue 😔 baru buka WP notif udah 99+ wkwk :v

Akhirnya sang planet berbaikan 😂

Enjoy!

Venus Dan MarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang